Kamis, 17 Juli 2014

Stasiun Manggarai

Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun kereta api terbesar di Jakarta, Indonesia. Stasiun yang terletak di Manggarai, Jakarta Selatan, memiliki jalur hampir sebanyak stasiun Jakarta Kota. Stasiun ini hanya melayani kereta komuter tujuan Bogor, Tanah Abang, dan Bekasi.
Stasiun Manggarai sekaligus berfungsi sebagai dipo penyimpanan kereta-kereta besar. Banyak kereta kelas eksekutif dan bisnis diparkir di stasiun ini yang selanjutnya akan menuju ke stasiun Gambir atau Jakarta Kota. Jalur kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta yang sedang dalam perencanaan juga dijadwalkan akan berakhir di stasiun ini. Bersebelahan dengan dipo dan stasiun Manggarai ini terdapat Balai Yasa Manggarai, yang merupakan bengkel untuk melakukan perawatan rutin dan mereparasi kereta-kereta penumpang. Kemudian, tidak jauh di selatan stasiun ini terletak dipo KRL Bukit Duri, tempat penyimpanan dan perawatan harian aneka kereta rel listrik dan diesel.

Sejarah Stasiun Manggarai

Wilayah Manggarai di Jakarta sudah dikenal warga Batavia sejak abad ke-17. Awalnya merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores. Dalam kurun waktu selanjutnya, wilayah yang masuk dalamGementee (setingkat Kotamadya) Meester Cornelis ini berkembang menjadi sebuah kampung. Meskipun jalur kereta api Jakarta-Bogor sudah dibangun oleh perusahaan kereta api swasta Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) sejak 1873, di Kampung Manggarai baru dibangun stasiun kereta api pada 1914 dan diresmikian pada 1 Mei 1918. Sebelumnya stasiun kereta api terdekat adalah Stasiun Boekitdoeri yang terletak sekitar 400 meter dari selatan Stasiun Manggarai.
Pembangunan Stasiun Manggarai Jan 1918 MedPembangunan Stasiun Manggarai pada Januari 1918.
Sejak 1913 perusahaan kereta api negara Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jaringan rel kereta api di Batavia dan Meester Cornelis. SS menata ulang jalur kereta api di dua kotapraja tersebut. Salah satunya adalah pembongkaran Stasiun Boekitdoeri eks-NISM dan pembangunan stasiun baru di Manggarai. Pembangunannya dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Selain stasiun, Van Gendt juga membangun sekolah pendidikan perkeretaapian dan rumah-rumah dinas untuk para pegawai SS di sekitar stasiun baru.
Stasiun Manggarai Tampak Jalan Depan 1922-1925 MedTampak depan Stasiun Manggarai tahun 1922 – 1925.
Stasiun Manggarai memiliki satu bengkel besar paling lengkap yang dimiliki SS untuk merehabilitasi dan merakit ulang kereta, gerbong dan lokomotif uap. Areal Stasiun Manggarai semasa zaman kolonial Belanda meliputi batas Sungai Ciliwung di sebelah timur sampai ke sebelah barat yang sekarang menjadi Jl. Swadaya. Sedangkan batas selatan sepanjang jalan Van Goens (Manggarai Selatan 1) dan Boekit Doeri West (Bukit Duri Barat) sampai pagar stasiun di utara yang sekarang menjadi Jl. Dr. Saharjo. Selain berperan penting dalam operasional jalur SS di Batavia, Stasiun Manggarai juga merupakan salah satu stasiun bersejarah.
Stasiun Manggarai_1950-medEmplasemen Stasiun Manggarai tahun 1950.
Dalam suasana euforia kemerdekaan bulan September 1945, Stasiun Manggarai diambilalih oleh puluhan ribu demonstran massa pemuda dan buruh kereta api setelah melakukan aksi long march dari Stasiun Jakarta Kota. Di areal stasiun ini pula segala persiapan rahasia dilakukan untuk perjalanan Kereta Luar Biasa (KLB) pemindahan Presiden dan Wakil Presiden RI menuju Yogyakarta. Untuk menghalangi pandangan dari pintu stasiun, deretan gerbong barang ditaruh di sepanjang Jalur 1. Sekitar pukul tujuh malam KLB melintas perlahan dari arah Pegangsaan melalui jalur 4.

Sumber:
Cribb, Robert. PARA JAGO DAN KAUM REVOLUSIONER JAKARTA 1945-1949. Depok: Masup Jakarta, 2010
Jong, Michiel van Ballegoijen de. Spoorwegstations op Java. De Bataafsche Leeuw, 1993
Purbohadisaputro. “Mosaik Perjuangan Kereta Api 1945, Jilid I, Pemerintah RI Hijrah.” Jakarta: Purbohadisaputro, 1991
Tim Telagabakti Nusantara. SEJARAH PERKERETAAPIAN INDONESIA Jilid 1. Bandung: CV Angkasa, 1997
@D8/EAB/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar