Si
narapidana yang tak disebutkan namanya, karena alasan etika, itu bisa
disebut narapidana paling manja di dunia, sekaligus narapidana paling
“kesepian” sebab ia hanya sendirian menempati penjara bersel 6, yang
merupakan satu-satunya penjara di San Marino.
Untuk
makannya, narapidana berusia 30 tahun itu diberi makanan yang dipesan
dari sebuah restoran lokal. Sebab, tentu saja tidak ekonomis jika harus
menyediakan kantin di penjara yang hanya melayani seorang narapidana.
Pria
yang ditahan karena kasus kekerasan dalam rumah tangga itu itu juga
bebas menikmati sebuah ruang gym, perpustakaan, dan selnya disediakan
televisi. Penjara yang ditempati juga berada di puncak bukit dengan
pemandangan San Marino terhampar di bawahnya. Maklum, penjara itu
tadinya adalah Biara Capuchin.
Sejak
dipenjara bulan lalu, si narapidana hanya melakukan kontak sosial
dengan para penjaganya, serta sesekali mendapat kunjungan pengacara dan
kerabat. Dalam sehari, ia boleh menikmati alam bebas selama 1 jam, lalu
terkurung lagi di selnya. Pria itu harus menjalani masa hukuman hingga
delapan bulan ke depan. Namun, diperkirakan dalam beberapa pekan ke
depan ia tidak akan sendiri lagi, sebab kini pengadilan tengah
menyidangkan seorang terdakwa lagi.
San
Marino adalah sebuah republik yang dideklarasikan kemerdekaannya sejak
1.700 tahun lalu. Jadi bisa disebut San Marino adalah republik tertua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar