Minggu, 26 Juli 2015

Sejarah Menakutkan "Tersembunyi" di Seputar Gunung Sinabung

Gunung Sinabung yang terletak di Tanah Karo Sumatra Utara adalah salah satu dari 30 Gunung api yang ada di atas Sesar Besar Sumetra dan adalah Gunung Api Aktif yang terdekat dengan  "Gunung Super" purba yaitu  supervulcano  TOBA.
Dan kalau dilihat letaknya, Sinabung yang aktif kembali sejak 2010, yang selama 400 tahun ini  "tertidur" pulas, posisinya lebih TEPAT diatas Sesar Besar Sumatera dari pada "mamanya" sendiri yaitu Gunung Toba. Dan sesar ini adalah salah satu dari dua  sesar /patahan teraktif di dunia.
Sinabung mulai bangun setelah Gempa Bumi disertai  tsunami dahsyat  yang mengguncang Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, disusul kemudian dengan gempa Nias Maret 2005 dan Juli 2006 , diikuti  Gempa Padang pada Maret 2007 yang  berulang pada September 2009 yang diikuti Gempa Nias lagi Oktober 2009. ...... setahun  kemudian, 29  Agustus   2010 Gunung Sinabung Meletus untuk pertama kali setelah 400an tahun diam.
Patahan Besar Sumatra yang terbentang sepanjang 1700 km telah mencatatkan sejarah yang mengguncang seluruh dunia:
Letusan Karakatau di ujung Sesar ini pada akhir  Agustus 1883  telah mencatatkan betapa hebatnya prahara yang bisa dihadirkan dari patahan ini ke seluruh dunia.
Tsunami yang ditimbulkannya sampai di Hawai, Selat Inggris dan Prancis, dan bahkan di pantai-pantai sekitar Sumatera dan jawa ketinggian gelombang Tsunami mencapai 40 m. Bayangkan. Korban yang mencapai 36.000 jiwa. Ini jumlah orang yang tewas  ditahun 1883, dimana populasi manusia belum sepadat sekarang. Jumlah korban mungkin bepuluh kali lipat jika terjadi sekarang.
Cuaca seluruh dunia berubah, atmosfer Bumi tertutup debu, cahaya matahari redup selama setahun, penyakit sampar meraja lela, kekurangan pangan menyertai kegagalan pertanian akibat debu karakatau. Dan banyak lagi fenomena yang terjadi yang mempengaruhi dunia masa itu. Dan itu semua dimulai disini, di titik hunjaman  lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, dimana Gunung Sinabung sedang bergemuruh diatasnya hari-hari ini.
Jika Gempa yang mengakibatkan tsunami Aceh terjadi akibat aktivitas "lempeng"  di kedalaman 10 Km di 160 km  dari pantai Barat Aceh, ternyata gempa-gempa vulkanik dangkal sekitar kedalaman 3 Km dibawah  Sinabung yang tercatat berpuluh kali dalam sehari,  disertai juga oleh beberapa Gempa Tektonik dikedalaman 10 Km. Adakah sesuatu dikedalaman itu dibawah Pulau Sumatra ?
Dan pada salah satu letusan besar belakangan ini, dikatakan oleh petugas Pos Pemantau Sinabung akibat TIBANYA MAGMA BARU. Wow!! Adakah magma lain yang sedang "dalam perjalanan"  dan mereka dalam jumlah lebih besar ?
Supervulcano Toba yang dikatakan masih memiliki dapur magma dibawahnya memang sedang diam. Yang ada diatasnya adalah keindahan danau Toba. Dan kalau danau itu adalah kaldera, maka Gunung Sinabung adalah "anaknya".
Dan karena  lubang semburan di puncak Sinabung terus bertambah banyak dan bertambah besar (sedang terjadi), masuk akal bahwa dorongan magma akan semakin tertarik untuk berpusat pada titik keluar ini jika memang ada Magma terjebak yang volumenya terus bertambah dengan magma baru  akibat hunjaman-hunjaman lempeng sejak 2004 lalu.
Dan karena pada masa lampau pernah terjadi ledakan super dahsyat sebuah gunung di Bumi ini, dan gunung itu adalah "ibu Kandung" Sinabung sendiri, maka wajarlah jika Sinabung, khususnya nasib pengungsinya lebih diperhatikan.
Apalagi sejarah mencatat bahwa kengerian-kengerian telah terjadi di bentangan sesar ini. Gunung Toba (ditengah) mengawali (katanya 73.000 tahun lalu) , Karakatau diujungnya mengguncang pada awal sejarah modern (1883), Gempa Aceh diujungnya satunya  lagi mengguncang dunia dengan besarnya korban dan hebatnya guncangan (2004), maka Sinabung yang  ada di dekat  "ibunya" , akankah mengakhiri teror sesar ini dalam sejarah peradaban manusia ( ?)  ??
Bertobatlah sebelum terlambat. Salam  Damai.
sumber: http://www.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar