Bayar Taksi Bluebird Dengan Kartu
Mandiri Direktur Bank Mandiri Budi G Sadikin (batik coklat) bersama
Direktur Utama Blue Bird Grup H Purnomo Prawiro (batik biru) menguji
coba Electronic Data Capture (EDC) di gedung Bank Mandiri, Jakarta,
Senin (05/05/2014). Dengan kerjasama ini memudahkan para penumpang Taksi
Blue Bird untuk membayar argo dengan menggunakan kartu debit maupun
kartukredit Bank Mandiri. (detikcom/Grandyos Zafna)
|
Purnomo, ayah tiga anak itu, disebut memiliki kekayaan sampai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 16 triliun dari bisnis di bidang transportasi itu. Bisnis ini dimulai dari hanya 25 unit kendaraan. Kini sudah melebar jauh sampai 22 ribu kendaraan.
Bahkan, seperti dilansir Forbes, ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama berkunjung ke Jakarta pada 2010, pemerintah AS memakai jasa Blue Bird sebagai transportasi tim kepresidenan.
Bisnis perusahaan taksi ini diawali oleh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, ibunda Purnomo. Diawali dari usaha ‘taksi gelap’, Sang Ibu menghidupi anak-anaknya setelah sang suami, Prof. Djokosoetono, wafat.
Di awal, anak-anak keluarga Djokosoetono dilibatkan dalam operasional. Anak tertua, Chandra Suharto, bertindak sebagai operator telepon. Sedangkan Purnomo, sang anak bungsu, jadi pengemudi.
Bisnis ini tumbuh seiring izin resmi yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Sampai kemudian Blue Bird melepas saham perdananya di lantai Bursa pada November lalu.
Armada taksinya sendiri mencapai 13.353 unit. Tahun depan Blue Bird akan menambah 7.500 unit lagi. (Baca: Blue Bird Tambah 7.500 Taksi Tahun Depan)
Layanan taksi masih menjadi kontributor utama pendapatan bisnis Blue Bird. Di samping itu, perusahaan ini mempunyai bisnis sewa mobil, limusin, dan bus wisata. (CNN Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar