Jujur, saya bukanlah penikmat kopi, kedai kopi macam Starbucks yang kesohor itupun belum pernah saya kunjungi satu kalipun.
Meneguk arabica, robusta, toraja, kopi lampung, aceh, atau kopi luar
macam vietnam coffee, espresso, caffuccino pernah sih, tapi tidak
membuat saya menjadi ketagihan seperti banyak teman saya ;p
Tapi jika ditanya oleh rekan-rekan saya dari luar kota kedai kopi
mana paling enak di Bandung, tanpa sungkan saya akan menjawab Warung
Kopi Purnama, salah satu warung kopi legendaris yang sudah berdiri sejak
tahun 1930 dan kini sudah termasuk icon heritage kota Bandung. Pertama
kali berdiri dengan nama Chang Chong Se (Silahkan Mencoba!) , namun
karena kebijakan pemerintah ditahun 1966 namanya berubah menjadi Warung
Kopi Purnama. Didirikan oleh Yong A Thong ,yang berasal dari kota Medan
dan hijrah ke Bandung. Dilanjutkan kemudian oleh Yong Kie Lian (Allen
Josana) hingga sampai sekarang tetap diteruskan oleh generasi ke-3 dan
ke-4.
Terletak
dikawasan yang cukup padat dengan aktifitas perdagangan kain di pusat
Kota Bandung, Warung Kopi Purnama buka sejak jam setengah tujuh pagi
hingga enam sore di hari Senin sampai Sabtu, dan hanya buka sampai jam
tiga sore di hari minggu dan libur. Tampak beberapa bapak-bapak yang
sedang mengobrol sambil menikmati kopi saat saya memasuki warung kopi
ini. Sayang hari itu saya datang siang hari, dan cuaca kota Bandung
sedang panas-panasnya. Terpaksa kopi khas Medan yang menjadi ciri khas
warung kopi ini saya lewatkan (Dan seperti yang saya bilang sebelumnya,
i’m not coffee addict ;p)
Mayoritas menu disini memang sangat cocok sekali untuk sarapan, walau
tidak salah juga kalau ingin dinikmati di siang atau sore hari. Oh iya
sekedar mengingatkan untuk beberapa menu disini non-halal yah, terutama
untuk daging-dagingnya, kecuali sosis yang menggunakan daging sapi dan
beberapa menu dengan daging ayam.
Salah satu menu yang direkomendasikan disini adalah Roti Selai
Srikaya, sayang saya kurang begitu suka dengan selai yang manis-manis,
dan karena minuman pesanan saya adalah Es Susu Cokelat, nampaknya akan
sangat tidak cocok, maybe next time hangout bareng teman-teman Foodies
kesini saya akan coba memesannya deh. Dan pesanan saya jatuh pada Roti
Dadar Worst.
Wow, rupanya harganya sudah naik nih, Roti Dadar Worst – IDR 20k ,
setahu saya dulu harganya sekitar IDR 13-15k , yah ga heran sih dengan
makin banyaknya media yang meliput dan orang luar kota seperti dari
Jakarta yang mampir. Untuk 2 potong roti dadar plus telur dadar plus
daging worst, mungkin terlihat sedikit mahal. Tapi sudahlah kita coba
rasanya
Roti disajikan dengan dipotong kotak kecil-kecil, jadi kita tinggal
menggunakan garpu dan hap masuk ke mulut ga repot-repot. Tampilannya
cukup sederhana, hanya ditemani dengan sambal/saus yang rasanya mirip
sambal untuk kuotie ,cmiiw. Rotinya sendiri cukup tebal dan terasa
empuk, dengan telur dadar dang daging worstnya plus cocolan sambalnya
terasa nikmat. Well memang sih rasanya akan lebih nyummy kalau ditemani
secangkir kopi hangat, tapi sedang panas-panas gini es cokelat susu
memang pilihan yang tepat deh.
Es
Cokelat seharga Idr 17K (Entahlah saya merasa ini juga sedikit
kemahalan haha) hadir dengan rasa cokelat yang cukup menonjol, pilihan
lainnya kita bisa memesan Ovaltine Susu. Es Batu yang digunakan cukup
besar-besar, tapi tidak membuat rasanya menjadi tawar. Cukup memuaskan
dahaga di siang hari itu.
Sembari menikmati hidangan saya melirik ternyata ada beberapa orang
yang sedang asik dengan laptop dan gadget-nya, setelah tanya mbak-nya,
ternyata disediakan akses wifi juga, wih mantap, pantesan harganya juga
naik. Dicoba eh cukup lancarlah kalau hanya sekedar browsing ringan atau
check email dan socmed.
Di
Warung Kopi Purnama ini juga menjual selai srikaya kebanggaan mereka,
tampilannya sudah dikemas cukup modern. Ketika ditanya harganya, IDR
39.9k , hmm next time deh
Sebelum
pulang saya merasakan adanya panggilan alam yang tak tertahankan. Yak!
saya harus ke toilet, setelah tanya mbak yang cukup hare-hare ,
saya menuju ruangan dibelakang, dan wow! rupanya sekarang bangunan ini
sudah diperbesar, jadi di taman belakang ini kita bisa menikmati
ngupi-ngupi juga loh, dengan suasana yang lebih fresh terhindar dari
kepulan asap rokok, karena ini adalah Non-Smoking Area! Mungkin karena
pengungjung lama-nya banyak bapak-bapak yang merokok jadi ruangan yang
lebih tertutup didepan tadi jadi smoking areanya, dan area terbuka ini
menjadi non-smoking areanya lucu yah ,hehe Oh iya untuk Toiletnya bersih loh! Dan saya menemukan satu hal yang menarik, penasaran? Check di instagram.com/agoenkz yah?
Sebagai
salah satu icon heritage di kota Bandung, Warung Kopi Purnama memang
menjadi magnet bagi para pecinta kopi , tapi untuk yang tidak bisa
meminum kopi pun, tempat ini menawarkan aneka hidangan yang saya yakin
anda akan menjadikan tempat ini salah satu rekomendasi kuliner dalam
list perjalanan anda
(http://www.thefoodxplorer.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar