Jumat, 28 November 2014

Batu Cincin Keladen, Permata dari Pacitan

batu pacitan
Kabupaten Pacitan provinsi Jawa Timur sedang harum namanya di mata para penggemar dan kolektor batu cincin. Berawal dari sebuah kecamatan yang bernama Donorejo. Seorang pakar batu bernama Mbah Paiman Timbul menemukan specimen batu mulia jenis chalcedony berwarna muda dengan bias sinar yang lembut dan memiliki serat yang dinamakan punggung atau cangkang kura-kura.
Batu jenis ini memiliki satu atau lebih ciri-ciri seperti berikut :
1. Secara kasat mata tampak motif punggung atau cangkang kura-kura
2. Ster seperti moonstone atau biduri bulan
3. Inklusinya memiliki garis memanjang dari sudut yang satu ke sudut lainnya atau yang biasa disebut dengan cat eyes / mata kucing
4. Mampu menyerap cahaya sehingga terjadi perubahan warna tergantung intensitas warna yang masuk bukan hanya satu bahkan dapat dua dan tiga warna sekaligus. Dibutuhkan keahlian khusus untuk menganalisa ciri yang nomor empat ini.
Batu Pacitan memiliki beraneka warna yang menentukan harga sebuah batu tersebut. Warna keemasan menempati tingkat tertinggi di mata pecinta batu tanah air dan luar negeri karena dianggap memiliki aura keberuntungan atau hoki bagi siapa saja yang memakainya walaupun hal ini masih sebatas perbincangan dari mulut ke mulut. Golongan warna tersebut antara lain:
1. Warna keemasan (yellow chalcedony): Golden Supreme.
2. Warna kuning muda / sinar mentari pagi ( Light yellow chalcedony) : Supreme sunrise
3. Warna merah keemasan / red baron (Golden reddish)
4. Warna putih (white chalcedony): Princess Ndasar snow white & Princess Keladen snow white
5. Warna orange yellow / matahari terbenam terbaik (supreme sunset)
6. Warna semu kehijauan, merah muda atau abu-abu / calon raja : Prince
Sumber tambangnya ada 2 yakni dari bukit Ndasar dan sungai Keladen. Sehingga banyak yang menyebut batu cincin pacitan keladen. Tambang yang di bukit Ndasar sebagai tambang primer sedangkan dari sungai Keladen disebut sekunder. Namun serat yang dari sungai lebih bagus karena berkolaborasi dengan material lain sehingga unsur mineralnya lebih tinggi.
Ada sebuah pelajaran berharga seperti yang terjadi pada batu hijau keladen. Akibat eksploitasi besar-besaran yang tidak terkontrol membuat jenis batu legendaris ini sangat sulit didapatkan bila boleh disebut habis pada sumbernya. Dan juga akibat melimpahnya stok harganya jatuh di pasaran. Oleh karena itu semoga hal ini tidak terjadi pada jenis lainnya. Kearifan para penambang dan pecinta batu pacitan sangat memegang peran penting terhadap kelestarian alam. (http://pusatbatu.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar