Rabu, 18 Maret 2015

Bika Ambon: Kok dari Medan?

Pernahkah Anda bertanya-tanya, entah secara lisan, tulisan, atau terlintas di benak Anda, “mengapa namanya ‘Ambon’ kalau asalnya dari Medan?“. Ya, posting #KulinerKhas Betutu Bli Made kali ini memang diinspirasi oleh pertanyaan itu. Lalu, ada yang tahu jawabannya?
Sebelumnya kita bahas dulu apa itu Bika Ambon. Bika Ambon di kenal sebagai penganan nusantara atau #KulinerKhas Medan, Sumatera Utara. Nama Bika sendiri menurut sumber terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan pengembang dari bahan Nira/Tuak Enau hingga berongga & berbeda agar berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu itu. Umumnya Bika dibuat dalam rasa pandan, namun ada juga yang mengembangkannya lagi dalam varian rasa lain, seperti misal, durian, keju, cokelat.
Bika Ambon
Lalu bagaimana ceritanya sampai menjadi Bika Ambon? Menurut penjelasan M Muhar Omtatok, seorang seorang budayawan dan sejarawan, kue ini dinamai demikian karena tempat pertama kali dijual dan popularnya Bika Ambon adalah di simpang Jl. Ambon – Sei Kera Medan, sebagai pembeda Bika ini dengan Bika daerah lain disana.
Lalu ada sumber lain, Jony, anak seorang pengusaha Bika Ambon, asal muasal nama Bika Ambon diperkirakan muncul pada saat seorang warga Ambon yang merantau ke Malaysia membawa kue bika ini. Hanya saja setelah tahu rasanya enak, orang tersebut tidak kembali ke Ambon lagi tetapi singgah di Medan. Sehingga sejak empat puluh tahun lalu Bika Ambon jadi terkenal di Medan,” demikian urainya.
Sumber yang lain lagi mengatakan dulu ada daerah bernama Amplas yang kemudian dibagi menjadi dua wilayah, barat dan timur sungai. Sebelah barat sungai sering disebut dengan “pabrik” karena terdapat pabrik pengolahan latex, dan sebelah timur sungai sering disebut dengan “kebon” karena terdapat barak/perumahan buruh dan kebun tembakau serta cacao. Ceritanya, orang yang memperkenalkan bika adalah seorang buruh transmigran dari jawa yang membuat kue tersebut dan memasarkannya di Medan. Pada waktu itu jarak dari amplas ke medan ditempuh dalam waktu kira2 1-2 jam dan tempat memasarkannya adalah kesawan, perniagaan, kereta api dan sekitarnya. Hasilnya, para Meneer-meneer Belanda sangat menyukai rasa kue tersebut. Hal ini kemudian membuat seorang pedagang keturunan tionghoa berinisiatif untuk membantu memasarkan/bekerja sama dalam pemasaran Bika tersebut. Akhirnya ternyata kue tersebut sangat laris dan membuat warga transmigran lainnya juga ikut mengadu untung di bisnis tersebut. Dan nama Bika Ambon sendiri berasal dari Bika “Amplas-Kebon” yang diakronimkan menjadi “BIKA AMBON”.
Ada lagi sumber yang menganalisa sejarah penamaan Bika Ambon berdasarkan bahasa. Menurutnya, Ambon bukanlah istilah yang menyatakan nama jalan pertama kali kuliner ini populer, asal orang yang membawa kuliner ini, atau akronim nama daerah, tetapi istilah tersebut dalam bahasa Medan berarti lembut. Saya sendiri belum berhasil meng-cross check kebenaran arti kata tersebut. Tetapi saya percaya bahwa Bika Ambon adalah kuliner yang “ctar membahana” bukan hanya karena namanya, tetapi juga rasanya yang moist. Dan tips dari salah satu sumber di atas, Bika Ambon sebaiknya jangan disimpan lebih dari 4 hari karena akan mengeras dan gagal moist, hehe. Ada beberapa merk dagang terkenal yang menjual bika di Medan, sila mencoba dan selalu jayalah #KulinerKhas Nusantara. MERDEKA! :p  (https://betutublimade.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar