Rabu, 16 Juli 2014

Stasiun Lempuyangan


Walaupun Lempuyangan selama ini dikenal sebagai stasiun yang hanya melayani datang dan perginya KA ekonomi, stasiun ini ternyata memiliki sejarah dan peranan yang amat penting bagi perkembangan dunia perkeretaapian di kota Jogja.

Stasiun Lempuyangan diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh pemerintah Hindia Belanda. Peresmian Stasiun itu menjadi awal hadirnya Kereta Api pertama di wilayah Yogyakarta. Ketika itu Stasiun Lempuyangan hanya melayani rute Yogyakarta-Semarang. Sekitar 15 tahun kemudian barulah hadir Stasiun Tugu


Sebelum pemerintah Hindia Belanda meresmikan dan menyetujui Undang-Undang pembangunan jalan KA di pulau Jawa, sebuah perusahaan KA swasta asal Belanda bernama 'NV Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij' atau NISM telah membangun rel sepanjang 26 kilometer dengan rute Kemijen, Semarang-Tanggung, dan Grobogan. Setelah bisnisnya merugi NISM kemudian meminta pemerintah Hindia Belanda melanjutkan pembangunan rel sepanjang 166 km menuju Yogyakarta. Sehingga pada masa itu, Stasiun Lempuyangan tercatat sebagai salah satu stasiun yang menjadi bagian dari sejarah terbentuknya jaringan rel kereta api di Pulau Jawa. 

Kini, Stasiun Lempuyangan dikelola oleh PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta. Selain melayani datang dan perginya kereta ekonomi, seperti Progo dari Jakarta-Jogja dan sebaliknya ataupun sejumlah kereta ekonomi dari Bandung dan Surabaya, Stasiun Lempuyangan juga melayani kereta Prambanan Ekspress (Prameks) yang melayani rute Jogja-Solo.

Sangatlah tepat jika Stasiun Lempuyangan dikatakan sebagai salah satu warisan sejarah kota Jogja yang harus dilestarikan. Karena tanpanya, mungkin saja, perkembangan perkeretaapian di Pulau Jawa tidak akan sepesat seperti saat ini. (
http://lajoners.blogspot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar