Setiap tanggal 1 Desember setiap
tahunnya, Dunia mengadakan aksi solidaritas yang dinamanakan HARI AIDS
SEDUNIA. Tahukah anda darimana AIDS pertama ditemukan? Kasus AIDS
pertama ditemukan di AS pada 1981. Tidak Salah lagi, Penjajah Eropa
Kulit putih itu juga pernah menularkan penyakit pertama di Benua Eropa
oleh Si Pembual ; Christoper Colombus yaitu Penyakit “Raja Singa” atau Sifilis.
Kampanye Hari AIDS sedunia, selalu yang
menjadi topik solusi adalah penggunaan KONDOM. Bahkan makin gencar
sosialisasi penggunaannya. Astagfirullah.. Seolah-olah mereka berkata
“Silahkan Berzina asal pakai KONDOM”. Naudzubillahi Mindzaalik..
Rasanya aneh apabila peradaban manusia
telah membuktikan, kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom tidak dijadikan
pelajaran?? Bahkan bukti-bukti sangat valid sebab kehancuran Negeri
Pompeii adalah akibat seks bebas.. Allah Ta’la berfirman ;
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama
saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,
mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan
pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka
siksa yang amat berat” (QS Al-Baqarah [2]:6-7).
Wahai Ummat Rasulullah Sallahu A’laihi Wasallam, bacalah kisah berikut & jadikanlah pelajaran…
Dulu
di zaman Romawi pada pemerintahan kaisar Oktavianus (27 SM – 14 M)
hiduplah suatu penduduk atau kota yang bernama penduduk / kota Pompeii,
tepatnya dekat puing kota Napoli dan sekarang berada di
wilayah Campania, Itali. Kota itu didirikan sejak abad ke-6 SM oleh
orang – orang Osci, ya’ni suatu kelompok masyarakat di Italia Tengah.
Gunung Vesuvius adalah lambang negeri
Italia, khususnya kota Naples. Gunung berapi ini juga dikenal sebagai
“Gunung Kemalangan”. Dinamakan demikian karena sebuah kota yang berada
di lerengnya pernah bernasib serupa dengan kota Sodom. Kota yang bernama
Pompeii ini dihancurkan karena perilaku menyimpang penduduknya. Di masa
lalu Pompeii adalah kota tujuan wisata bagi masyarakat kelas atas
Kekaisaran Romawi dan menjadi lambang kemakmuran. Gaya arsitektur
rumah-rumahnya sungguh memukau. Penduduk Pompeii sangatlah makmur.
Sayangnya, bukannya bersyukur kepada Tuhan YME atas kemakmuran itu,
mereka malah menjadi bangsa berperilaku menyimpang yang berkubang dalam
kemaksiatan.
Pompeii sangat tersohor karena dua hal. Pertama, kota ini memiliki arena pertarungan gladiator kedua terbesar setelah coloseum yang ada di kota Roma. Pertarungan hingga mati ini mereka adakan hanya untuk menghibur kaum kaya. Di tahun-tahun awal sejarah agama Nasrani, oleh kaisar Romawi yang beragama politeisme, arena itu menjadi tempat mengadu sesama orang Nasrani hingga mati.
Kedua, Maksiat Yang Merebak Di dalam
sejarahnya, para penduduk kota Pompeii gemar dan paling nomor satu dalam
hal maksiat. Mereka sering menggelar perzinaan di rumah – rumah mereka,
di jalan – jalan, bahkan hampir setiap rumah adalah rumah pelacuran.
Banyak juga para pendatang dari Yunani dan Venesia yang ‘menikmati’
wanita – wanita disana, berhubung kota itu juga menjadi pelabuhan yang
aman oleh para pelaut.
Ketika itu sangat jarang ditemukan
rumah yang benar – benar berfungsi sebagai rumah yang benar sebagaimana
fungsinya, mereka tak kenal hubungan suami – istri, bagi mereka isteri
adalah milik bersama. Di setiap rumah juga banyak ditemukan patung –
patung berbentuk alat kelamin / organ – organ vital yang merangsang
libido kaum pria.
Dan juga banyak ditemukan di tembok –
tembok rumah mereka gambar – gambar persetubuhan seorang lelaki dengan
wanita, guna memberitahukan bahwa disitu boleh berbuat apa saja
sekehendak nafsunya. Bahkan dikala itu juga banyak bertebaran
homoseksual dan lesbian yang merajalela.
Suatu pertanda bahwa masyarakat itu (Pompeii) adalah masyarakat yang rendah, bahkan lebih rendah dari binatang.
Dibelakang kota itu terdapat gunung berapi yang bernama Gunung Vesuvius yang berarti Gunung Peringatan. Atas
Kuasa-Nya, Allah Ta’Ala menurunkan laknat atas mereka disebabkan
perbuatan mereka yang sudah melampaui batas kewajaran lagi kufur
terhadap-Nya.
Gunung
itu menyemburkan lahar – laharnya yang sangat panas tak terkira,
padahal Alloh sudah sering peringatkan mereka lewat getaran – getaran
kecil (gempa bumi) tapi mereka tetap saja durhaka. Tepat pada 24 Agustus
tahun 79 M, Allah luluh lantahkan penduduk yang durhaka itu dengan
batu – batu yang panas berasal dari Gunung Peringatan tersebut.
Tepat pada perayaan Vulcanalia (suatu
perayaan untuk menghormati dewa api Romawi). Ketika letusan terjadi,
kota Pompeii kira – kira memiliki penduduk sejumlah 20.000 orang.
Mirip memang dengan peristiwa kaum Luth –‘alayhis salaam- (kaum penghuni kota Sodom) yang Alloh luluhlantahkan dengan hujan batu.
“Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika
dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah
(cabul) itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?” (an Naml : 54)
Setelah kejadian semburan batu
panas dari Gunung Vesuvius, maka banyak ditemukan mayat – mayat
bergelimpangan, dan banyak pula yang mati sedang melakukan maksiat
(zina), ada juga yang melakukannya dengan sejenis dan bahkan diketahui
ada yang masih berusia belia. Na’udzubiLLahi min dzalik.
Bertaubatlah.. Bertaubatlah yang masih
penuh dengan lumpur dosa apalagi dosa zina. Cukuplah kisah-kisah
terdahulu ini menjadi pelajara untuk kita hari ini. (http://daulahislam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar