Pangaosna teu luhur ....
Ku sadaya kagaleuh ....
Sepuh jeung murangkalih ....
Peuyeum bandung .....
SYAIR tersebut melukiskan betapa tersohornya peuyeum bandung. Makanan hasil fermentasi khas Jawa Barat itu bukan hanya terkenal karena kelezatannya, tetapi juga harganya yang murah. Tak heran, jika makanan ini sempat menjadi salah satu makanan primadona Jabar.
Menurut sejarahnya, peuyeum bandung banyak dibuat, karena pada zaman dulu terdapat banyak pohon singkong di Bandung. Tetapi, selain kepopuleran peuyeum bandung yang sudah banyak teralihkan dengan makanan lain yang lebih modern dewasa ini, lahan untuk penanaman singkong di daerah Bandung kini sudah semakin sempit. Hingga peuyeum-peuyeum berlabelkan Bandung pun, dibuat dari singkong bukan dari tanah Bandung.
Salah satunya datang dari pengakuan Jaja Sribudin, seorang pemasok ke kios-kios di bilangan Kecamatan Cileunyi, Bandung. Peuyeum-peuyeum bandung yang didistribusikan pada para pedagang, berasal dari luar Bandung. “Saya ngambil singkongnya dari Cianjur,” ungkap Jaja ketika ditemui tengah memasok peuyeum-peuyeum-nya, Minggu.
Ia menyayangkan, lahan pertanian singkong yang semakin berkurang di Bandung. “Memprihatinkan memang, mengingat lahan pertanian singkong di Bandung sekarang itu sudah menurun drastis, kurang banget. Paling tinggal 20 persenan lagi kebun singkong yang ada di Bandung,” lanjutnya.
Harga singkong di Bandung semakin merangkak naik. “Kalau beli di Cianjur cuma 400 rupiah per kilogram, sedangkan di Bandung 1500-2000 rupiah perkilonya. Susah kalau di sini, mending dari Cianjur saja,” aku Jaja.
Diakuinya, selama ia bergelut dengan singkong asal Bandung, Jaja terus mengalami kerugian.
“Peuyeum bandung itu lebih empuk, enak, kalau dibanding peuyeum-peuyeum lain. Kalau soal bukan dari tanah Bandung, bukan masalah. Cuma memang ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Yeni (20), salah satu penggemar peuyeum bandung, Rabu (20/2).
Dilansir Badan Pusat Statistika (BPS), peuyeum sebagai produk fermentasi dapat menyehatkan sistem pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. [] BandungOke.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar