Selasa, 18 Juli 2017

Misteri Indahnya Telaga Warna



Telaga Warna dan Telaga Pengilon adalah objek wisata di Dieng yang paling diminati wisatawan ternyata menyimpan sebuah legenda yang secara turun-temurun diceritakan warga. Legenda Telaga Warna dan Telaga Pengilon adalah kisah yang sangat menarik untuk ditelusuri kisahnya.

Alkisah hidup seorang ratu yang terkenal di samudra luas sbg penguasa. Dia memiliki seorang putri nan cantik yg telah tumbuh dewasa. Kecantikannya sangat terkenal sampai suatu saat datang 2 ksatria muda berparas tampan yang bermaksud meminangnya.
Pada saat itu sang Ratu menjadi sangat bingun, dia harus memilih salah satu diantara kedua ksatria tampan untuk dipilih menjadi menantunya. Sampai akhirnya muncul sebuah ide untuk mengadakan sayembara membuat sebuah telaga. Siapa yang paling cepat dialah yang akan dipilih menjadi menantunya.

Pada waktu yang telah ditentukan dua ksatria itu berlomba membuat telaga. Ternyata ksatria pertama lebih cepat dalam membuat telaga Menjer daripada Ksatria kedua yang membuat telaga pengilon. Oleh karena itu ksatria pertama pun dinyatakan sebagai pemenang dan berhak menikahi sang Putri.


Belum berselang dua hari mereka menikah, ratu dan putrinya berwisata ke Dieng. Saat mereka tiba di kawasan yang sekarang menjadi cagar alam serta menikmati keindahan panorama dan kemilaunya telaga pengilon, maka saat pandangan sang Ratu tertuju ke telaga pengilon, ia begitu terkesan dan serta merta mencari siapa pembuat telaga itu. Seperti diceritakan si pembuat telaga itu tidak lain adalah ksatria kedua yang kalah dalam perlombaan.

Tak lama kemudian sang Ratu menyuruh pengawalnya untuk memanggil menantunya. Begitu menantunya datang menghadap, sang Ratu langsung bersabda "Kamu saya kutuk menjadi naga untuk menjaga samudra".
Posisi ksatria pertama sebagai menantu pun digantikan oleh ksatria kedua yang kalah dalam lomba.

Sang Ratu sadar ketika menikmati indahnya telaga Pengilon dia sangat terkesan dan membandingkan dengan telaga Menjer buatan ksatria pertama yang biarpun pembuatannya lebih cepat tapi buatannya kasar, airnya beriak dan bergelombang yang menandakan bahwa sifat pembuat kurang baik.
Sebaliknya telaga Pengilon buatan ksatria kedua airnya jernih, berkilau-kilau, tenang dan penuh kedamaian. Semua ini menandakan bahwa ksatria kedua memiliki sifat dan hati yang baik.

Karena terkesan lalu sang Ratu dan Putrinya mandi. Mereka menyangkutkan pakaiannya di pohon. Ditengah keasyikan mereka mandi, kemudian tiba-tiba datang angin kencang yang menerbangan pakaian sang ratu dan putrinya yang berwarna warni dan terjath di bagian telaga yang lain. Sesaat kemudian air telaga itu berubah warnanya lalu terciptalah telaga warna akibat jatuhnya pakaian tsb yang luntur ke air telaga. (http://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2014/10/asal-usul-telaga-warna-dieng.html)



Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar