Jaman dulu hidup dan bergantung pada alam, cara hidupnya pun begitu natural atau alami. Tak mengenal pasar swalayan, makanan instant seperti sekarang ini. Demikian halnya ketika sakit, orang tak banyak mengenal dokter atau pengobatan medis, dari alam lah mereka menyelesaikan urusan kesembuhan dan berserah kepada Yang Maha hidup. Orang jaman dulu tak banyak yang mengenal kapsul vitamin C, ataupun kapsul supplemen seperti sekarang. Ketika alarm tubuh memberikan signal tidak baik, maka orang jaman dulu memilih jamu sebagai doppingnya.
……………………..
Bicara tentang jamu, yang sering di kenal orang adalah jamu Air Mancur, jamu Djago, Nyonya Meneer yang dijual dalam bentuk sachet. Selain itu juga dijual jamu beras kencur dalam bentuk botolan.
Lain halnya dengan jamu gendong misalnya, keberadaanya memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia, sebagai negara yang punya tumbuhan obat terlengkap nomor dua di dunia. Berabad-abad lalu, obat tradisional yang dibuat dari akar, daun, maupun umbi-umbian tumbuhan ini muncul pertama kali dalam tradisi keraton. Jamu dibuat dari bahan bahan alami dari berbagai tumbuhan. Seperti kunyit, kencur, jahe, lempuyang, daun sambiloto, daun meniran, daun lampes, daun papaya, daun asem atau sinom, daus adas dan masih banyak lagi. Lalu dengan tangan tangan halusnya dan mumpuni jamu diracik sesuai dengan khasiatnya masing masing
Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong di Indoenesia sangat bervariasi. Hal tersebut tergantung pada kebiasaan. Biasanya melihat dari dari pengalaman juga pangsa pasar dan kebutuhan konsumen itu sendiri tentang jamu apa yang diminati oleh para pelanggan. Jamu yang lazim dan diggemari pelanggan biasany adalah beras kencur, kunyit asem, sinom , pahitan, dan gepyokan. Masing masing jamu tersebut memiliki khasiat masing masing yang dipercaya oleh para konsumen atau pelanggan. Bahan baku dan cara pengolahan pun cukup penting dalam pembuatan jamu gendong.
………………….
Biasanya jamu gendong diminum untuk perawatan kesehatan. Adalah menjadi kebiasaan konsumen secara turun temurun sudah diketahui manfaat dari jamu gendong, namun secara tertulis belum banyak yang mengidentifisir khasiat dan manfaat dari sudut pandang penjaja. Di samping itu, diperkirakan resep jamu gendong bervariasi sedangkan pencatatan atau dokumentasi tentang resep jamu gendong tidak banyak dilakukan sehingga sulit diperoleh gambaran secara pasti. Namun demikian, tak ada salahnya jika pembeli jamu gendong mencoba menggali informasi kepada penjual dan pembuat jamu tentang khasiat yang dapat diperoleh dengan minum jamu gendong. Di samping itu, ditanyakan pula tentang bahan baku yang digunakan serta cara pembuatan/pengolahan.
……………………………….
Untuk menjawab ketidak lengkapan informasi tertulis tersebut maka dilakukan suatu penelitian yang mengidentifikasi cara pengolahan, khasiat, dan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu gendong tersebut Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI melakukan penelitian terhadap jamu gendong dengan harapan temuan tersebut akan dapat memperkaya pengetahuan tengan jamu gendong sebagai salah satu upaya pelestarian pengobatan tradisional khas Indonesia. Di samping itu, diharapkan pemanfaatan jamu gendong lebih banyak sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan yang sangat sesuai dengan paradigma sehat sehingga pengetahuan tentang jamu gendong menjadi penting.
…………………………..
Dalam pembuatan jamu gendong, tampaknya tidak ada perbedaan bahan baku pokok untuk setiap jenis jamu. Hal ini dapat terjadi mungkin karena pengetahuan resep jamu gendong yang mereka peroleh dari sumber yang berasal dari satu daerah yang sama. Cara perolehan pengetahuan dengan cara magang di pembuat jamu, yaitu dengan melihat atau membantu pekerjaan mereka membuat komposisi resep. Resep yang dibuat tidak sama antar pembuat jamu. Ketidaksamaan dimungkinkan karena cara mereka membuat jamu tanpa takaran standar, hanya dengan perkiraan sehingga terjadi perbedaan dalam setiap pembuatan jamu. Di samping itu, kadar kandungan zat berkhasiat yang berbeda-beda untuk setiap kali pembelian bahan baku akan mempengaruhi pula hasil olahan jamu.
……………………
Dalam penggunaan bahan baku sebagai bahan pokok tampaknya sesuai dengan khasiat yang dikenal. Seperti: kudu laos menggunakan buah kudu yang mempunyai khasiat sebagai penurun tekanan darah tinggi, beras kencur memberikan tambahan vitamin B dan kencur yang bermanfaat sebagai analgesik. Bahan-bahan yang digunakan berkhasiat antara lain untuk memperbaiki pencernaan makanan sehingga meningkatkan nafsu makan (temulawak, kunyit) serta menghilangkan nyeri dan pegal (jahe, kencur,puyang). Sedangkan daun-daunan yang digunakan seperti katuk, bermanfaat untuk meningkatkan air susu ibu. Manfaat dari tanaman obat tersebut memang dibutuhkan oleh ibu yang menyusui, yang biasanya dalam keadaan cukup letih dan lelah karena harus mengasuh bayinya. Namun, beberapa penjual memberikan tambahan bahan jamu yang khasiatnya tidak sesuai dengan nama jamu, misalnya menambahkan adas, buah kudu, pulosari dalam jamu cabe puyang, kencur dalam jamu kunci suruh/sirih, dll.
Pengolahan jamu secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama dengan merebus seluruh bahan dan kedua dengan cara mengambil/memeras sari yang terkandung dalam jamu, kemudian dituangkan ke dalam air matang. Cara-cara tersebut dilakukan mengikuti cara yang dilakukan pendahulunya yang dilakukan secara sederhana dan tradisional. Perbedaan yang ada kemungkinan hanya pada peralatan yang digunakan. Misalnya, dahulu lebih banyak menggunakan pipisan batu sekarang lebih disukai dengan ditumbuk bahkan ada yang menggunakan alat listrik (blender). Alat untuk merebus dahulu banyak menggunakan ‘kendil’ yang terbuat dari tanah liat kini berganti dengan panci alumunium
…………………………………..
Di samping bahan pokok, terdapat variasi bahan baku yang merupakan bahan tambahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki warna, rasa, maupun khasiat. Variasi ini memberikan perbedaan rasa dan khasiat jamu yang menjadi andalan dari masing-masing pembuat jamu. Upaya tersebut mereka lakukan untuk memenuhi selera konsumen berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari dalam menjajakan jamunya.
Sebagai pemanis rasa jamu, pada umumnya digunakan gula merah dan atau gula pasir, tetapi ada pula yang menambahkan gula obat (saccharin). Tindakan tersebut dilakukan kemungkinan untuk menekan harga mengingat cukup mahalnya harga gula sedangkan untuk menaikkan harga jual jamu akan mempengaruhi kemampuan beli konsumen atau adanya keinginan dari pembuat jamu gendong agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Penjual jamu gendong lazimnya adalah wanita dengan ciri khas memakai jarik juga kebaya (tradisi Jawa). Namun seiring perkembangan jaman, penjual jamu gendong saat ini telah berubah, tak lagi menggendong tapi dengan sepeda dan gerobak kecil di belakang. Meski demikian masih ada juga penjual jamu gendong yang masih memakai jarik ala Jawa.
………………………
Berikut ini adalah hasil penelitian dari P4 K Depkes RI tentang jenis jamu gendong yang lazim dijual dan diminati konsumen di Indonesia dikenal ada 8 jenis jamu gendong yaitu beras kencur, kunir asam, sinom, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, kudu laos, dan uyup-uyup/gepyokan. Dari ke 8 jenis jamu tersebut memiliki khasiat masing masing serta bahan bakunya.
Bicara tentang jamu, yang sering di kenal orang adalah jamu Air Mancur, jamu Djago, Nyonya Meneer yang dijual dalam bentuk sachet. Selain itu juga dijual jamu beras kencur dalam bentuk botolan.
Lain halnya dengan jamu gendong misalnya, keberadaanya memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia, sebagai negara yang punya tumbuhan obat terlengkap nomor dua di dunia. Berabad-abad lalu, obat tradisional yang dibuat dari akar, daun, maupun umbi-umbian tumbuhan ini muncul pertama kali dalam tradisi keraton. Jamu dibuat dari bahan bahan alami dari berbagai tumbuhan. Seperti kunyit, kencur, jahe, lempuyang, daun sambiloto, daun meniran, daun lampes, daun papaya, daun asem atau sinom, daus adas dan masih banyak lagi. Lalu dengan tangan tangan halusnya dan mumpuni jamu diracik sesuai dengan khasiatnya masing masing
Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong di Indoenesia sangat bervariasi. Hal tersebut tergantung pada kebiasaan. Biasanya melihat dari dari pengalaman juga pangsa pasar dan kebutuhan konsumen itu sendiri tentang jamu apa yang diminati oleh para pelanggan. Jamu yang lazim dan diggemari pelanggan biasany adalah beras kencur, kunyit asem, sinom , pahitan, dan gepyokan. Masing masing jamu tersebut memiliki khasiat masing masing yang dipercaya oleh para konsumen atau pelanggan. Bahan baku dan cara pengolahan pun cukup penting dalam pembuatan jamu gendong.
………………….
Biasanya jamu gendong diminum untuk perawatan kesehatan. Adalah menjadi kebiasaan konsumen secara turun temurun sudah diketahui manfaat dari jamu gendong, namun secara tertulis belum banyak yang mengidentifisir khasiat dan manfaat dari sudut pandang penjaja. Di samping itu, diperkirakan resep jamu gendong bervariasi sedangkan pencatatan atau dokumentasi tentang resep jamu gendong tidak banyak dilakukan sehingga sulit diperoleh gambaran secara pasti. Namun demikian, tak ada salahnya jika pembeli jamu gendong mencoba menggali informasi kepada penjual dan pembuat jamu tentang khasiat yang dapat diperoleh dengan minum jamu gendong. Di samping itu, ditanyakan pula tentang bahan baku yang digunakan serta cara pembuatan/pengolahan.
……………………………….
Untuk menjawab ketidak lengkapan informasi tertulis tersebut maka dilakukan suatu penelitian yang mengidentifikasi cara pengolahan, khasiat, dan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu gendong tersebut Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI melakukan penelitian terhadap jamu gendong dengan harapan temuan tersebut akan dapat memperkaya pengetahuan tengan jamu gendong sebagai salah satu upaya pelestarian pengobatan tradisional khas Indonesia. Di samping itu, diharapkan pemanfaatan jamu gendong lebih banyak sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan yang sangat sesuai dengan paradigma sehat sehingga pengetahuan tentang jamu gendong menjadi penting.
…………………………..
Dalam pembuatan jamu gendong, tampaknya tidak ada perbedaan bahan baku pokok untuk setiap jenis jamu. Hal ini dapat terjadi mungkin karena pengetahuan resep jamu gendong yang mereka peroleh dari sumber yang berasal dari satu daerah yang sama. Cara perolehan pengetahuan dengan cara magang di pembuat jamu, yaitu dengan melihat atau membantu pekerjaan mereka membuat komposisi resep. Resep yang dibuat tidak sama antar pembuat jamu. Ketidaksamaan dimungkinkan karena cara mereka membuat jamu tanpa takaran standar, hanya dengan perkiraan sehingga terjadi perbedaan dalam setiap pembuatan jamu. Di samping itu, kadar kandungan zat berkhasiat yang berbeda-beda untuk setiap kali pembelian bahan baku akan mempengaruhi pula hasil olahan jamu.
……………………
Dalam penggunaan bahan baku sebagai bahan pokok tampaknya sesuai dengan khasiat yang dikenal. Seperti: kudu laos menggunakan buah kudu yang mempunyai khasiat sebagai penurun tekanan darah tinggi, beras kencur memberikan tambahan vitamin B dan kencur yang bermanfaat sebagai analgesik. Bahan-bahan yang digunakan berkhasiat antara lain untuk memperbaiki pencernaan makanan sehingga meningkatkan nafsu makan (temulawak, kunyit) serta menghilangkan nyeri dan pegal (jahe, kencur,puyang). Sedangkan daun-daunan yang digunakan seperti katuk, bermanfaat untuk meningkatkan air susu ibu. Manfaat dari tanaman obat tersebut memang dibutuhkan oleh ibu yang menyusui, yang biasanya dalam keadaan cukup letih dan lelah karena harus mengasuh bayinya. Namun, beberapa penjual memberikan tambahan bahan jamu yang khasiatnya tidak sesuai dengan nama jamu, misalnya menambahkan adas, buah kudu, pulosari dalam jamu cabe puyang, kencur dalam jamu kunci suruh/sirih, dll.
Pengolahan jamu secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama dengan merebus seluruh bahan dan kedua dengan cara mengambil/memeras sari yang terkandung dalam jamu, kemudian dituangkan ke dalam air matang. Cara-cara tersebut dilakukan mengikuti cara yang dilakukan pendahulunya yang dilakukan secara sederhana dan tradisional. Perbedaan yang ada kemungkinan hanya pada peralatan yang digunakan. Misalnya, dahulu lebih banyak menggunakan pipisan batu sekarang lebih disukai dengan ditumbuk bahkan ada yang menggunakan alat listrik (blender). Alat untuk merebus dahulu banyak menggunakan ‘kendil’ yang terbuat dari tanah liat kini berganti dengan panci alumunium
…………………………………..
Di samping bahan pokok, terdapat variasi bahan baku yang merupakan bahan tambahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki warna, rasa, maupun khasiat. Variasi ini memberikan perbedaan rasa dan khasiat jamu yang menjadi andalan dari masing-masing pembuat jamu. Upaya tersebut mereka lakukan untuk memenuhi selera konsumen berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari dalam menjajakan jamunya.
Sebagai pemanis rasa jamu, pada umumnya digunakan gula merah dan atau gula pasir, tetapi ada pula yang menambahkan gula obat (saccharin). Tindakan tersebut dilakukan kemungkinan untuk menekan harga mengingat cukup mahalnya harga gula sedangkan untuk menaikkan harga jual jamu akan mempengaruhi kemampuan beli konsumen atau adanya keinginan dari pembuat jamu gendong agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Penjual jamu gendong lazimnya adalah wanita dengan ciri khas memakai jarik juga kebaya (tradisi Jawa). Namun seiring perkembangan jaman, penjual jamu gendong saat ini telah berubah, tak lagi menggendong tapi dengan sepeda dan gerobak kecil di belakang. Meski demikian masih ada juga penjual jamu gendong yang masih memakai jarik ala Jawa.
………………………
Berikut ini adalah hasil penelitian dari P4 K Depkes RI tentang jenis jamu gendong yang lazim dijual dan diminati konsumen di Indonesia dikenal ada 8 jenis jamu gendong yaitu beras kencur, kunir asam, sinom, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, kudu laos, dan uyup-uyup/gepyokan. Dari ke 8 jenis jamu tersebut memiliki khasiat masing masing serta bahan bakunya.
Jamu Beras Kencur
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan yang digunakan
|
01. | Pegal/kelelahan | cabe, kencur, kunci, asam, kedawung, jahe, kapulogo, gula |
02. | Payah/pegal | beras, kencur, kedawung, jahe, asam kawak, gula |
03. | Pegal, nafsu makan | beras, kencur, gula, asam kawak |
04. | Meningkatkan nafsu makan | beras, jahe, asam, gula merah/putih, kedawung, kencur |
05. | Pegal, linu-linu | kencur, asam, kedawung, gula, jeruk nipis |
06. | Pegel linu | beras, kencur, kunci, ke dawung, gula, asam |
07. | Meningkatkan nafsu makan | beras, kencur, jahe, gula kunir, keningar, asam, kedawung, pandan, sereh, daun jeruk purut |
08. | Menambah nafsu makan, pegal-pegal | kencur, jahe, asam, gula merah, jeruk nipis, keda wung, keningar |
09. | Pegal, nafsu makan | beras, jahe, kencur, kapulogo, cengkeh, pala |
10. | Pegal-pegal | kencur, kedawung, gula merah, asam, jeruk nipis garam, jahe, beras (disangan) |
Jamu Kunir Asem
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan baku
|
01. | Segar, adem-ademan | kunir, asem kawak, temulawak, gula |
02. | Untuk perut, adem-ademan | kunir (banyak), asem kawak, gula merah |
03. | Adem-ademan, sariawan | kunir, asem kawak, gula |
04. | Perut dingin | kunir, asem kawak, gula |
05. | Penyegar badan, sariawan | kunir, asem kawak, gula |
06. | Seger-segeran, sariawan | kunir, asem kawak, gula |
07. | Panas dalam | kunir, asem kawak, gula |
08. | Panas dalam | kunir, sinom, asem kawak, jeruk nipis, gula |
09. | Seger-segeran | kunir, asem kawak, jeruk nipis, gula merah |
10. | Adem-ademam, sariawan | kunir, kedawung, asem kawak, gula |
11. | Untuk melancarkan haid | kunir, asem kawak, gula merah gula obat |
12. | Perawatan hamil muda | kunir, asm kawak, gula merah menyuburkan kandungan |
Jamu Sinom
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan baku
|
01. | Segar badan | kunir, asem kawak, gula |
02. | Sariawan | temulawak, kunir, sinom, asem kawak, jeruk nipis |
03. | Adem-ademan, sariawan | kunir, asam kawak, sinom, jeruk nipis |
04. | Seger-segeran | asem kawak, kunir |
05. | Minuman segar | kunir (sedikit), asem kawak, gula |
06. | Penyegar | kunir, asem kawak, gula, jeruk nipis |
07. | Seger-segeran, menyuburkan kandungan | sinom, kunir, asem, jeruk nipis |
08. | Adem-ademan, sariwan | kunir, asem, sinom, jeruk nipis, gula |
09. | Seger-segeran | sinom, jeruk nipis, gula merah/putih, kunir,asem |
10. | Untuk penyegar badan | kunir, gula merah, asem dan gula obat |
11. | Mendinginkan perut | kunir, asem, gula putih, obat gula |
Jamu Cabe Puyang
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan baku
|
01. | Pegal di pinggang | cabe, puyang, kudu, adas, gula, asam kawak |
02. | Kaki mudah payah | cikalen cabe, puyang, gula, asam |
03. | Pegal, linu | cabe, puyang, asem, gula |
04. | Cikalen | cabe, puyang, jahe, merica, kunci |
05. | Pegal, linu | cabe, puyang, kedawung, gula, asem kawak |
06. | Kesemutan | cabe, puyang, gula, asam |
07. | Pegal, adem panas | cabe, puyang, kunir, temu ireng, temulawak |
08. | Pegal-pegal, ampas untuk ‘bobok’ | cabe, puyang, jahe, kunir, adas pulosari |
09. | Pegal-pegal | cabe, puyang, merica, gula merah/putih, empon-empon |
10. | Pegal-pegal | kedawung, keningar, cabe, puyang, kunir, jahe |
11. | Pegal-pegal, menyehatkan badan | cabe, kedawung, puyang gula merah, garam |
12. | Badan meriang | cabe, puyang, kunir, asem, jahe |
13. | Hamil tua, pegal-pegal | cabe, puyang, beras, kunir, gula merah |
Jamu Pahitan
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan baku
|
01. | Gatal-gatal | pule, kedawung, widoro laut, sambiloto, adas |
02. | Gatal-gatal, kencing manis | sambiloto, pule, widoro putih |
03. | Kurang nafsu makan | racikan bungkusan (beli) |
04. | Gatal, kencing manis | sambiloto, empon-empon komplit** |
05. | Gatal-gatal, nafsu makan | sambiloto |
06. | Gatal-gatal, bau badan tidak enak | brotowali+sambiloto (ramuan jadi dari Solo) |
07. | Kembung, pegel | beli di Solo (ramuan) |
08. | Cuci darah | ramuan + imbo, sambiloto |
09. | Menurunkan kholesterol, cuci darah | sambiloto, brotowali |
10. | Bau badan, gatal-gatal | sambiloto |
11. | Gatal-gatal, perut sebah | sambiloto |
12. | Gatal-gatal | babakan pule, sambiloto brotowali (beli bahan bungkusan) |
13. | Kencing manis, gatal-gatal jerawat | sambiloto, brotowali, babakan pule |
Jamu Kunci Suruh
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan baku
|
01. | Sari Rapat, keputihan | kunci, sirih, gula, asem kawak |
02. | Keputihan | kunci, sirih, gula, asem kawak |
03. | Mengencangkanperut, keputihan | kunci, sirih, kencur, jahe |
04. | Bau keringat, keputihan | kunci, sirih, gula, asem kawak |
05. | Galian rapet, keputihan, menghilangkan bau rahim, darah merah/putih | kunci, suruh, pinang, temulawak, delima, kencur |
06. | Bau badan, keputihan | kunci, suruh, jambe, kunci pepet, kayu legi, manis jangan, delima |
07. | Keputihan | suruh, kunci, gula, asem kawak |
08. | Keputihan | kunci, majakan, suruh, asem |
09. | Supaya keringat tidak berbau, keputihan | kunci, suruh, kunir |
10. | Keputihan, merapatkan rahim | kunci, suruh, gula merah, asem kawak |
11. | Keputihan, menghilangkan bau badan | kunci, suruh, beluntas |
12. | Keputihan, awet muda, menguatkan gigi | kunir, kunci, suruh, majakan, gula merah |
Jamu Kudu Laos
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan baku
|
01. | Menurunkan tekanan darah | kudu, laos, gula, asem kawak |
02. | Menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan darah | kudu, laos, gula, asem kawak |
04. | Memperlancar peredaran darah | kudu, laos, gula, asem kawak |
05. | Menambah nafsu makan | kudu, merica/lada, laos, asam kawak, gula, kedawung |
06. | Supaya badan segar | laos, kudu, bawang putih, merica, gula, asam kawak |
07. | Enak perut, nafsu makan, terlambat bulan | laos, merica, kudu, asem kawak, gula merah |
08. | Menghangatkan badan | kudu, laos, gula merah, asem kawak, jeruk nipis |
09. | Menambah nafsu makan | kudu, laos, kedawung, asem kawak, gula merah, merica |
10. | Penambah nafsu makan, supaya badan hangat | kudu, laos, bawang putih, merico, tape singkong |
Jamu Uyup-uyup/Gepyokan
| ||
No. |
Khasiat
|
Bahan baku
|
01. | Melancarkan ASI | beluntas, temulawak, katu, asem, gula |
02. | Melancarkan ASI (air susu ibu) | empon-empon komplit**, beluntas, suruh,daun katu, gula, asem, jeruk nipis |
03. | Melancarkan ASI | beluntas, puyang, krokot, lampes, sinom, suruh, temulawak, gula, asem, jeruk nipis |
04. | Melancarkan ASI | empon-empon komplit**, beluntas, sembukan, jambu |
05. | Melancarkan ASI | katu, landep, suruh, lampes, empon-empon, gula, asem |
06. | Melancarkan ASI, menghilangkan bau badan (anak & ibu) | katu, temuireng, temula wak, kunir, kunci |
07. | Melancarkan ASI | daun-daunan beli di pasar, empon-empon komplit**, gula, asem |
08. | Melancarkan ASI | kunir, asam kawak, beluntas, simbukan, kedawung, gula merah |
09. | Melancarkan ASI | kunir, puyang, daun pepaya, temuireng, sembukan, beluntas, jambu, jarak |
10. | Melancarkan ASI, mendinginkan perut kawak (arya ningtyas/http://kesehatan.kompasiana.com/) | kunir, beluntas, beras, gula merah, asem |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar