Jumat, 06 Maret 2015

Sragen Tempo Doeloe

Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746 (berdasar Perda Nomor : 4 Tahun 1987). Dari hasil kajian sejarah, pada tanggal 27 Mei 1746 tersebut Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I) menancapkan tonggak tanda perlawanan terhadap Belanda di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur. Seperti apakah wajah Sragen tempo doeloe? Berikut hasil penelusuran dokumen foto tempo doeloe dari arsip di Belanda:

Meski upaya perlawanan terhadap kolonial Belanda di Sragen sudah dilakukan Pangeran Mangkubumi sejak 27 Mei 1746, cengkeraman Belanda di Sragen tetap kokoh. Semenatara Pangeran Mangkubumi  sudah wafat di Yogyakarta, 24 Maret 1792 pada umur 74 tahun. Bahkan, banyak pabrik Belanda yang dibangun di kawasan Sragen pada era 1800-an. Seperti ini foto-fotonya:


Perusahaan Kopi Moenggoer di Sragen di Jawa Tengah (1860-1878) - 
[Kerncollectie Fotografie - Museum Volkenkunde ]


Rumah Administrator Perusahaan Kopi Moenggoer di Sragen di Jawa Tengah (1860-1878) 
[Kerncollectie Fotografie - Museum Volkenkunde ]

 

 Assistent-residentshuis te Sragen (1890) [(KITLV)]
Rumah Asisten residen di Sragen pada tahun 1890 
[kroping koleksi KITLV ]

Suikerfabriek Modjo bij Sragen pada 1920 [(KITLV)]
Dalam catatan sejarah, pabrik gula mulai muncul pada era liberalisme penjajahan Hindia-Belanda (1870-an). Sedang Pabrik Gula Mojo Sragen berdiri 1883. Foto di atas adalah kondisi PG Mojo padatahun 1920.
Gaya orang Belanda di PG Mojo pada tahun 1920. [kroping koleksi KITLV ]

 Pekerja pribumi di PG Mojo pada tahun 1920. [kroping koleksi KITLV ]


 Administrateurswoning van tabaks-, indigo- en suikeronderneming Modjo Sragen bij Sragen (1900)
[kroping koleksi KITLV ] 


Administrateurswoning van tabaks-, indigo- en suikeronderneming Modjo Sragen bij Sragen (1900)
[kroping koleksi KITLV ] 
 
(http://sutrisno-budiharto.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar