Aksi premanisme di Jakarta ternyata sudah
ada sejak zaman Belanda. Bedanya, saat zaman penjajahan para preman beraksi
dengan merampok warga keturunan Belanda dan Tionghoa untuk diberikan kepada
warga miskin. Kini aksi premanisme mulai bergeser, mereka akan melakukan apapun
untuk 'bertahan hidup di Jakarta.'
Pada zaman penjajahan Belanda, ada beberapa preman yang terkenal dan ditakuti warga keturunan Belanda dan Tionghoa. Karena mereka tak segan-segan melukai korbannya.
Pada pertengahan akhir abad 19, ada Muhammad Arif alias Haji Darip yang menguasai Klender, Pulogadung, Jatinegara, sampai Bekasi.
Sepak terjang kelompok Darip ini sudah kesohor hingga pemerintahan Hindia Belanda mengiming-imingi hadiah kepada masyarakat yang bisa memberi tahu keberadaan Darip.
Dahulu target operasi yang dilakukan kelompok Darip bersifat patriotisme dan perampokan. Kelompok ini sangat selektif mengincar korbannya. Biasanya mereka mengincar orang-orang berkulit terang seperti Cina, warga keturunan Belanda.
Pertengahan abad 19 sebenarnya ada juga beberapa preman yang kesohor. Mereka adalah si Conat yang biasa berbuat kejahatan di kawasan Kebayoran Lama hingga Tangerang.
Sedangkan di kawasan pantai utara, ada preman yang bernama Angkri yang menguasai kawasan Marunda, Tanjung Priok, dan Ancol. Keduanya sama-sama merampok untuk diberikan ke warga miskin.
Sepak terjang Angkri hampir sama dengan si Pitung yang sudah melegenda di Marunda. kendati begitu belum ada catatan yang mengaitkan kedua orang ini.
source: http://metro.sindonews.com/read/783446/31/ini-sejarah-preman-di-jakarta-1379304957
Pada zaman penjajahan Belanda, ada beberapa preman yang terkenal dan ditakuti warga keturunan Belanda dan Tionghoa. Karena mereka tak segan-segan melukai korbannya.
Pada pertengahan akhir abad 19, ada Muhammad Arif alias Haji Darip yang menguasai Klender, Pulogadung, Jatinegara, sampai Bekasi.
Sepak terjang kelompok Darip ini sudah kesohor hingga pemerintahan Hindia Belanda mengiming-imingi hadiah kepada masyarakat yang bisa memberi tahu keberadaan Darip.
Dahulu target operasi yang dilakukan kelompok Darip bersifat patriotisme dan perampokan. Kelompok ini sangat selektif mengincar korbannya. Biasanya mereka mengincar orang-orang berkulit terang seperti Cina, warga keturunan Belanda.
Pertengahan abad 19 sebenarnya ada juga beberapa preman yang kesohor. Mereka adalah si Conat yang biasa berbuat kejahatan di kawasan Kebayoran Lama hingga Tangerang.
Sedangkan di kawasan pantai utara, ada preman yang bernama Angkri yang menguasai kawasan Marunda, Tanjung Priok, dan Ancol. Keduanya sama-sama merampok untuk diberikan ke warga miskin.
Sepak terjang Angkri hampir sama dengan si Pitung yang sudah melegenda di Marunda. kendati begitu belum ada catatan yang mengaitkan kedua orang ini.
source: http://metro.sindonews.com/read/783446/31/ini-sejarah-preman-di-jakarta-1379304957
Tidak ada komentar:
Posting Komentar