Manado atau yang sering disebut Menado merupakan ibukota dari provinsi
Sulawesi Utara. Berdasarkan catatan sejarah, kota Manado sudah ada sejak
abad ke-16 dan merupakan pengembangan dari kerajaan Pogidon. Kata
Manado sebenarnya diambil dari nama sebuah pulau di dekat Bunaken untuk
menggantikan nama kerajaan Pogidon. Arti kata Manado menurut bahasa
setempat adalah “di jauh”.
Sejak zaman dahulu, kota tua Manado telah sering disinggahi orang asing untuk kepentingan dagang karena terkenal memiliki hasil bumi yang menggiurkan. Oleh karena itu, kota Manado menjadi salah satu daerah empuk Belanda pada masa penjajahan. Selain hasil bumi, kota Manado juga memiliki aset wisata yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Tempat wisata tersebut ada yang berupa pemandangan alam, bahari atau kebudayaan lokal yang unik.
Tempat wisata yang tersohor di Manado antara lain Bunaken dengan taman baharinya, danau Tondano, Kelenteng Ban Kin Hiong sebagai bukti adanya kebudayaan Cina, Taman Purbakala Waruga Sawangan, dan kebudayaan Minahasa yang terkenal. Berkunjung ke Manado memang tidak akan pernah rugi karena terdapat pariwisata bahari dan alam yang cantik, wisata sejarah, dan wisata budaya yang akan menjadi memori indah wisatawan.
Makanan tradisional Manado yang wajib anda cicipi adalah tinutuan, nasi kuning, pangi, saut, tinoransak, kawok, paniki, dan banyak lagi. Makanan Manado ini tentu berbeda jauh dari makanan Jawa. Kuliner khas Manado biasanya terbuat dari bahan sayur dan ikan, mengingat daerah Manado memang dekat pantai sehingga penduduk bisa memperoleh ikan dengan mudah dan murah. Anda ingin tahu apa saja masakan khas Manado ?
Makanan khas Manado yang paling
banyak diminati adalah tinutuan. Tinutuan adalah bubur beras yang
dicampur sayuran. Warna tinutuan ini bermacam-macam karena merupakan
campuran dari berbagai bahan makanan
yaitu tepung beras, kangkung, daun bayam, labu kuning, jagung muda,
ubi, gedi, ikan rowa, dan sambal. Semua dimasak dalam satu menu masakan
seperti bubur sehingga terlihat lembek cair. Bagi anda yang belum
terbiasa memang kurang berhasrat, tapi setelah mencoba dijamin ketagihan
karena rasanya sangat enak. Untuk dapat menikmati satu porsi tinutuan
tidak perlu mengeluarkan banyak uang karena di rumah makan standar makanan ini dipatok harga sekitar 10 ribu rupiah.
Makanan ini juga menjadi kuliner
khas yang dirindukan. Sesuai dengan namanya, warna nasi memang kuning
dan rasanya gurih. Di atas nasi terdapat aneka lauk seperti abon ikan
cakalang, keripik ubi yang dibuat mirip kentang, semur daging, dan
sambal goreng. Harga makanan inipun cukup bersahabat sekitar 10 ribu rupiah dan tambahan 5 ribu untuk tiap lauknya.
Pangi, bentuk makanannya mirip bothok bagi orang Jawa. Terbuat dari daun
tanaman kluwak atau biasa disebut daun pangi yang kemudian dicampur
dengan bumbu penyedap alami seperti jahe, kemangi, biji pala, daun
bawang, dan cabai. Semua bumbu diulek lembut kemudian dicampur dengan
daun tersebut yang sebelumnya diiris tipis. Setelah adonan tercampur
kemudian dimasukkan ke dalam buluh bambu. Cara memasaknya adalah buluh
didekatkan saja dengan bara api tanpa menyentuhnya agar tidak pecah.
Pangi berbeda dengan saut. Saut terbuat dari pelepah pisang muda yang
diiris tipis dan dicampur dengan bumbu yang terdiri dari jahe, cabai,
kemangi, biji pala, dan daun bawang. Beberapa orang mencampurnya dengan
daging ayam atau daging babi. Sepintas memang sederhana, namun rasanya
mantap dan biasa disajikan saat pesta. Persamaan kedua kuliner
khas ini adalah sama-sama dimasak dalam buluh bambu dan tentunya
sama-sama dijadikan sebagai menu sayuran yang lezat. Untuk daun pangi,
kita bisa mendapatkannya dengan murah di pasar tradisional dengan harga 30 ribu rupiah per kilo gram.
Tinoransak merupakan kuliner lain
dari Manado. Bahan dasarnya adalah daging babi yang diberi bumbu dan
dimasukkan ke dalam buluh. Agar warnanya tidak rusak, orang Manado
memasukkan sedikit darah sebelum dipanaskan dekat bara api. Sekarang,
tinoransak dapat dinikmati umat islam karena tidak hanya terbuat dari
daging babi tetapi bisa diganti dengan daging sapi, kambing, atau ayam.
Untuk harga jangan khawatir, seporsi makanan lezat ini biasanya diharga 25 ribu rupiah saja di Resto Manado. Mau mencoba ?
Siapa yang jijik melihat tikus? Ternyata di Manado tikus yang dianggap hama itu diolah menjadi kuliner
khas. Tentu bukan tikus got yang besar hitam, melainkan tikus hutan
berekor putih yang biasanya tinggal di pohon saguer. Daging tikus
diambil dan dibumbui dengan sere, lemon, cabai, bawang, kemangi, kunyit,
dan garoka, kemudian ditambah santan kental. Rasanya sedap gurih dan
membuat ketagihan. Kawok termasuk kuliner
terekstrem khas Manado dan biasanya menjadi incaran wisatawan asing
atau manca negara yang berkunjung ke kota tersebut. Mirip daging ayam
bukan ? Untuk sepotong kawok ini dihargai cukup mahal, bahkan bisa lebih
dari 10 ribu rupiah. Makanan ini mahal karena sulitnya mencari bahan baku karena tikus olahan bukanlah tikus sembarang.
Bukan Manado namanya jika tidak menyuguhkan menu andalan seafood. Menu seafood favorit di kota ini salah satunya adalah ikan woku belanga. Woku belanga adalah ikan yang dimasak dalam wadah tanah liat. Untuk kuahnya, daun bawang, daun jeruk, daun kemangi, sereh, cabai rawit dan bumbu dapur khas dicampur menjadi satu. Kalau soal rasa, menu kuliner ini terkenal gurih, asam dan pedas. Kuahnya tak kalah mantap. Anda mau coba ? Satu porsi lauk ikan woku belangan lengkap dengan nasi biasanya diharga 25 ribu rupiah. Murah bukan ?
Kalau ditanya apa makanan paling
langka di Manado, maka tuturuga jawabannya. Adapun jika masih dijual,
bahan dasarnya tidak sama dengan bahan aslinya. Tuturuga atau bisa
disebut labi-labi atau kura-kura, tentu saja makanan ini berbahan dasar daging hewan diatas. Dahulunya, sangat mudah mendapatkan kuliner
khas Manado ini di sepanjang jalan didekat pantai. Tuturuga menjadi
langka semenjak pemerintah Indonesia melarang penangkapan kura-kura
secara ilegal untuk melindungi kelestarian habitat hewan tersebut. Saat
ini, tuturuga disajikan dengan bahan daging sapi, ayam atau kambing.
Soal harga, biasanya tuturuga dijual dengan kisaran 25 ribu sampai 60 ribu rupiah tergantung bahan yang digunakan.
Berkunjung ke Manado tidaklah afdol rasanya jika belum mencicipi sambal
khas daerah ini. Sambal dabu-dabu ini asli dari Manado. Bahan baku
pembuatan sambal ini antara lain cabai merah, cabai hijau, bawang merah,
kemangi, tomat, garam serta perasan jeruk nipis. Semua bumbu diiris
tipis lalu disiram dengan air jeruk nipis dan sedikit minyak goreng.
Sambal ini hampir selalu ada disetiap rumah makan. Rasanya sungguh
nikmat dan cocok untuk pelengkap nasi dan lauk anda.
Ini dia kuliner ekstrem lainnya di Manado. Paniki kerap kali diburu wisatawan mancanegara karena makanan
ini bagi mereka tergolong unik. Anda tau Paniki ? Kalau tidak tahu,
paniki adalah kelelawar besar yang banyak dijumpai di Manado. Untuk kuah
dari masakan ini terbuat dari santan kental yang diberi aneka rempah
termasuk jahe khas Manado. Memasak paniki cukup lama, bisa sampai
setengah hari agar rasanya mantap. Satu porsi paniki bisa mencapai 25 ribu rupiah.
Kuliner favorit lainnya di Manado
yakni ikan tude segar yang dipadukan dengan sambal roa yang pedasnya
mengigit. Ikan tude dengan ukuran sedang yang dibakar dengan bumbu
rempah membuat rasanya istimewa. Dipadukan dengan sambal roa, sambal
asli Manado yang bahan utamanya adalah ikan asap roa, pasti membuat anda
tidak akan lupa betapa sedapnya kombinasi kedua makanan ini. Mau tau harganya ? Seporsi untuk ikan tude sambal roa ini biasanya dijual di rumah makan dengan harga 20 ribu rupiah. Anda harus coba ikan khas ini jika berkunjung ke Manado. (http://wisatakulinerdimanado.blogspot.com)
Sejak zaman dahulu, kota tua Manado telah sering disinggahi orang asing untuk kepentingan dagang karena terkenal memiliki hasil bumi yang menggiurkan. Oleh karena itu, kota Manado menjadi salah satu daerah empuk Belanda pada masa penjajahan. Selain hasil bumi, kota Manado juga memiliki aset wisata yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Tempat wisata tersebut ada yang berupa pemandangan alam, bahari atau kebudayaan lokal yang unik.
Tempat wisata yang tersohor di Manado antara lain Bunaken dengan taman baharinya, danau Tondano, Kelenteng Ban Kin Hiong sebagai bukti adanya kebudayaan Cina, Taman Purbakala Waruga Sawangan, dan kebudayaan Minahasa yang terkenal. Berkunjung ke Manado memang tidak akan pernah rugi karena terdapat pariwisata bahari dan alam yang cantik, wisata sejarah, dan wisata budaya yang akan menjadi memori indah wisatawan.
Wisata Kuliner Manado
Saat berwisata ke Sulawesi Utara, tentu anda tidak puas hanya dengan melihat pemandangan saja melainkan juga untuk mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Manado memiliki kuliner khas yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Rasa kuliner di kota ini terbidlang lengkap karena ada rasa pedas, asam, asin, manis, dan lain-lain. Penasaran dengan kuliner disana?Makanan tradisional Manado yang wajib anda cicipi adalah tinutuan, nasi kuning, pangi, saut, tinoransak, kawok, paniki, dan banyak lagi. Makanan Manado ini tentu berbeda jauh dari makanan Jawa. Kuliner khas Manado biasanya terbuat dari bahan sayur dan ikan, mengingat daerah Manado memang dekat pantai sehingga penduduk bisa memperoleh ikan dengan mudah dan murah. Anda ingin tahu apa saja masakan khas Manado ?
1. Tinutuan
2. Nasi Kuning Saroja
3. Pangi dan Saut
4. Tinoransak
6. Kawok
7. Ikan Woku Belanga
Bukan Manado namanya jika tidak menyuguhkan menu andalan seafood. Menu seafood favorit di kota ini salah satunya adalah ikan woku belanga. Woku belanga adalah ikan yang dimasak dalam wadah tanah liat. Untuk kuahnya, daun bawang, daun jeruk, daun kemangi, sereh, cabai rawit dan bumbu dapur khas dicampur menjadi satu. Kalau soal rasa, menu kuliner ini terkenal gurih, asam dan pedas. Kuahnya tak kalah mantap. Anda mau coba ? Satu porsi lauk ikan woku belangan lengkap dengan nasi biasanya diharga 25 ribu rupiah. Murah bukan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar