Lokalisasi Kedung Banteng merupakan lokalisasi terbesar di wilayah Kabupaten Ponorogo. Meskipun lokasinya di tepian hutan di ujung pojok Kabupaten Ponorogo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Magetan ini.
Lokalisasi di tepian hutan ini dihuni oleh hampir 200 PSK dari wilayah Jawatimur dan Jawa tengah. Bahkan saat beberapa lokalisasi di daerah Jatim ditutup, malah PSK Kedung Banteng bertambah yang awalnya hanya sekitar 150an psk hingga terakhir jelang puasa mencapai 200 PSK.
Di hari mendekati bulan suci Ramadhan yang tinggal dua hari lagi, lokalisasi Kedung Banteng juga ditutup hingga pasca lebaran buka lagi. Sebenarnya penutupan lokalisasi Kedung Banteng mulai hari ini Minggu sudah ditutup oleh Pemkab Ponorogo untuk menghormati datangnya bulan Ramadhan.
Akan tetapi pada minggu pagi masih ada beberapa PSK yang masih berada di wisma. Mereka masih beroperasi di hari yang tinggal 24 jam tersebut.
Seperti dikatakan Asih (27) warga Tulung Agung yang mengaku akan pulang pada Senin (8/7) pagi. Meskipun hari Minggu sudah terakhir, namun para PSK dan mucikari masih terlihat di lokasi dan menunggu lelaki hidung belang yang menjadi langganan. Apalagi mereka juga menunggu pemberian tip dari para pelanggan dan kekasihnya.
“Saya sebenarnya hari ini sudah persiapan pulang kampung Wonogiri akan tetapi langgananku masih akan memberi sangu untuk lebaran, jadi saya minta waktu sehari semalam untuk temui langgananku dan Senin pagi aku cabut pulang dan ke sini lagi habis lebaran,” ungkap Asih.
Hal yang sama juga diakui Mirna, PSK asal Jateng. Dia pulang pada Senin pagi karena masih akan dibelikan perhiasan oleh langgananya yang tergila-gila dengan permainan Mirna.
“Aku masih menunggu karena nanti sore kekasihku akan ke sini dan akan membelikan kalung buat lebaran dan mainan buat anakku di kampung,” ujarnya.
Ketua RW Lokalisasi Kedung banteng, Nyoto ketika dikonfirmasi SIAGA.CO, Minggu (7/7) mengaku kalau sebenaranya hari ini sudah tutup. Namun dilakukan kesepakatan lagi karena kasihan para PSK yang masih punya janjian dengan para pelanggannya.
“Sebenarnya kalau edarannya penutupan pada hari ini, namun kita membrikan waktu buat anak-anak kami yang masih punya janjian dengan pelangganya yang akan membrinya sangu dan juga beberapa tip sebelum pulang kampung,” tandas Nyoto.
Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Sukorejo AKP Deni Fahrudianto terkait penutupan lokalisasi di wilayahnya mengaku kalau hari ini sudah mulai banyak yang pulang dan terakhir Senin pagi harus bersih dari PSK. Kalau ada yang melanggar petugas akan melakukan tindakan sebagai sangksi sesuai perda yang berlaku.
“Kami sudah memberikan deadline bahwa Senin pagi harus bersih dari PSK, dan bila nanti ternyata masih ada PSK atau lelaki hidung belang yang operasi di sana akan kita tindak sesaui dengan perda yang berlaku saat ini,” terang mantan KBO Satreskrim Polres Ponorogo ini.
Wakil Bupati Ponorogo, Yuni Widyaningsih ketika dikonfirmasi SIAGA.CO, Senin (8/7), terkait penutupan lokalisasi Kedung Banteng, pihaknya mengaku dengan tegas akan menutup lokalisasi tersebut.
Mulai malam Minggu pihaknya sudah melakukan kordinasi antara Pemkab, Polres, POl PP, Kodim dan Dishub untuk kordinasi bersama menghadapi bulan suci Ramadhan yang tertib, aman dan nyaman di Ponorogo.
“Pemda (pol PP) telah koordinasi mulai malam Minggu bersama Polres untuk melarang beroperasinya tempat-tempat hiburan malam seperti Café dan lainnya,” tegas Wabup.
Masih menurut Mbak Ida sapaan akrab Wabup Ponorogo, bila nanti dalam edarannya dan larangannya dilanggar akan diberlakukan sangsi. “Karena selama bulan suci Ramadhan sudah dilarang temapt hiburan (café) dan juga lokalisasi untuk ditutup satu bulan, akan tetapi bila dilanggar akan kita kenai sangksi atau dicabut ijinnya, dan mulai tanggal 8 Juli ditindak lanjuti dengan surat Edaran Bupati memerintahkan kepada semua unsure pemda (kades, kaur, camat, para pimpinan SKPD bersama kepolisian, TNI dan semua Stake Holder untuk bersama-sama mensosialisasikan dan menjalankan SE Bupati tersebut dengan penuhkesadaran dan tanggung jawab demi terciptanya Ponorogoyang kondusif, tertib dan aman,” pungkas Mbak Ida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar