Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta yang mempunyai luas sekitar 31.533 m2. Benteng ini dibangun pada tahun 1774 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff dan selesai pada tahun 1779. Renovasi pertama berlangsung saat menjelang dibubarkanya VOC yaitu pada tahun 1794. Sedangkan renovasi kedua berlangsung tahun 1832 yaitu saat Pemerintah Belanda mengambil alih kekuasanya atas Indonesia dari tangan Inggris. Sedangkan setelah itu hingga saat ini belum ada renovasi lagi, sehingga kondisi Benteng saat ini sangat memprihatinkan. Setelah Indonesia berhasil merdeka yaitu tahun 1945, rupanya Benteng Vastenburg masih dikuasai oleh Tentara Belanda yang disebut Bintara. Sehingga menjelang tahun 1947, Masyarakat Solo dari berbagai lapisan berencana merebut kembali Benteng ini dari tangan Belanda meskipun dengan menempuh cara kekerasan. Keinginan masyarakat ini mendapat dukungan dari kesatuan Bataliyon TNI yang berada di Solo. Dengan kerjasama ini membuahkan hasil yaitu berhasil merebut Benteng pada pertengahan tahun 1947. Perjuangan ini tidak semudah membalikkan tangan belaka, akan tetapi nyawa masyarakat yang menjadi gantinya. Pada saat itu banyak masyarakat yang berjenis kelamin perempuan tak gentar menghadapi tembakan tentara Belanda. Karena tidak mempunyai bekal ilmu militer, perjuangan para wanita tersebut hanya sia-sia. Akan tetapi, jerih payah mereka tetap mendapat apresiasi oleh Pemkot dengan membangunkan Tugu Prasasti di sebelah timur BTC, untuk mengenang jasa-jasa mereka. Sekarang Tugu Prasasti ini berada di halaman kantor Koperasi Darmawanita, disebelah selatan Benteng Vastenburg. Menjelang tahun 1990, Benteng Vastenburg bersifat tertutup, artinya tidak boleh dimasuki oleh siapapun kecuali pihak pengelola. Tetapi tak lama setelah berakirnya pembakaran besar-besaran di Solo tahun 1998, Benteng Vastenburg dibuka kembali untuk umum. (sumber: http://solovastenburg.blogspot.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar