Senin, 07 Juli 2014

Wingko Babat


Tersebutlah seorang wanita Tionghoa bernama Loe Lan Hwa bersama suaminya The Ek Tjong alias D.Mulyono mengungsi dari Babat ke Semarang sebagai dampak dari Perang Dunia II.

Di Semarang, sang suami mendapat pekerjaan di KA jurusan Stasiun Tawang, Semarang-Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Sementara itu, sang istri berusaha mencari tambahan penghasilan dengan membuat dan menjajakan wingko buatan sendiri. Daerah penjualannya mula-mula adalah sekitar Stasiun Tawang, tempat suaminya bekerja.

Keahlian Ny. D. Mulyono dalam membuat wingko diturunkan dari ayahnya, yang membesarkannya di kota Babat. Kue wingko ini memang kue yang banyak dibuat di kota Babat, hanya saja di sana dikenal dengan sebutan kue wingko saja.

Ternyata banyak warga Semarang yang menyukai kue wingko buatan Ny. D. Mulyono. Waktu itu, kue ini belum diberi merek seperti yang sekarang dikenal, sehingga orang-orang pun menanyakan nama kue ini. Sebagai kenangan atas Kota Babat tempat Ny. D. Mulyono ini dibesarkan, ia pun memberikan nama 'Wingko Babat'.

Gambar kereta api pada bungkus kue ini merupakan pilihan D. Mulyono karena ketertarikannya pada sampul buku formulir saran di gerbong restorasi. Menyertai gambar kereta api, cap yang diberikan untuk wingko babat ini adalah 'Cap Spoor' yang kemudian berubah menjadi 'Cap Kereta Api'.

Karena wingko babat 'Cap Kereta Api' ini pada mulanya dipasarkan di sekitar stasiun, maka kue ini pun menjadi terkenal sebagai buah tangan dan makin banyak dicari orang. Hal ini jugalah yang memicu banyak orang untuk mencoba peruntungannya dengan membuat dan menjual wingko babat dengan merek bergambarkan kereta api. Walaupun gambarnya tidak sama benar, namun keadaan ini sungguh membingungkan konsumen. Maka dari itu, untuk membedakan dengan merek lain, Ny. D. Mulyono mencantumkan nama suaminya “D. Mulyono”, dan di belakangnya ditambah kata-kata “d/h Loe Soe Siang” (nama ayahnya) pada pembungkus wingko babad buatannya. Tambahan “d/h Loe Soe Siang” tersebut dimaksudkan sebagai penegasan bahwa wingko babad merek D Mulyono itu merupakan kelanjutan dari wingko babad yang dibuat Loe Soe Siang di Babad.


Sumber:http://id.shvoong.com/lifestyle/food-and-drink/2077559-sejarah-wingko-babat/#ixzz36nPep35R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar