Sabtu, 14 Februari 2015

Pompeii, Kisah Tragis Kota Perzinahan




KISAH KOTA POMPEII
Setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya, Dunia mengadakan aksi solidaritas yang dinamanakan HARI AIDS SEDUNIA. Tahukah anda darimana AIDS pertama ditemukan? Kasus AIDS pertama ditemukan di AS pada 1981. Tidak Salah lagi, Penjajah Eropa Kulit putih itu juga pernah menularkan penyakit pertama di Benua Eropa oleh Si Pembual ; Christoper Colombus yaitu Penyakit “Raja Singa” atau Sifilis.
Kampanye Hari AIDS sedunia, selalu yang menjadi topik solusi adalah penggunaan KONDOM. Bahkan makin gencar sosialisasi penggunaannya. Astagfirullah.. Seolah-olah mereka berkata “Silahkan Berzina asal pakai KONDOM”.  Naudzubillahi Mindzaalik..
Rasanya aneh apabila peradaban manusia telah membuktikan, kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom tidak dijadikan pelajaran?? Bahkan bukti-bukti sangat valid sebab kehancuran Negeri Pompeii adalah akibat seks bebas.. Allah Ta’la berfirman ;
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat” (QS Al-Baqarah [2]:6-7).
Wahai Ummat Rasulullah Sallahu A’laihi Wasallam, bacalah kisah berikut & jadikanlah pelajaran…
Dulu di zaman Romawi pada pemerintahan kaisar Oktavianus (27 SM – 14 M) hiduplah suatu penduduk atau kota yang bernama penduduk / kota Pompeii, tepatnya dekat puing kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Itali. Kota itu didirikan sejak abad ke-6 SM oleh orang – orang Osci, ya’ni suatu kelompok masyarakat di Italia Tengah.
Gunung Vesuvius adalah lambang negeri Italia, khususnya kota Naples. Gunung berapi ini juga dikenal sebagai “Gunung Kemalangan”. Dinamakan demikian karena sebuah kota yang berada di lerengnya pernah bernasib serupa dengan kota Sodom. Kota yang bernama Pompeii ini dihancurkan karena perilaku menyimpang penduduknya. Di masa lalu Pompeii adalah kota tujuan wisata bagi masyarakat kelas atas Kekaisaran Romawi dan menjadi lambang kemakmuran. Gaya arsitektur rumah-rumahnya sungguh memukau. Penduduk Pompeii sangatlah makmur. Sayangnya, bukannya bersyukur kepada Tuhan YME atas kemakmuran itu, mereka malah menjadi bangsa berperilaku menyimpang yang berkubang dalam kemaksiatan.

Pompeii sangat tersohor karena dua hal. Pertama, kota ini memiliki arena pertarungan gladiator kedua terbesar setelah coloseum yang ada di kota Roma. Pertarungan hingga mati ini mereka adakan hanya untuk menghibur kaum kaya. Di tahun-tahun awal sejarah agama Nasrani, oleh kaisar Romawi yang beragama politeisme, arena itu menjadi tempat mengadu sesama orang Nasrani hingga mati.
Kedua, Maksiat Yang Merebak Di dalam sejarahnya, para penduduk kota Pompeii gemar dan paling nomor satu dalam hal maksiat. Mereka sering menggelar perzinaan di rumah – rumah mereka, di jalan – jalan, bahkan hampir setiap rumah adalah rumah pelacuran. Banyak juga para pendatang dari Yunani dan Venesia yang ‘menikmati’ wanita – wanita disana, berhubung kota itu juga menjadi pelabuhan yang aman oleh para pelaut.

Ketika itu sangat jarang ditemukan rumah yang benar – benar berfungsi sebagai rumah yang benar sebagaimana fungsinya, mereka tak kenal hubungan suami – istri, bagi mereka isteri adalah milik bersama. Di setiap rumah juga banyak ditemukan patung – patung berbentuk alat kelamin / organ – organ vital yang merangsang libido kaum pria.
Dan juga banyak ditemukan di tembok – tembok rumah mereka gambar – gambar persetubuhan seorang lelaki dengan wanita, guna memberitahukan bahwa disitu boleh berbuat apa saja sekehendak nafsunya. Bahkan dikala itu juga banyak bertebaran homoseksual dan lesbian yang merajalela.
Suatu pertanda bahwa masyarakat itu (Pompeii) adalah masyarakat yang rendah, bahkan lebih rendah dari binatang.

Dibelakang kota itu terdapat gunung berapi yang bernama Gunung Vesuvius yang berarti Gunung Peringatan. Atas Kuasa-Nya, Allah Ta’Ala menurunkan laknat atas mereka disebabkan perbuatan mereka yang sudah melampaui batas kewajaran lagi kufur terhadap-Nya.
Gunung itu menyemburkan lahar – laharnya yang sangat panas tak terkira, padahal Alloh sudah sering peringatkan mereka lewat getaran – getaran kecil (gempa bumi) tapi mereka tetap saja durhaka. Tepat pada 24 Agustus tahun 79 M, Allah luluh lantahkan penduduk yang durhaka itu dengan batu – batu yang panas berasal dari Gunung Peringatan tersebut.
Tepat pada perayaan Vulcanalia (suatu perayaan untuk menghormati dewa api Romawi). Ketika letusan terjadi, kota Pompeii kira – kira memiliki penduduk sejumlah 20.000 orang.

Mirip memang dengan peristiwa kaum Luth –‘alayhis salaam- (kaum penghuni kota Sodom) yang Alloh luluhlantahkan dengan hujan batu.
“Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (cabul) itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?” (an Naml : 54)
Setelah kejadian semburan batu panas dari Gunung Vesuvius, maka banyak ditemukan mayat – mayat bergelimpangan, dan banyak pula yang mati sedang melakukan maksiat (zina), ada juga yang melakukannya dengan sejenis dan bahkan diketahui ada yang masih berusia belia. Na’udzubiLLahi min dzalik.
Bertaubatlah.. Bertaubatlah yang masih penuh dengan lumpur dosa apalagi dosa zina. Cukuplah kisah-kisah terdahulu ini menjadi pelajara untuk kita hari ini. (http://daulahislam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar