Adegan awal film dimulai saat Mesrine tertangkap pada Maret 1973. Walau diborgol, veteran perang itu tampak begitu santai. Mesrine seakan menyiratkan pada polisi bahwa dirinya mampu meloloskan diri tanpa usaha berarti. Hal itu pun terbukti. Mesrine berhasil melarikan diri setelah menyandera seorang hakim di persidangan.
Empat tahun berlalu. Mesrine kembali dibekuk di sebuah apartemen di Paris. Seperti biasa, Mesrine tetap berperilaku layaknya bad boy. Ia bahkan berkata tidak akan tinggal lama di penjara kepada detektif Broussard (Olivier Gourmet). Padahal, Mesrine divonis hukuman 20 tahun di La Sante, bangunan dengan penjagaan ekstra ketat (maximum security prison).
Hari-hari sebagai tahanan dihabiskan Mesrine dengan menulis buku otobiografi berjudul L`Instinct de Mort. Pria yang dijuluki Si Wajah Seribu (The Man of a Hundred Faces) itu begitu bangga dengan pencapaian karir kriminalnya. Mesrine bahkan berani mengakui telah melakukan 40 pembunuhan. Buku tersebut beredar luas dan dibaca banyak orang, termasuk polisi.
Ide melarikan diri muncul saat Mesrine bertemu seorang narapidana, Francois Besse (Mathieu Amalric). Mesrine meminta Besse mengikuti sejumlah instruksinya, termasuk menyembunyikan senjata di kotak biskuit. Mesrine juga mendapat bantuan dua pucuk pistol dari kuasa hukumnya (Anne Consigny). Berkat keberanian dan kelihaian Mesrine, upaya melarikan diri itu pun mendulang sukses. Mesrine kembali bebas untuk kesekian kali.
Mesrine mendapat julukan public enemy number one setelah menculik seorang milioner real estate di Prancis. Bersama sang kekasih, Sylvie Jeanjacquot (Ludivine Sagnier), Mesrine membelanjakan uang hasil kejahatannya. Pemerintah Prancis yang semakin geram memerintahkan otoritas hukum di negara itu untuk segera menangkap Mesrine. Dan, dengan cara apa pun!
Akankah pria yang disebut-sebut legenda dunia kriminal Prancis itu tertangkap?
Public Enemy Number One (Part Two) adalah bagian kedua dari film bertajuk Mesrine yang dirilis pada 2008. Cerita dan kehidupan nyata yang diangkat dalam film ini menyerupai kisah John Dillinger, sang kriminal tersohor asal Amerika Serikat, yang juga dibuat dalam versi layar lebar berjudul Public Enemies (2009).
Bila Anda menyukai Public Enemies, yang dibintangi aktor kawakan Johnny Depp, maka Public Enemy Number One (Part Two) dapat menjadi tontonan menarik di akhir pekan. (http://showbiz.liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar