Jumat, 31 Oktober 2014

Serunya Nonton di Bioskop Misbar (Gerimis Bubar)

14072327531535056695

Layar balon lebar di taman kota (dok pribadi)
Dulu di Bandung, di jalan Karapitan, masih ada lho bioskop misbar (kalau gerimisbubar hehehe) karena memang tidak ada atapnya, tapi walaupun begitu karena tiketnya murah, bioskop itu dulu kelihatannya selalu ramai pengunjungnya. Namun sekarang bioskop itu sudah berubah menjadi ruko.
Nasib dunia film dan bioskop memang sangat turbulen, ya. Kemajuan teknologi sangat signifikan terlihat dalam dunia perfilman. Dari film tanpa suara menjadi bersuara, dari hitam putih menjadi berwarna, dari bioskop misbar dengan studio besar menjadi studio kecil-kecil seperti sekarang. Entah perubahan apalagi kelak dalam dunia perfilman sejalan dengan kemajuan teknologi.
Nah … hari Sabtu tanggal 2 Agustus y.l. saya untuk pertama kalinya nonton di bioskopmisbar di Jerman nama kerennya Open Air Cinema. Pemutaran film ini digelar di tengah taman kota. Layarnya terbuat dari balon, yang bisa ditiup, di bagian film ditayangkan, layar berwarna putih dan lainnya berwarna hitam. Ukurannya tentu saja raksasa kurang lebih 8 meter x 6 meter dan kalau kondisi basah layar ini tidak basah serta tetap kokoh berdiri, hanya saja bila angin bertiup kencang, layar dan tentu saja filmnya menjadi 3 dimensi heheheh alias bergelombang. Seru ya ….
1407232821753089511
Film Jerman Exit Marrakech (dok pribadi)
Jam tayang bioskop misbar ini, sesudah Magrib Jerman, sekitar jam 21.30. Jadi tanpa ada lampu dimatikan pun, sekitar kami memang sudah gelap gulita. Pagelaran film terbuka ini dilakukan setiap tahun di musim panas. Masalahnya musim panas kali ini sangat anomalis karena tidak sepanas layaknya musim panas dan sangat tidak stabil serta sulit diprediksi karena terkadang siangnya terik tapi tidak jarang tiba-tiba hari ditutup oleh hujan deras, walaupun begitu pagelaran open air ini tetap berlangsung.
14072328861473649796
Film layar tancap di bioskop misbar (dok pribadi)
Sejak siang, saya sudah tidak sabar ingin merasakan bagaimana nonton di bioskopmisbar ini, film yang kami pilih berjudul Exit Marrakech, film Jerman, isi ceritanya cukup menarik tentang hubungan antara ayah dan anak remajanya, dari istri yang sudah lama dicerai, sangat menyentuh, karena itu waktu di tengah-tengah film, tiba-tiba hujan deras, saya yang masih ingin tahu akhirnya tapi tidak bawa payung atau jas hujan masih enggan untuk pulang tapi ikut membubarkan diri dengan para penonton tanpa payung dan jas hujan.
Awalnya saya dan suami saya bermaksud pulang, tapi karena masih penasaran dengan akhir cerita, kami mengikuti penonton lain mencari perlindungan di Gazebo taman. Untungnya, Gazebo cukup luas dan bisa menampung walaupun ya harus berdesak-desakkan, dalam dinginnya malam dan derasnya hujan.
1407233093765646622
Dalam guyuran hujan, di bawah Gazebo taman menikmati sisa film (dok pribadi)
Selama film berlangsung, tidak jarang terdengar penonton yang mengucapkan ” shhhh … Ruhe !! Ssst diam !!” hihihi … karena memang penonton yang baru bergabung di dalam Gazebo cukup riuh, membuat terganggu penonton lain yang sudah ada di sana lebih dulu, serta ditambah bunyi gemericik hujan, suara dari film menjadi hanya terdengar sayup-sayup.
Untunglah, saat hujan turun, film tinggal sekitar 15 menit menuju akhir. Saya yang mulai kedinginan menjadi lega karena masih bisa melihat akhir dari film ini. Apalagi akhirnya juga bahagia, kalau tidak kan sedih juga ya … sudah basah kuyup, kedinginan eeehh akhirnya gak happy end. Kesimpulannya, seru juga nonton di bioskop misbar seperti ini heheheh …. Pelajaran bagi saya lain kali harus bawa payung dan jas hujan, bahkan kalau perlu bawa tempat duduk camping supaya bisa lebih nyaman. (ACJP)
14072331591788946785
Film berakhir, lampu kembali nyala, mari pulang menembus hujan (dok pribadi)
(http://hiburan.kompasiana.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar