Minggu, 20 Desember 2015

Asal Usul Palereman Dalem, Tempat Istirahat Pengantar Jenazah Raja

Palereman Dalem di bangun di tepi jalan Solo-Yogyakarta (foto: Solopos)
Palereman Dalem di bangun di tepi jalan Solo-Yogyakarta (foto: Solopos)
Bangunan itu merupakan petilasan palereman dalem atau tempat peristirahatan sementara para pengantar jenazah raja. Kepala Desa Jambukulon, Joko Darsono, mengatakan ratusan tahun silam rombongan Keraton Kasunanan Surakarta mengantar jenazah salah satu raja untuk dimakamkan di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Ketika melintas di wilayah Penggung, rombongan beristirahat. Mereka menyemayamkan jenazah di palereman. Sementara, beberapa anggota rombongan beristirahat dan beribadah di musala tak jauh dari palereman.
“Di sebelah utara palereman ada sendang dan di atasnya berdiri musala,” urai Joko, dikutip dari Solopos, Minggu (20/12/2015). Tak diketahui pasti kapan palereman itu dibangun. Namun, masyarakat setempat terus merawat bangunan tersebut hingga kini.
“Setiap Bulan Ruwah warga memperbarui cat bangunan. Sampai sekarang warga terus merawat palereman. Di sana ya hanya ada bangunan seperti rumah itu,” ungkap dia.
Sementara itu, salah satu warga setempat, Suyoto, 65, mengatakan dari cerita yang berkembang di masyarakat, ratusan tahun silam rombongan pengantar jenazah Paku Buwono IV melintas di wilayah Penggung.
“Pada zaman itu belum ada kendaraan. Jenazah dibawa ke makam raja di Imogiri dengan cara dipikul. Setiap pos petugasnya bergantian,” kata Suyoto.
Suyoto mengisahkan ketika melintas di wilayah Penggung, pengantar jenazah kelelahan dan beristirahat. “Kisahnya itu jenazah yang dibawa terasa berat. Tetapi, setelah beristirahat dan ronce bunga yang ada di jenazah jatuh, pikulan menjadi ringan dan mereka melanjutkan perjalanan,” urai dia.
Suyoto mengatakan sebagian warga percaya palereman merupakan tempat bertuah. Masih ada warga yang menggelar kenduri di lokasi itu.
“Dulu masyarakat di tempat kami kalau mau ada hajatan menggelar kenduri di sana. Ada yang ketika menikah, pasangan mengelilingi palereman,” kata dia.
(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar