Salah satu gereja tertua di Jakarta di samping Gereja
Tugu, Gereja Katedral dan Gereja Immanuel. Gereja tertua yang didirikan di
Batavia adalah Oude Koepelkerk pada tahun 1626, yang khusus diperuntukkan bagi
pekerja perusahaan dagang Belanda yang berdomisili di seputar benteng kota.
Pada saat bangsa Portugis mulai melebarkan sayapnya ke Batavia setelah Malaka
diduduki pada tahun 1511, mereka mendirikan sebuah gereja baru bernama De
Nieuwe Portugese Buitenkerk yang kelak dikenal dengan nama Gereja Sion. Gereja
tua ini terletak di Jl. Pangeran Jayakarta, tidakjauh dan stasiun kereta api
Jakarta Kota. Usianya hampir 300 tahun.
Gereja ini dibangun pada tahun 1693 oleh seorang
pembesar Portugis bemama Pieter van Hom. Sejak diresmikan penggunaannya sebagai
tempat kebaktian tahun 1695, gereja ini telah dua kali berganti nama. Tahun
1942, nama Gereja Portugis dilarang oleh pemerintah penjajah Jepang dan ditutup
selama dua tahun. Kemudian seorang pendeta Inggris berhasil membuka kembali
gereja ini dan atas perintah Jepang mengganti namanya menjadi Gereja Sion. Pada
tahun 1965 Gereja Sion beroleh nama baru menjadi Gereja Protestan Indonesia
Bagian Barat Jemaat Sion.
Namun demikian gereja ini tetap lebih dikenal dengan
nama Gereja Sion hingga kini. Sejak tahun 1972, Pemda DKI Jakarta menetapkan
bangunan Gereja Sion ini menjadi saah satu bangunan bersejarah yang dilindungi
Pemda DKI. Di lantai dua bangunan ini terdapat sebuah organ tua buatan tahun
1860 setinggi 2,5 meter. Untuk memainkan organ ini diperlukan sedikitnya dua
orang; seorang memainkan tuts, dan seorang lagi memompa udara pembunyi organ
ini. Sejak tahun 1980 organ ini mengalami kerusakan. (http://www.jakarta.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar