Melihat hal tersebut Menteri Jajahan Seberang Lautan Belanda Ch F Pahud pada 1851mengusulkan pada FW Junghun untuk melakukan pembudidayaan kina di Jawa. Pada tahun yang sama Prof de Vriese menadapatkan biji Kina dari spesies paling baik yang telah disemai pada rumah kaca di Prancis. Melalui tangan dingin Dr Teijsmann kurator Kebun Bunga Raya Bogor, bibit pohon ini kemudian berkembang menjadi berpuluh batang kina untuk dibiakkan.
Untuk mengolah kulit batang kina menjadi garam kina pemerintah Hindia Belanda kemudian mendirikan pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Pada masa itu perkebunan kina di Indonesia bisa menghasilkan hingga rata-rata 11.000 ton kulit kering/tahun atau setara dengan 33.000 ton kulit basah/tahun. Dari jumlah tersebut 4.000 ton diolah di Bandung dan sisanya diekspor dalam bentuk kulit kina, dengan jumlah tersebut Indonesia berhasil mengisi 90% pasar kina di dunia.
Pabrik Kina / Kimia Farma (sumber : koran-jakarta.com) |
Berdiri diatas lahan kebun karet sebelah utara, atau Jl. Pajajaran sekarang. Pabrik kina menajdi simbol kota Bandung selama puluhan tahun, pada tahun 1980-an masyarakat Bandung akrab dengan asaphi tam yang membumbung dari cerobong nya. Asap yang berasal dari pembakaran mesin ketel uap manual Babcox & Wilcox, dan suara sirine yang berbunyi sebanyak 4 kali penanda waktu karyawan masuk kerja (7.30) beristirahat (11.30) kembali masuk kerja (12.00)dan pulang kerja (16.00). Karyawan Pabrik Kina sering menyebutnya si heong, sejak 1896 hingga saat ini si heong belum pernah absen mnegeluarkan suaranya bahkan peluit sebagai sumber suara belum pernah diganti dari sejak awal pabrik berdiri hingga sekarang.
Pabrik kina berlokasi di Jl. Pajajaran no. 29-30 kota Bandung, diarsiteki oleh Gnelig Mijling AW dengan arsitektur art deco. Ada sebuah lorong kecil berbentuk terowongan yang melintas di bawah Jl. Pajajran dan berada sekitar 2,5 meter dibawahnya (dan kebanyakan dari masyarakat tidak tahu keberadaannya), terowongan ini digunakan sebagai lalu lintas para pegawai untuk menuju kompleks utama pabrik.
Berdasarkan perkembangan sejarahnya Pbarik kina berubah nama beberapa kali, yaitu :
1896 : Didirikan pemerintah Hindia Belanda dengan nama Bandoengsche Kinine Fabriek
1942 : Pada zaman pendudukan Jepang namanya berubah menjadi Rikugun Kinine Seisohjo
1945 : Belanda kembali masuk ke INdonesiadan kepemilikan diambil lagi oleh Bandoengsche Kinine Fabriek
1958 : Dinasionalisasi dan namanya berganti jadi PN Farmasi dan Alat kesehatan Bhineka Kina
1961 : Berubah menjadi Bhineka Kina Frama
1971 : Dengan peraturan Pemerintah no. 16 tahun 1971 berubah menjadi PT (persero) Kimia Farma
Sumber : Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar