Kamis, 23 Juni 2016

Vihara Buddhagaya Watugong


Lokasi Vihara Buddhagaya Watugong yang berada diatas lahan yang luasnya sekitar 2,24 hektar tersebut terdiri dari Lima bangunan premier ditambah Dua bangunan utama lainnya, yakni Pagoda Avalokitesvara serta Vihara Dhammasala yang didirikan di tahun 1955. Kemudian di dalam kompleks Vihara Buddhagaya Watugong dibangun juga Monumen Watugong dan patung Dewi Kwan Im juga patung Buddha yang sedang berada tepat dibawah pohon Bodhi yang berada di teras vihara, patung Buddha sedang tidur yang warnanya coklat dan pakaian + tubuh yang warnanya emas terdapat di sisi kiri pagoda, kemudian kolam teratai terdapat di sekitar pagoda. Pohon Bodhi atau Ficus Religiosa yang terdapat di pelataran Vihara Buddhagaya tersebut ditanam oleh Bhante Naradha Mahathera di tahun 1955 yang lampau.
Vihara Buddhagaya Watugong
Bangunan-Utama-Pagoda-BuddhagayaIkon yang sangat terkenal daripada Vihara Buddhagaya tersebut ialah Pagoda Avalokitesvara alias kerap disebut Pagoda Metakaruna yang mempunyai arti pagoda cinta & kasih sayang. Pagoda tersebut dibangun tuk menghormati Dewi Kwan Sie Im Po Sat yang diyakini oleh pemeluk agama Buddha menjadi dewi yang melambangkan kasih sayang. Pagoda Avalokitesvara memiliki tinggi kurang dari 46 meter kemudian terdiri dari Tujuh tingkat yg menyempit keatas tujuh tingkat ini diartikan sebagai keluhuran yang bakal diperoleh oleh pertapa ketika dirinya usai mencapai level ke 7. Pagoda Avalokitesvara yg mirip dgn perpaduan warna merah & kuning bergaya bangunan China tersebut diakui oleh MURI menjadi pagoda yang paling tinggi di Indonesia di tahun 2006 silam.
Didalam Pagoda Avalokitesvara yg ukurannya 15 x 15 m kemudian berbentuk persegi delapan itu bersemayam patung Dewi Kwan Im yang ukurannya mencapai lebih dari 4 meter, dan patung Panglima We Do di sebelahnya. Di tingkat ke-2 hingga ke-6, terdapat patung Dewi Kwan Im yg menghadap ke 4 penjuru mata angin. Itu diartikan agar sang dewi bisa menebarkan welas asih ke 4 penjuru. Dan di bagian atas pagoda ada patung Amitabha, ialah guru besar para dewa/i serta manusia. Di atas itu pun ada stupa untuk tempat untuk menyimpan relik, yakni mutiara Buddha. Tapi, Anda tak boleh ke puncak pagoda, sebab di pagoda tersebut tak tersedia tangga untuk menuju ke puncaknya. Jumlah patung yang terdapat di Pagoda Avalokitesvara totalnya ada 30 patung.
Pagoda Buddhagaya Watugong
Pagoda Avalokitesvara tersebut dipakai untuk kegiatan keagamaan Tjiam Shi, yakni ritual untuk meramal nasib manusia. Caranya ialah dengan menggoyang-goyangkan bambu yang telah dikasih tanda sampai salah satu bambu jatuh. Tuk membaca hasil ramalan, Kita bisa meminta bantuan pada petugas yang tersedia. Tapi bila sudah menggoyang-goyangkan bambu sebanyak Tiga kali secara terus menerus tapi tak ada bambu yang jatuh, katanya hari itu bukan hari yang bagus buat meramal nasib.
Bangunan nomor dua yang menyerap perhatian dari Vihara Buddhagaya ialah Vihara Dhammasala. Gedung Dhammasala ini memiliki 2 lantai. Lantai kesatu merupakan aula serbaguna yang memiliki panggung di sebelah depan, dan di lantai kedua tersedia ruangan Dhammasala yang dipergunakan tuk acara ibadah para pemeluk agama Buddha. Didalam vihara tersebut terdapat patung Buddha yang sedang duduk yang warnanya keemasan dengan ukuran raksasa. Di kiri kanan Vihara Dhammasala, ada pagar yang menggunakan ukiran relief sejarah Paticca Samuppada, yakni tahap-tahap kehidupan manusia dari mulai ia dilahirkan sampai ia mati.
Vihara Buddhagaya Watugong Semarang
Untuk masuk kedalam vihara, terdapat ritual special yang wajib dijalankan, yakni dengan menginjak patung ayam, ular, & babi yang terdapat di gerbang masuk vihara. Berdasarkan keyakinan pemeluk agama Buddha, ayam adalah simbol keserakahan, ular merupakan icon kebencian, kemudian babi menandakan kemalasan. Dengan menginjak patung hewan tersebut, maka umat manusia semuanya yang ada didunia ini sangat diharapkan bisa menanggalkan sifat-sifat yang telah dilambangkan oleh hewan-hewan tersebut lalu bisa masuk sorga.
Vihara Buddhagaya tersebut dibangun memakai bahan-bahan yang didatangkan langsung dari Tiongkok. Apakah itu genteng, patung-patung batu yang terdapat di tangga, lelampuan naga, kolam naga, fountain naga, relief kilin serta burung hong, dan seluruh aksesoris yang berada di Vihara Buddhagaya adalah material yang dibikin di Tiongkok. Sekarang ini, Vihara Buddhagaya adalah salahsatu bangunan yg pengelolaannya ditangani oleh Sangha Theravada, yakni satu lembaga kebhikkuan yg berpedoman kepada Kitab Suci Tipitaka Pali.
Di muka Vihara Buddhagaya, disediakan cottage untuk bermalam yang diadakan oleh petugas vihara. Petugas Vihara Buddhagaya tak menentukan biaya retribusi untuk wisatawan, Anda boleh membayar biaya masuk ke kompleks vihara sesuai dengan keikhlasan anda. Jam menerima tamu Vihara Buddhagaya ialah mulai jam 07-21 WIB, wisatawan diharuskan untuk mengenakan pakaian tertutup & berbicara dengan santun. (https://globalinfosociety.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar