Senin, 08 Februari 2016

Rahasia kue keranjang legendaris Nyonya Lauw


Kue keranjang identik dengan Imlek. Produksi Nyonya Lauw adalah salah satu yang legendaris.
Kue keranjang identik dengan Imlek. Produksi Nyonya Lauw adalah salah satu yang legendaris.
© Kiagus Aulianshah /Beritagar.id
Kue keranjang merupakan makanan wajib saat perayaan Imlek. Tak heran jika pabrik kue keranjang Nyonya Lauw kebanjiran pesanan.
Bersama Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI), Beritagar.id diajak mampir ke pabrik kuliner yang dirintis sejak 1962 ini. Mengintip kesibukan di balik proses pembuatan kue keranjang.
Kue keranjang memiliki tekstur kenyal dan lengket. Dalam bahasa Mandarin disebut juga Nian Gao yang artinya tahun tinggi.
Kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan gula. Rasa manisnya diharapkan dapat membawa rezeki tak kalah manis di tahun yang baru.
Pabrik kue keranjang Nyonya Lauw terletak di Jalan Lio Baru, Tangerang.
Memasuki pabrik, terdengar bunyi suara menumbuk. Rupanya beberapa ibu-ibu sedang menumbuk beras ketan dengan lumpang alu. Nampak juga beberapa yang sedang mengayak tepung beras.
Menurut Reni, menantu dari Nyonya Lauw yang kini membantu mengelola industri pembuatan kue keranjang bersama sang suami, lumpang alu masih digunakan sampai saat ini.
Mengapa memakai mesin untuk menumbuk bahan utama kue keranjang? Menurut Reni tepung ketan yang dihasilkan dari proses menumbuk menghasilkan tepung yang lebih halus. Kue keranjang juga lebih empuk saat dinikmati.
Selain itu kue keranjang yang dihasilkan pun lebih awet, meski tanpa bahan pengawet. Ini karena melalui proses fermentasi satu pekan.
Cara tradisional ini pula yang membuat kue keranjang Nyonya Lauw menjadi legendaris dan terkenal hingga.
Para pekerja mayoritas adalah penduduk setempat. Mereka mulai sibuk sekitar satu bulan sebelum Imlek. "Kue keranjang memang hanya dibuat pada momen tertentu. Imlek dan Lebaran," kata Reni kepada Beritagar, (23/01/016).
Harga kue keranjang per kilo sekitar Rp30 ribu. Selain kue keranjang yang dibungkus dengan daun pisang, ada juga yang dibungkus plastik.
Namun kue keranjang yang dibungkus daun pisang memberi aroma yang lebih menggugah selera. Kue keranjang Nyonya Lauw juga menyiapkan kue keranjang bertingkat yang dibawa saat sembahyang.
Usaha yang sudah dikelola oleh generasi ketiga ini juga memproduksi dodol. (https://beritagar.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar