Senin, 28 Juli 2014

Bioskop-bioskop Berumur di Bandung


Film merupakan suatu karya seni multimedia yang saat ini banyak digemari oleh semua kalangan. Lewat film, para penikmatnya dibuat terjerumus kedalam sebuah alur kisah yang telah di atur sedemikian rupa agar suatu pesan esensial dapat tersampaikan. Saat ini karya seni tersebut malah sudah menjadi suatu industri hiburan yang besar dan memiliki prospek tinggi. Ambillah contoh Hollywood, tempat dimana pusat perfilman di Amerika yang produktif merilis berbagai film berkualitas. Selain profit yang dihasilkan bisa membuat bulu roma berdiri, industri tersebut juga memunculkan berbagai macam lapangang pekerjaan mulai dari sutradara, aktor/aktris, stunt mam, editor visual, hingga penata rias.
Kehadiran film tidak dapat dipisahkan dengan adanya tempat untuk mengapresiasi karya tersebut. Bioskop merupakan salah satu tempat dimana karya film sering di pertunjukan serta dapat dinikmati oleh para sineas maupun para penikmat film. Di Bandung kehadiran bioskop ternyata sudah mulai ada sejak akhir masa kolonial Belanda di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa gedung-gedung bioskiop tua yang pernah mengalami masa jaya pada era-era tersebut :
1. Palaguna
Salah satu bioskop tua Palaguna berada di Alun - Alun Kota Bandung
Salah satu bioskop tua Palaguna berada di Alun – Alun Kota Bandung
Kalau kita melintasi alun-alun Bandung, pasti sudah tidak asing lagi dengan bangunan yang satu ini. Bahkan dulu di deretan Gedung Palaguna juga sempat ada Bioskop Elita dan Oriental yang didirikan pada zaman kolonial Belanda. Dahulunya di Gedung Palaguna sempat berdiri sebuah bioskop yang cukup terkenal yaitu Bioskop Nusantara. Memasuki tahun 90-an, Bioskop Nusantara masih sempat beroperasi kendati akhirnya kalah bersaing dengan bioskop modern dan akhirnya gulung tikar. Sekarang Gedung Palaguna hanya menjadi mall kosong yang minim dari perhatian masyarakat.
2. Dian Theater
Bergeser ke seberang Gedung Palaguna, terdapat bangunan tua persis di belokan jalan Balong Gede, yang sekarang menjadi tempat futsal. Inilah Dian Theater, di lokasi ini kita masih bisa melihat sisa-sisa peninggalan dari gedung bioskop di masa lalu. Sayang hal ini hanya bisa kita saksikan saat menaiki lantai dua dari Dian Theater.
3. Bioskop Majestic
Selain Palaguna di jalan Braga juga terdapat bioskop tua New Majestic.
Selain Palaguna di jalan Braga juga terdapat bioskop tua New Majestic.
Bioskop ini juga menjadi salah satu bukti dari sepak terjang dunia perfilman tanah air, karena bioskop ini menjadi tempat pemutaran film ‘Loetoeng Kasaroeng’. Bioskop yang dikenal juga dengan istilah kaleng biskuit ini juga merupakan karya arsitektur asal Belanda, Prof Ir. Wolff Schoemaker, yang tidak lain adalah guru dari Presiden Ir. Soekarno. Saat ini Bioskop Majestic telah direvitalisasi menjadi Asia Afrika Cultural Centre (AACC) di tahun 2002, dan pada tahun 2010 tempat ini menjadi kafe yang masih di bawah pengawasan Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung.
4. Bioskop Regent
Bioskop ini berada di Jalan Sumatera dan merupakan salah satu bioskop yang cukup tersohor pada masanya. Namun karena kalah bersaing dengan bioskop-bioskop pada zaman sekarang tempat mulai resmi tutup sekitar tahun 2011.
Bioskop modern XX1 BIP, bioskop modern menggusur bioskop bioskop tua ,
Bioskop modern XX1 BIP, bioskop modern menggusur bioskop bioskop tua ,
5. Bioskop Astor
Bergeser sedikit ke daerah Ujung Berung, dan memasuki era tahun 80-an, banyak orang yang sering mampir ke bioskop. Nah, salah satu bioskop yang cukup punya andil di Bandung pada saat itu adalah Bioskop Astor. Jika dibandingkan dengan gedung bioskop yang sekarang kita temui di mall, bioskop ini memang kalah telak dalam hal fasilitas dan kelayakan. Namun, apa bisa dikata, tidak jauh berbeda dengan Bioskop Regent, persaingan bisnis yang begitu keras memaksa bioskop ini untuk gulung tikar.
Salah satu penikmat film yang pernah merasakan nonton di bioskop-bioskop tua tadi adalah Sri Haryani (43). Menurutnya di era tersebut, bioskop-bioskop tadi menjadi sebuah landmark tersendiri bagi penikmat film khususnya di Bandung. “Saya pernah beberapa kali nonoton di Palaguna sama di Majestic. Saya lupa dengan film yang saya tonton tapi dulu kalo bisa nonton di tempat-tempat tadi sudah bisa menikan status sosial.” (http://citizenmagz.com/?p=10940)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar