Kamis, 05 Februari 2015

Macam-macam Miras dari Nusantara

Kelihatan dari judul nya saja mungkin sobat bertanya- tanya mengapa saya menulis artikel ini? Sebenarnya saya hanya ingin menambah sedikit pengetahuan kita tentang budaya yang asal nya asli made in Indonesia ini..Bukankah Macam- Macam Minuman Keras Dari Nusantara ini juga merupakan bagian dari budaya negara kita (Indonesia)??
Oke sobat langsung aja kita langsung capcus ke TKP...
CAP TIKUS DAN SAGUER
 
 Cap Tikus yang siap untuk dipasarkan
CAP TIKUS.minuman khas dari daerah minahasa ini yang dihasilkan dari penyulingan Saguer (cairan putih yang keluar berasal dari mayang pohon enau atau seho dalam bahasa Minahasa) memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi berkisar antara 40% wow...Untuk menguji tinggi nya kadar alkohol biasa nya para peminum mencoba menyulut api ke minuman tersebut jika api yang di hasilkan berwarna biru berarti kadar alkohol yang berada di minuman tersebut bisa lebih tinggi dari 40%.Ckckckck..

Janin rusa, empedu ular dan berbagai macam ramuan tumbuhan yang direndam dalam cap tikus

Ada fakta yang saya dapatkan lebih mencengangkan lagi, beberapa  masyarakat Minahasa mempercayai bahwa ada beberapa jenis binatang maupun tumbuh- tumbuhan yang jika rendam di dalam minuman captikus, maka minuman itu akan lebih berhasiat menambah vitalitas dan darah bagi tubuh si peminum tersebut ( di minum dalam porsi seloki ).  Menurut saya yang lebih mengherankan lagi ternyata hewan yang direndam di dalam cap tikus tubuhnya tidak hancur meski bertahun tahun lama nya, kesimpulan nya berarti captikus ini dapat me mumi kan jasad yang direndam bersama nya  (kesimpulan saya sendiri..hehehehe)..

 Saguer biasa di konsumsi sebagian masyarakat Minahasa, sebelum makan  untuk penambah daya nafsu makan.
SAGUER.dihasilkan berasal dari pohon yang sama dengan captikus ini (enau) mempunyai rasa yang manis  ke asam- asaman, kadar alkohol yang terkandung di dalam saguer ini tergolong  rendah tergantung bagaimana cara para petani menuainya. Uap saguer yang dimasak dan di alirkan melalui pipa bambu menuju ke tempat penampungan, hasil tampungan dari uap itu lah yang menjadi captikus.


  • BALLO 
 Ballo yang dibuat dari pohon lontar
 
>BALLO.minuman sejenis tuak yang berasal dari daerah Bugis Makasar ini merupakan  hasil dari beberapa jenis pohon yang banyak tumbuh di daerah Makasar antar lain Enau, Nipa, Lontar. Menurut beberapa sumber ballo juga dapat di buat dengan cara di fermentasi, caranya air yang berasal dari buah lontar ditampung kemudian di pendam di dalam tanah dalam beberapa hari. Kadar alkohol ballo sendiri juga bereda- beda tergantung dari hasil pembuatan nya tapi pada umumnya kadar alkoholnya berkisaran sama dengan tuak pada umum nya. Ballo biasanya di minum sebagian warga untuk menghilangkan rasa dingin dan beberapa warga juga percaya minum ballo dapat menambah daya tahan tubuh jika diminum dalam porsi yang wajar. 
  • CIU

 Ciu minuman berasal dari Solo Jawa tengah


CIU.minuman keras asli Jawa tengah ini memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi berkisaran antara 30% sampai 40% minuman yang berasal dari Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa tengah ini dihasilkan dari fermentasi limbah cair yang terbuang dalam proses pembuatan gula tebu.


  • SOPI/ MOKE 

 Sopi/Moke


SOPI/ MOKE.terkenal untuk di wilayah Indonesia timur, minuman mempunyai sebutan yang sama untuk di daerah Maluku, Flores dan Papua. Minuman yang dihasilkan dari pohon enau ini mempunyai kadar alkohol yang cukup tinggi berkisar antara 50%, nilai tinggi nya alkohol yang terkandung dapat dilihat dari warna sopi itu sendiri, semakin bening warna dari minuman itu maka semakin tinggi pula alkohol yang terkandung bahkan jika di sulut dengan api maka sopi yang berwarna bening ini dapat menyala.Cara pembuatan menurut petani enau di daerah Maluku, batang pohon enau diiris untuk diambil getah nya yang biasa nya proses pengambilan getah ini bisa memakan waktu satu hari, kemudan getah- getah dari pahon enau itu di uapkan, hasil dari uap itulah yang akan menjadi sopi.




  • SWANSRAI/MILO

MInuman LOkal Papua


SWANSRAI/MILO.yang berasal dari Papua ini dibuat dari pohon kelapa sudah tua, diambil air nira dari bakal buahnya lalu di fermentasi, kadar alkohol nya berkisar antara 25%- 30%.yang menurut saya fantastis harga sebotol MILO (MInuman LOkal) ini Rp 50.000 (satu botol kecil minuman mineral) di daerah Biak, harga yang relatif mahal untuk sebotol minuman keras tradisional.
  • LAPEN
Minuman LAPEN yang tergolong berbahaya
 LAPEN.LANgsung PENing adalah minuman yang berasal dari daerah Djogja, minuman jenis ini sangat berahaya karena ramuan untuk membuat minuman ini sendiri terdiri dari alkohol 95,8% yang dicampur air mineral, gula pasir, zat perasa (essence) dan sedikit pemanis buatan, kemudian ramuan ini didiamkan selama 12 jam sebelum di pasarkan. Sudah banyak korban jiwa yang di akibatkan dari mengkonsumsi minuman ini.


  • ARAK BALI

Arak Bali  merk "Dewi Sri"

 ARAK BALI.dari kemasan nya saja mungkin sobat yang belum pernah tau minuman ini mengira ini adalah minuman import, ini adalah minuman tradisional Bali yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga menarik untuk si calon pembelinya yang biasanya berasal dari wisatawan domestik maupun mancanegara tujuan nya sih sebagai bentuk promosi wisata Bali dan dapat dijadikan buah tangan juga oleh pembelinya. Arak ini dibuat dari fermentasi beras ketan (pentapean). Kadar alkohol yang terkandung dari minuman ini berkisar 37%- 50% harga yang ditawarkan berkisaran Rp 55.000- Rp 150.000.

  • TUAK MEDAN 




TUAK MEDAN.horas bah..Minuman yang berasal dari Toba Sumatra Utara ini memiliki rasa yang manis dan sedikit asam tergantung dari berapa lamanya tuak ini sudah dibuat, asal mula tuak ini dari pohon enau atau aren (Bagot dalam bahasa Toba) selama berminggu- minggu tandan pohon ini barulah dipotong mayang nya, kemudian ujung tandan yang dipukul- pukul tadi dibungkus dengan obat (kapur sirih dan keladi yang ditumbuk) selama dua sampai tiga hari.Setelah proses ini milai akan mengeluarkan airnya dengan lancar, setelah itu air yang keluar tadi di tampung kedalam bak kayu (raru). Raru inilah yang membuat peragian.Wanita di masyarakat suku Batak memanfaatkan tuak juga sebagai pelancar ASI bagi wanita yang baru melahirkan. (http://vicholasbrilliant.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar