pabrik gula kalibagor atau dalam bahasa belandanya Suikerfabriek Kalibagor berdiri tahun 1839, pabrik gula yang konon masa operasinya paling lama dibanding pabrik gula lain di ex-karsidenan banyumas ini sekarang makrak tidak terurus padahal nilai historisnya tinggi. pabrik ini punya peran penting dalam menaikkan pamor kabupaten banyumas (secara ekonomi) di jaman kolonial. kompleks pabrik terdiri atas pabrik utama, rumah jabatan pegawai belanda, rumah bagi pegawai pribumi dan jalur sepur tebu yang membentang dari kalibagor sampai kecamatan Kalimanah Purbalingga dan kecamatan Baturaden (kaki gunung Slamet). pabrik ini berhenti beroprasi tahun 1997 karena selalu merugi, serta tebu yang harus digiling sudah tidak ada. Soalnya masyarakat Banyumas sudah tidak mau lagi menanam tebu. selain tutup pabrik ini juga mengalami penjarah hebat pada masa reformasi 1998 (bukti reformasi menghancurkan indonesia). konon para penjarah besi tua disini pada kena musibah yang menimbulkan kerugian lebih besar dari nilai barang jarahannya (dari mulai sakit, kecelakaan, sampe usahanya bangkrut).
yang membuat saya merasa sedih adalah tidak sedikit warga sekitar yang ikut menjarah pabrik (bukannya melindungi). padahal dulu pabrik ini sukses menjadikan kalibagor dan sokaraja menjadi kota industri yang ramai, bahkan lebih ramai dari kota purwokerto di masa itu. pabrik gula ini di sokong oleh perkebunan tebu seluas 400 bau atau 280 hektar lokasinya di dearah sokaraja sampai purbalingga.
itu foto-foto masa lalu sekarang bentuk pabriknya gini :-(
konversi satuan lahan
1 hektar = 10.000 meter
1 bau = 4 iring = 7.000 meter
1 iring = 125 ubin = 1.750 meter
1 ubin = 14 meter
sumber gambar
www.banjoemas.com
t4nya.com
panoramio
tempoedoeloe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar