Selasa, 17 Februari 2015

Gereja Sion



Salah satu gereja tertua di Jakarta di samping Gereja Tugu, Gereja Katedral dan Gereja Immanuel. Gereja tertua yang didirikan di Batavia adalah Oude Koepelkerk pada tahun 1626, yang khusus diperuntukkan bagi pekerja perusahaan dagang Belanda yang berdomisili di seputar benteng kota. Pada saat bangsa Portugis mulai melebarkan sayapnya ke Batavia setelah Malaka diduduki pada tahun 1511, mereka mendirikan sebuah gereja baru bernama De Nieuwe Portugese Buitenkerk yang kelak dikenal dengan nama Gereja Sion. Gereja tua ini terletak di Jl. Pangeran Jayakarta, tidakjauh dan stasiun kereta api Jakarta Kota. Usianya hampir 300 tahun.
Gereja ini dibangun pada tahun 1693 oleh seorang pembesar Portugis bemama Pieter van Hom. Sejak diresmikan penggunaannya sebagai tempat kebaktian tahun 1695, gereja ini telah dua kali berganti nama. Tahun 1942, nama Gereja Portugis dilarang oleh pemerintah penjajah Jepang dan ditutup selama dua tahun. Kemudian seorang pendeta Inggris berhasil membuka kembali gereja ini dan atas perintah Jepang mengganti namanya menjadi Gereja Sion. Pada tahun 1965 Gereja Sion beroleh nama baru menjadi Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Jemaat Sion.
Namun demikian gereja ini tetap lebih dikenal dengan nama Gereja Sion hingga kini. Sejak tahun 1972, Pemda DKI Jakarta menetapkan bangunan Gereja Sion ini menjadi saah satu bangunan bersejarah yang dilindungi Pemda DKI. Di lantai dua bangunan ini terdapat sebuah organ tua buatan tahun 1860 setinggi 2,5 meter. Untuk memainkan organ ini diperlukan sedikitnya dua orang; seorang memainkan tuts, dan seorang lagi memompa udara pembunyi organ ini. Sejak tahun 1980 organ ini mengalami kerusakan. (http://www.jakarta.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar