Popularitas bir sebagai minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi di dunia sudah tidak diragukan lagi – saat ini bir bahkan menduduki peringkat ketiga minuman terpopuler di dunia.
Satu lagi fakta yang menarik tentang bir: minuman ini ternyata merupakan salah satu minuman tertua yang dibuat manusia. Bukti-buktinya tercatat pada sejarah tertulis Mesir Kuno dan Mesopotamia.
Meskipun tidak ada yang tahu pasti kapan bir pertama kali diproduksi, beberapa bukti sejarah telah membuktikan bahwa minuman ini telah menyertai perjalanan panjang peradaban manusia. Prasasti tanah liat di Babilon, misalnya, menjelaskan dengan rinci resep pembuatan bir di tahun 4.300 SM. Selain itu, bir juga telah dibuat oleh bangsa Cina kuno, Asiria dan Inka.
Nampaknya bir dengan racikan jaman dulu juga pernah menjadi minuman obat. Sebuah tulisan yang ditemukan di Mesir dan diduga dibuat pada tahun 1600 SM menuliskan 100 resep pengobatan dengan menggunakan bir. Sebuah resep kuno berusia 3 milenium yang ditemukan di kuli matahari Ratu Nefertiti juga pernah diolah oleh New Castle Brewery di Inggris menjadi 1000 botol bir yang diberi nama “Tutankhamun Ale”.
Produksi bir untuk tujuan komersil pertama kali tercatat pada tahun 1200 di suatu tempat yang saat ini masuk ke dalam wilayah negara Jerman. Di tahun 1506, Jerman mengeluarkan sebuah undang-undang yang mengatur kemurnian bir, dan pembotolan bir mulai diterapkan pada tahun 1605.
Karakter bir telah berubah secara drastis sepanjang ribuan tahun. Meskipun pada esensinya bir merupakan minuman beralkohol, saat ini telah ada beberapa variasi bir dengan kadar alkohol mendekati atau tepat 0%.
Lantas bagaimana dengan sejarah bir di Indonesia? Bangsa Indonesia pertama kali diperkenalkan pada bir saat penjajah Belanda mendirikan NV Nederlands Indische Bierbrouwerijen dan mulai memproduksi bir di Surabaya pada November 1931. Pabrik bir inilah yang kemudian menghasilkan brand bir paling populer di Indonesia saat ini: Bir Bintang. (http://indonesiaindonesia.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar