Sabtu, 20 September 2014

Cerita Tentang Teh


Teh atau camelia sinensis, tak sekedar menjadi minuman tapi kini sudah dimodifikasi untuk kosmetik hingga obat. Dari literatur dan hasil browsing "mbah google" teh berasal dari cina bahkan sebelum masehi dan dipercaya sebagai minuman kerajaan. dari website Sosro, teh masuk ke Indonesia tahun 1684 dibawa seorang Jerman bernama Andreas Cleyer untuk dijadikan tanaman hias di Jakarta. Bibit teh dibawa Cleyer berasal dari Jepang.
lalu, bagaimana pabrik teh di Indonesia? dimana yang tertua? dari info salah seorang teman, di Cianjur, Jawa Barat, tak jauh dari istana Cipanas, ada kebun teh tertua di Cianjur.

PERKEBUNAN TEH MALEBER - CIANJUR
menempati luas areal lebih dari 300 hektar, perkebunan teh maleber, cianjur sudah ada sejak tahun 1817 pada masa penjajahan Belanda. Lewat websitenya diketahui pemilik pertama bernama Lan Bouw yang cuma memiliki lahan 45 ha dan tanpa pabrik. Perkebunan ini bisa menjadi yang tertua di jawa barat, sebab dari website sosro, percobaan kebun teh pertama kali Belanda di garut sekitar tahun 1827, itu berarti 10 tahun lebih setelah kebun teh maleber. Pada tahun 1828, gubernur jendral van den bosch menjadikan teh sebagai salah satu "menu" tanam paksa.
Tanam Paksa. kenapa? karena untuk menanam teh, butuh waktu 2 hingga 3 tahun baru bisa memanen pucuk daun teh. masa waktu 2 hingga 3 tahun akan butuh modal yang cukup tinggi, jika digunakan secara bisnis. jika dengan tanam paksa, minimal ongkos produksi dan bayar gaji pegawai, mampu ditekan pemerintahan saat itu. sedangkan masa aktif pohon teh maksimal 25 tahun untuk layak dipetik dan berproduksi. setelah itu, pohon teh harus diregenerasi. diketahui kayu-kayu pohon teh yang tidak produktif lagi, bagus untuk bahan bakar mesin penggiling kopi tertua di bandung, yaitu kopi Aroma. kayu-kayu teh tak hanya keras, tapi juga punya efek panas yang baik.
Kebun teh maleber, termasuk satu-satunya kebun teh yang berada di kemiringan lereng gunung yang menghadap ke timur. Posisi ini tentunya memberikan manfaat bagi kandungan tanaman teh, sebab proses fotosintesis daun-daun teh yang menghadap langsung terkena sinar matahari akan meningkatkan mutu atau kualitas daun teh. Dengan latar belakang gunung gede pangrango, pemandangan di kebun teh ini, patut diacungkan jempol.
Pemetikan daun teh pun tidak boleh sembarangan. maksimal hanya 3 helai dari dari pucuk daun teh yang boleh dipetik. itupun berlaku untuk pucuk-pucuk daun yang berada di tengah pohon, sehingga ranting pohon dapat melebar dan tidak meninggi. Pemetikan pun dilakukan di pagi hari mulai pukul 8 hingga 11 siang. Rata-rata dalam sehari, para pemetik teh bisa mendapatkan 8-10 kilogram. Jadi berpikir keras, bagaimana para wanita-wanita tangguh itu, mampu menahan waring (keranjang dari sejenis nilon dan mirip jaring yang dikalungkan ke badan) pucuk-pucuk teh sambil tetap memetik pucuk teh selama 3-4 jam.
Perkebunan ini terdiri dari berbagai jenis pohon teh, mulai dari seedling, gambung, shizuan, oolong, dll.

PABRIK TEH
pucuk-pucuk daun teh yang sudah dipetik langsung dimasukkan ke tempat Pelayuan. isinya adalah ruangan berbentuk kamar-kamar, dimana berjejer rapi rak-rak dari bambu-bambu yang dianyam jarang-jarang. istilah para pekerja adalah "Dibeberkeun". pucuk-pucuk teh tersebut ditata di atas rak-rak tersebut, lalu dengan hawa panas dari kipas di pojok ruangan, daun-daun tersebut dilayukan selama 6-18 jam alias semalaman. pucuk daun teh masuk sekitar pukul 1 siang, maka seorang pekerja akan lembur hingga pukul 1 pagi menunggui kipas sekaligus untuk mengontrol agar hawa panas yang dialirkan merata terkena seluruh pucuk daun teh. setelah cukup, kipas akan dimatikan.
esok paginya, daun-daun teh yang sudah dilayukan akan digiling. Proses Penggilingan akan dilakukan dua kali. disini daun teh akan berkurang kadar airnya dan warnanya sudah mulai berubah coklat. aroma daun pun berganti menjadi wangi teh basah karena disertai dengan proses fermentasi dan oksidasi, yaitu perubahan unsur kimia maupun fisik dari daun teh.
hasil penggilingan, pucuk-pucuk teh yg sudah hancur menjadi serpihan dibawa ke tempat pengeraman, istilahnya. sebuah ruangan dingin dengan suhu 20 derajat celcius lalu ditata teratur diantara bak-bak rata ukuran 1 x 2m. Ruang ini berfungsi untuk menghentikan proses oksidasi daun teh. sehingga kadar kimia dalam daun teh tidak berubah lagi.
setelah diperam atau didiamkan, pucuk-pucuk teh basah dimasukkan ke dalam mesin pengering. mesin pabrik teh maleber masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar mesin. pabrik pernah menggunakan solar, tapi ternyata panas solar terlalu tinggi dan berpengaruh kepada hasil pengeringan daun dan fungsi pembakaran mesin.
Pengeringan daun teh membuat kadar air daun teh turun hingga 95%.
Bisa dikatakan, perbandingan 5 kilogram pucuk daun teh, hanya menghasilkan 1 kilogram daun teh siap pakai/seduh.
dari pengeringan, teh kemudian diayak untuk dipisahkan. disinilah muncul "grade" pada teh.
grade pertama adalah ayakan pertama dan tentunya paling mahal. grade terakhir adalah grade 4 dan seterusnya yang bisa dikatakan ampas teh dan paling murah harganya.
hasil seduhan teh pun akan berbeda. biasanya semakin rendah grade-nya (4,5 dst) warna akan semakin pekat dan aroma pun berkurang.

usai mengetahui proses pembuatan teh, saatnya menikmati teh di sebuah kedai teh di Bogor, bernama Laresolo di Agripark, Bogor.

KEDAI TEH LARESOLO
jika anda penasaran jenis-jenis teh, anda bisa bertemu langsung pemelik kedai pak Bambang. dengan senang hati pak Bambang akan memberikan menu minuman teh dari bahan baku teh terbaik yang dia miliki, mulai dari jenis black tea, white tea, green tea, dan tentunya dari berbagai negara. satu hal yang anda yang dilarang anda lakukan yaitu minta teh seduh (meski merek mahal sekalipun ya!) atau minta es teh manis. karena pak bambang akan bingung.
Black tea terbaik, bisa dibilang dari Indonesia karena jenis ini yang paling banyak diproduksi di indonesia. grade-nya pun mencapai 6-10.
atau anda ingin mencoba penyeduhan teh cara jepang? tentunya teh yang ditawarkan bukan sekelas ocha, tapi green tea terbaik mulai jenis sencha, maicha hingga geinmacha.
belum lagi dari cina, ada pu erh yang jelas-jelas membuat mata anda melek dan segar tapi tanpa kafein. pu erh adalah jenis teh yang semakin lama disimpan, semakin enak. proses penyimpanan atau fermentasi pu erh sangat mirip dengan wine.

di kedai ini, anda tidak hanya ditawarkan teh-teh terbaik berasal dari camelia sinensis, tapi juga teh jenis Tisan. yaitu yang berasal dari bunga, akar, biji, batang.
sebut saja chamomile dan rosebud, jenis bunga yang sangat wangi dan memberikan efek tenang dan rileks.
pak bambang mencampur chamomile dan rosebud dengan kayu secang untuk menampilkan efek warna pada teh sehingga agak kuning kemerahan. selain itu, secang juga berfungsi untuk menekan efek rileks kedua bunga sebab secang dipercaya untuk meningkatkan gairah sehingga di jawa biasa dijadikan minuman pagi supaya segar bugar sebelum beraktifitas.

atau racikan unik teh asal perancis, chocolate-caramel. aroma coklat dan karamel begitu menyeruak menit pertama, teh ini diseduh dengan air hangat. warnanya pun tak coklat pekat, tapi juga tidak sebening green tea. rasanya jauh dari sepat/pahit dan tentunya jika anda tambahkan gula, sepertinya tidak sedang minum teh karena aroma coklat karamel, rasa manis gula, tapi tidak creamy seperti susu coklat hangat.

bahkan daun-daun teh pun diracik pak bambang dengan buah-buahan seperti mangga dan jenis berry. sebenarnya saya kurang tertarik mencoba teh dengan buah karena seperti sudah biasa meskipun saya akui, teh jenis ini akan banyak disukai anak muda dan anak-anak karena rasanya yang unik dan tidak terlalu teh atau kuno alias "teh bangetttt"

satu lagi racikan unik pak bambang yang membuat saya geleng kepala dan berdecak kagum. teacapucino. perpaduan teh dan kopi. dan jelas-jelas ini adalah TEH dan KOPI. bukan permainan aroma atau esens. teh nya berasal dari sidikalang yaitu teh bahbutong yang menurut pak bambang agak sedikit spicy. dan kopi nya berasal dari aceh. aroma teh terasa tertutup oleh aroma kopi yang kuat, tapi saat mencicipinya, sama sekali tidak terasa kopi di lidah saya. tetap teh. WOW! karena selama ini kopi biasanya akan menutup bahan lain bahkan susu sekalipun. kecuali kadar susu ditambah lebih banyak perbandingannya daripada kopi. tak salah, kopi sering dijadikan minuman penetralisir kala mabuk atau keracunan. tapi teacapucino bisa membuat saya terhipnotis dan angkat 4 jempol yang ada di tangan dan kaki saya. BRAVO! anda penggila teh atau kopi, I really recommend this "teacapucino" dan cobalah tanpa gula, diminum hangat-hangat.

dan untuk kenikmati setiap teko teh di kedai ini, anda hanya merogoh kocek Rp 5.000 - Rp 20.000 saja.
satu hal yang saya nikmati dari sekedar minum teh, mencuri pengetahuan pak bambang saat meracik teh, itu lebih mahal dari apapun, guys...hehehehe.  
(http://viedelablanche.blogspot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar