Kamis, 30 Oktober 2014

Pinisi, Kapal Tangguh Nusantara Dari Bulukumba


kapal pinisi
Advertisement
Kita tentu sangat mengenal dengankapal pinisi, kapal nusantara yang menjadi kebanggan bangsa Indonesia. Pinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia yang berasal dari Suku Bugis  dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan. Kapal ini di buat di desa Bira, kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba.
Pinisi sebenarnya merupakan nama layar dan umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua dibelakang. Kapal pinisi biasanya digunakan sebagai kapal pengakutan barang antar pulau.
Dua tiang layar dari kapal pinisi memiliki arti yang melambangkan dua kalimat syhadat dan untuk ketujuh buah layar pinisi melambangkan jumalah ayat dari surat Al- Fatihah. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang utama dan tujuh layar yang juga mempunyai makna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera besar di dunia.

Sejarah Awal Pembuatan Kapal Pinisi

Kapal kayu pinisi telah digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu. Dan diperkirakan kapal pinisi telah ada sejak tahun 1500an.
Menurut naskah lontarak, pada abad ke-14, Pinisi pertama kali di buat oleh Sawerigading, Putera Mahkota Kerajaan Luwu yang digunakan untuk berlayar menuju negri Tongkok yang hendak meminang Putri Tiongkok yang bernama We Cudai. Sawerigading berhasil menuju negri Tiongkok dengan kapal pinisnya dan berhasil memperistri Putri We Cudai.
Setelah beberapa lama di negri Tiongkok, Sawerigading kembali kekampung halamany ke negri Luwu dengan kapal Pinisinya. Menjelang masuk perairan Luwu kapal diterjang gelombang besar dan Pinisi terbelah menjadi tiga yang terdampar di desa Ara, Tanah Lemo, dan Bira.
Masyarakat ketiga desa tersebut kemudian merakit pecahan kapal tersebut menjadi perahu yang kemudian dinamakan Pinisi, Orang Ara adalah pembuat badan kapal, di Tana Lemo kapal tersebut di rakit dan orang Bira yang merancang kapal tersebut menjadi Pinisi dan ketujuh layar tersebut lahir dari pemikiran orang orang Bira.

Kapal Pinisi di Jaman Modern

Di era golbalisasi pinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar mewah komersial maupun ekspedisi yang di biayai oleh investor local dan luar negri.
Pinisi di buat dengan interior mewah di perlengkapi peralatan menyelam, permainan air untuk wisata bahari dan awak yang terlatih dan di perkuat dengan teknik modern. Salah satu contoh kapal pesiar mewah terbaru adalh Silolona berlayar di bawah bendera Kapal Pesiar Indonesia. (http://indonesiaexplorer.net/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar