Senin, 08 Desember 2014

Museum MH Thamrin


Lokasi Museum MH Thamrin
Apakah Anda ingin segera mengunjungi museum yang sarat dengan nilai sejarah ini? Maka segera berkunjung ke
Jalan Kenari II No. 15, Jakarta.
Telp/ fax: 021-3909148/ 021-3923185
Jam berkunjung: jam 09.00 – 15.00 (Selasa – Minggu)
Tiket:
Dewasa Rp 2.000 (untuk rombongan Rp 1.500)
Mahasiswa Rp 1.000 (untuk rombongan Rp 750)
Pelajar anak Rp 6.00 (untuk rombongan Rp 500)
Sebagai ibukota negara Republik Indonesia, Kota Jakarta tentu sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Termasuk juga dalam hal ini objek-objek wisata yang bukan hanya menarik namun juga unik dan bahkan spesifik. Sebagai kota metropolitan, Jakarta ternyata tak hanya mengagungkan simbol-simbol kemodernan semata, namun juga masih tetap memelihara aspek-aspek lokal bersejarah seperti museum-museum. Meskipun jumlahnya tak sebanding dengan begitu banyaknya objek wisata yang berbalut kemodernan namun hal tersebut patut diparesiasi karena tanpa adanya upaya pelestarian tersebut kita sebagai generasi penerus tak mungkin bisa menyaksikan berbagai macam peninggalan sejarah dan budaya yang kini bisa dilihat di museum.
Ada beberapa museum yang dimiliki Jakarta. Dan Museum Muhammad Husni Thamrin (Museum MH Thamrin) merupakan salah satu yang bisa Anda kunjungi. Sebagaimana diketahui banyak orang bahwa mengunjungi museum bukan hanya mendatangi fisiknya saja, namun juga setiap pengunjung akan dibawa ke keadaan masa silam dimana benda-benda bersejarah itu dibuat atau difungsikan.
Makanya bagi Anda yang sudah berkeluarga dan memiliki keturunan sebaiknya mengunjungi museum disertai dengan anak-anak supaya mereka bisa mempelajari dari apa yang mereka lihat di museum.
Museum MH Thamrin ini tentu memiliki sejarahnya sendiri dan telah ada sejak masa kolonial Belanda. Pada mulanya, pemerintahan Belanda berupaya untuk mengembangkan berbagai sarana dan prasarana yang ada du Kota Batavia dengan cara membangun sejumlah gedung yang digunakan untuk perkantoran, rumah tinggal dan juga pusat pelayanan masyarakat. Dan salah satu gedung itu ialah yang sekarang digunakan untuk gedung Museum MH. Thamrin.
Dulunya gedung ini pernah dihibahkan untuk digunakan pergerakan nasional Indonesia guna melepaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda. Gedung inipun menjadi Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPKI) sehingga kemudian dikenal juga dengan Gedung Permufakatan. Sehingga baik secara langsung maupun tidak, gedung ini memiliki peranan yang besar dalam proses politik kebangsaan negeri ini untuk mewujudkan kemerdekaannya.
Gedung MH Thamrin ini ialah tempat dimana bersemainya semangat kebangsaan dan perlawanan kepada penjajah yang menggebu-gebu. Di tempat inilah dulunya para pejuang kebangsaan banyak melakukan pertemuan-pertemuan, rapat, bazaar, kursus-kursus dan lainnya. Para pemimpin kebangsaan tempo dulu selalu memanfaatkan gedung ini untuk pergerakan nasionalnya. Gedung ini ialah tempat yang dianggap memiliki peranan sangat besar dalam menggodok berbagai rencana, ide dan gagasan untuk menjadikan bangsa terhormat ini kepada kemerdekaannya.
Biografi Singkat MH Thamrin
Setiap tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama jalan, nama museum, nama bandara, nama lapangan sepak bola dan lainnya biasanya dianggap sebagai tokoh yang memiliki suatu peranan yang besar terhadap masyarakat di suatu daerah atau negara. Begitu halnya dengan tokoh yang satu ini, Muhammad Husni Thamrin, yang namanya kemudian ditetapkan sebagai nama sebuah museum.
MH Thamrin ternyata seorang Betawi asli. Ia dilahirkan di Sawah Besar pada 16 Februari tahun 1894. Beliau dikenal cerdas dan pandai bergaul dalam kelompok masyarakat apapun, tanpa membeda-bedakannya. Ia memperoleh pendidikan yang cukup lengkap dimasanya, dimana ia mengambil pendidikan kolonial dan juga belajar mengaji. Sehingga karena latar belakang pendidikannya itu membuat MH Thamrin berbeda dengan orang-orang seumurannya. Ia telah berfikiran maju namun tidak pernah melepaskan identitas kebetawiannya yang kental.
Selepas lulus sekolah ia sempat bekerja di Kantor Kepatihan Batavia dan KPM, kemudian dilanjutkan menjadi anggota Dewan kota Jakarta dan akhirnya menjadi Dewa Rakyat. Beliau dikenal sebagai sosok yang berani dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan seluruh rakyatnya yang terlantar. Ia begitu vokal sehingga membuat Belanda akhirnya kelabakan menghadapinya. Iapun kemudian ditangkap dan menjelang akhir hayatnya pada Januari 1941 telah ditetapkan sebagai tahanan kota oleh kolonial Belanda. Beliau akhirnya dimakamkan di pekuburan Karet.
Koleksi Museum MH Thamrin
Kini namanya telah diabadikan menjadi sebuah nama museum (dan juga salah satu jalan di Jakarta). Didalam museum ini terdapat beberapa koleksi penting sebagai berikut:
• Foto-foto yang menggambarkan suasana kota Jakarta ketika MH Thamrin masih hidup (yang sudah direproduksi).
• Lukisan-lukisan yang menggambarkan sosok MH Thamrin
• Foto-foto yang menggambarkan kiprah perjuangan MH Thamrin untuk merebut kemerdekaan.
• Kursi, piring hias, blangkon MH Thamrin
• Radio yang sering digunakan oleh MH Thamrin untuk mendengarkan siaran dari dalam maupun luar negeri.
• Lemari pakaian yang pernah digunakan almarhum.
• Bale-bale yang merupakan tempat pembaringan jenazah beliau sebelum dikebumikan.
• Dan perpustakaan yang menyimpan banyak buku-buku koleksi beliau.
Fasilitas
1. Ruangan besar untuk pertemuan yang dapat menampung sampai 250 orang.
2. Halaman depan gedung yang asri dan biasa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pergelaran seni, resepsi pernikahan, taman, mengadakan bazaar dan lainnya.
Bagi Anda yang ingin lebih mengenai sosok MH Thamrin maka sebaiknya mengunjungi Museum MH Thamrin karena untuk masuknya sendiri tak memerlukan biaya yang mahal. Kapan lagi bisa berwisata sejarah dengan biaya murah? (http://jalan2.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar