Jumat, 27 Februari 2015
Bekas Pelabuhan Sungai Garam Bagansiapiapi 1946 jadi Pemukiman
Bukti sejarah bahwa Bagansiapiapi dahulu kala merupakan penghasil ikan terbesar kedua di dunia terancam lenyap. Seperti bekal Pelabuhan Sungai Garam yang kini jadi pemukiman.
Bekas pelabuhan di kawasan Sungai Garam Bagansiapiapi tahun 1946 ternyata sekarang telah menjadi daratan dan pemukiman. Bahkan pendangkalan tersebut mencapai sekira 10 KM.
Dikisahkan warga asli Bagansiapiapi Wan Ruslan Rabu (17/10/12) dipinggir Sungai Garam, kawasan pelabuhan yang dulunya padat dan ramai hingga berbelok ke Bagan Hulu, sekarang hanya tinggal seperti parit saja.
Dirinya mengaku sempat melihat keadaan tersebut, pelabuhan besar berada dibelakang Pasar Pelita dan Bea Cukai di Bagansiapiapi, sementara kapal-kapal banyak sandar di kawasan Sungai Garam itu.
Namun kenyataan sekarang, akibat pendangkalan yang terjadi, kawasan pelabuhan yang ramai tersebut tinggal kenangan dan telah berubah menjadi pemukiman, dan pusat perdangan, dengan berdirinya sejumlah pertokoan.
Hal senada juga dikatakan masyarakat paruh baya lainnya, Aris, dia mengaku juga mengetahui, kalau kawasan yang dulu ramai sekarang telah berubah menjadi pemukiman, bahkan dia menyatakan perubahan tersebut akibat terjadinya erosi dan banyaknya lumpur yang diangkut arus sungai Rokan, sehingga menjadi daratan.
Aris juga mengatakan, kalau Sungai Garam yang saat ini kecil tidaklah seperti ini dahulunya, melainkan cukup besar, banyak kapal yang sandar ditempat itu menjelang berangkat.
Ilustrasi itu katanya bisa dilihat dalam lukisan di Rumah Makan Anda disamping Sungai Garam itu, dan ternyata memang ada lukisan yang bertuliskan “Sejarah Dermaga Pelabuhan Bagansiapiapi 1946 yang lalu sebelum menjadi daratan. Tetapi sekarang tinggal kenang 2 ngan yang tak mungkin kembali lagi. Bks jembatannya masih ada dilihat di depan Masjid Almuslimin Jl. Muslimin (belakang kantor Bea dan Cukai) BAA”.
Lukisan tersebut dipajang di rumah makan tersebut, masyarakat yang makan dirumah makan ini bisa melihat dengan jelas lukisan yang menggambarkan kondisi pelabuhan Bagansiapiapi 1946.
Dan di Jalan Muslimin sekarang memang telah berdiri Masjid Muslimin, sepintas lalu jika melewati ruas jalan ini memang terlihat biasa saja, namun sebenarnya mengandung sejarah masa lalu Bagansiapiapi yang menyimpan kenangan.
Sementara itu, pelabuhan yang ada di Bagansiapiapi melalui Jalan Utama berada sekira 10 KM dari bekas pelabuhan 1946, dan sekarang juga telah ada Jalan Pelabuhan Baru dengan jarak yang hampir sama. (www.riauterkini.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar