Kamis, 18 September 2014

MERAWAT TUGU PERANG KAMANG, MEMELIHARA SEMANGAT KEPAHLAWANAN



TUGU Perang Kamang 1908 yang terletak di jorong Pintu Koto Nagari Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek merupakan Tugu monument sejarah bagi masyarakat nagari Kamang dalam dalam mengenang pemberontakan melawan penja­jahan Belanda di Kamang. Atau  yang dilebih dikenal dengan Perang Kamang.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minang Kabau (LKAAM) Kamang Magek S DT Singo Gayua, yang juga salah seorang ketua panitia pelaksana pembangunan Tugu Pahlawan Perang Kamang 1908 saat ditemui Haluan di kediamannya menceritakan panjang lebar sejarah dibangunnya tugu terse­but. Sekaligus menceritakan sejarah ringkas perlawanan rakyat Sumatera  (Sumbar) dalam menentang penjajahan Belanda Di Kamang tahun 1908.
Diceritakannya, Tugu Perang Kamang yang didirikan tahun 1994-1995 itu didirikan untuk mengenang perang kamang yang terjadi pada 15 juni 1908, sekaligus untuk melestarikan perjuangan anak nagari kamang yang dipimpin oleh M Shaleh Dt Rajo Panghulu.
Tugu yang terletak tepat di perempatan simpang Pintu Koto Kamang Hilia itu dibangun semegah mungkin dengan meng­habiskan biaya sebesar 16 juta pada pada masa itu. Tugu itu dibangun berkat sumbangan dari Almarhum Dt Tantawi turunan atau cucu dari M Shaleh DT Rajo Panghulu yang merupakan pimpinan perang kamang 1908 yang tinggal di Gurun Jorong joho Kamang Hilia.
Tugu Perang Kamang terse­but dibikin oleh putra asli Kamang Jamilus, yang dirancang sede­mikan rupa dan seindah mungkin mulai dari dasar hinggga akhir dengan latar pada puncak tugu dibikin empat buah patung para pejuang perang kamang. Masing masing patung berdiri dengan kokoh dengan bertolak punggung satu dengan yang lainnya dengan makna yang berbeda.
Adapun empat patung pejuang perang kamang yang dibikin itu lajut DT Singo Gayua  adalah patung M Shaleh Dt Rajo Panghulu dari niniak mamak, H. Abdul Manan dari Alim Ulama, Wahid Kari Mudo dari cadiak pandai genari muda dan patung Siti Asyiah yang meru­pakan istri dari M. Shaleh Dt Rajo panghulu.
Kemudian pada bangunan tugu ini juga terdapat air mancur, beserta lampu lam­pu  yang menyorot ke empat patung apabila malam tiba. Ditengah-tengah tugu terdapat kolam air dua tingkat, dimana pada kolam tingkat bawah dipelihara ikan hias. Dan tepat dibawah patung ini terdapat semacam semacam tulisan yang menceritakan Kisah Perang Kamang yang terjadi 15-06 1908 yakni Tugu Perang Kamang .
Tugu pahlawan Perang Ka­mang tersebut diresmikan oleh Menteri Pertahanan Jendral Abdul Haris Nasution. Peresmian Tugu itu bersamaan dengan dires­mikannya makam Pahlawan Perang Kamang 1908 di Taluak Jorong Limo Kampuang. Dan ketika itu Abdul Haris Nasution diminta untuk menjadi Inspektur Upacara pada acara peringatan HUT Perang Kamang.
“Kita sangat menyayangkan dimana saat ini tugu yang dibangun dan dirancang sebagus itu hanya pernah berlaku di masa awal tugu itu berdiri atau di masa awal tugu itu selesai dibangun. Berselang beberapa lama setelah itu, keadaan tugu mulai tak terawat. Tugu yang dulunya dialiri air mancur sekarang tidak lagi, dan air kolamnya pun mulai mengering serta tidak adanya ikan hias yang menghiasi tugu tersebut yang pada akhirnya saat ini tugu tak berair lagi dan kering,” ungkapnya.
Tugu perjuangan perang kamang tidak saja dibangun di Nagari Kamang Hilia, namun tugu perjuangan perang kamang juga dibangun di Nagari Ka­mang Mudiak kecamatan Ka­mang Magek. Hal ini dika­renakan karna para pejuang perang kamang 1908 berasal dari Kamang Hilia, Kamang Mudiak dan Magek.
Kecamatan Kamang Magek terdiri dari tiga nagari yakni Nagari Kamang Hilia, Kamang Mudiak dan Magek. Secara langsung ketiga nagari tersebut telibat langsung dalam perang kamang 1908 itu. “Untuk tugu perjuangan yang berada di Kamang Mudiak dires­mikan oleh Gubenur Provinsi Sumbar H. Azwar Anas pada tanggal 15 Juni 1982.” Pungkas Ketua LKAAM ini.
Untuk mengenang Perang Kamang 1908 itu tambahnya, setiap tanggal 15 juni tiap tahunnya masyarakat ketiga nagari tersebut  selalu mem­peringati hari perang kamang itu dilapangan terbuka dan dihalaman kantor camat Kamang Magek yang juga dihadiri oleh pejabat Pemkab Agam dengan melakukan upacara dan kegiatan kegiatan kepemudaan lainnya.
Nagari Kamang adalah se­buah Nagari yang terletak di Kabupaten Agam. Dalam Perang Padri daerah ini pernah menjadi basis dari Kaum Padri yang dipimpin oleh Tuanku Nan Renceh. Saat Ini nagari kamang terbagi kepada dua Kecamatan yakni Kecamatan Tilatang Kamang dan kamang Magek.
Kecamatan Tilatang Kamang sebelumnya disebut juga dengan daerah Agam Tuo Utara, yang pusat pemerintahan nya terdapat di Pekan Kamis. Sebelum terjadi pemekaran, kecamatan ini terdiri dari Kenagarian Palupuah, Gadut, Koto Tangah, Kapau, Magek, Kamang Hilia dan kamang Mudiak.
Setelah terjadinya pemekaran, terbentuklah suatu Kecamatan baru yaitu Kecamatan Palupuh dan Kecamatan Kamang Magek. Dan sekarang Kecamatan Tilatang terdiri dari nagari Gadut, Kapau dan Koto Tangah. Sedangkan untuk Kecamatan Kamang Magek terdiri dari nagari Kamang Hilia, Kamang Mudiak dan Magek. . (http://www.harianhaluan.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar