Sabtu, 27 September 2014

Organisasi Kejahatan Super Kejam di Bumi


Organisasi kejahatan Adalah istilah yang berarti dimana kejahatan tersebut dipimpin oleh seseorang / kelompok mempunyai rancangan terlebih dahulu berbeda dari kejahatan spontan.Dan mempunyai tujuan-tujuan tertentu dimana kejahatan terorganisir mempunyai spesialisasi sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Namun dalam benak kita belum lengkap seperti apa cerita organisasi kejahatan itu.

KARTEL


Di akhir tahun 1970, KARTEL obat yang kejam dan berkuasa terbentuk antara tahun 1980 dan 1990. Kartel Medellín dibawah Pablo Escobar dan Kartel Kali, Pria bertubuh tambun dan berkumis tebal ini bernama lengkap Pablo Emilio Escobar Gaviria, merupakan buronan nomor wahid. Selain sangat licin, dia juga kerapkali ‘dilindungi’ negaranya, dalam hal tertentu mempengaruhi politik dan ekonomi di Kolombia selama masa ini. Kartel ini juga mendanai secara ilegal pasukan bersenjata untuk tujuan politis. Musuh dari pasukan ini berkerja sama dengan guerrilla membentuk grup paramiliter. Konstitusi Kolombia 1991 disetujui setelah diajukan oleh Badan Konstitusi Kolombia. Konstitusi meliputi posisi penting di bidang politik, etnik, gender, dan HAM. Konstitusi pada awalnya melarang ekstradisi nasional Kolombia. Terjadi akusisi oleh kartel obat karena larangan ini. Kartel-kartel ini sebelumnya mengkampanyekan melawan ekstradisi yang berujung pada ancaman teroris dan mafia. Mereka juga berusaha mempengaruhi pemerintahan dan struktur politik di Kolombia dengan korupsi dan saat itu terdapat 8000 skandal.      

Pablo Emilio Escobar Gaviria, adalah bos kartel Medellin Kolombia. Sebelumnya dia adalah anggota biasa kartel tersebut.  Tapi karena reputasinya yang oke, akhirnya bisa juga menempati posisi menggiurkan itu. Prestasinya di dunia hitam ini melambung namanya sejak awal tahun 80-an. Kesohor taktis, lihai, dan raja tega. Sahabat anehdidunia.com seringkali dia merepotkan DEA, sebagai lembaga yang khusus menanggulangi tindak kejahatan narkoba. Pemerintah Amerika serikat dan Kolombia rela mengeluarkan dana lebih dari US 8,7 juta dollar hanya untuk menangkap gembong obat bius ini. Ia sangat licin, karena senantiasa dilindungi oleh banyak oknum pejabat Kolombia yang sudah kena sogok kartel Medellin. Menurut catatan DEA, sepanjang tahun 1990 kartel Medellin ini kerap meneror dan menyatakan perang terhadap pemerintah Kolombia dalam upayanya mencegah ekstradisi beberapa warga Kolombia yang terlibat jaringan mereka.

Pablo Escobar dan beberapa pemimpin kartel Medellin, dicap sebagai orang-orang yang berpotensi untuk diekstradisi karena tindakannya dalam melakukan kekerasan untuk mencoba menekan pemerintah Kolombia supaya menyetujui undang-undangan antiekstradisi. Kartel Medellin ini pun bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap lusinan pejabat pemerintah yang dianggap tak memihak mereka, dan sejumlah kasus penyuapan. ‘Anehnya’, pada Juli 1991, kongres Kolombia mengadopsi undang-undang baru yang melarang pengesktradisian warga Kolombia, dan itu dianggap sebagai kemenangan besar bagi kartel Medellin.

Juli 1992, Escobar ‘dibebaskan’ dari penjara Envigado, untuk menghindarkan dirinya dijebloskan ke penjara Bogota setelah melakukan pembunuhan terhadap 22 orang dari komplotan pengedar obat bius lainnya. Bahkan satu atau dua orang korbannya disiksa, kemudian dibunuh dan mayatnya dikubur di penjara Envigado.

Selama 17 bulan Escobar menjadi orang yang paling diburu dalam sejarah buronan Kolombia.  Pada 2 Desember 1993, Escobar menemui ajalnya sehari setelah ia merayakan ulang tahunnya yang ke-44. Saat itu, dia dan komplotannya terlibat baku tembak dengan CNP (Columbian National Police) di dekat kediaman pribadinya di pusat kota Medellin. Tak lama kemudian kartel Medellin ini pun bubar, tetapi komplotan jenis ini  tetap eksis sampai saat ini, terbukti dari laporan yang dimuat Situs berita satunet.com tanggal 3 September 2002 melaporkan bahwa Pedro Navarrete, asal Cili, ditangkap di Medelin, ketika dia sedang melakukan pertemuan dengan para pedagang obat bius lainnya. Demikian dikatakan Leo Arreguin, kepala Dinas Pencegahan Obat Bius (Drug Enforcement Administration, DEA) AS di Kolombia.

MAFIA



MAFIA, menurut Nicaso dan Lamothe, pada awalnya bukanlah organisasi kriminal. Mereka merupakan kelompok perjuangan melawan penindasan dan penjajahan Prancis yang teramat kejam di Sisilia. Mafia terlahir dari motto perlawanan masyarakat tertindas berbunyi, ''Morte Alla Francia Italia Anela!'' yang konon berarti ''Maut di tangan Prancis adalah tangis Italia''. Ketika beberapa pentolan Mafia seperti Johnny “si rubah” Torrio berimigrasi ke lahan yang lebih menjanjikan yaitu Amerika sekitar 1930, maka dunia kejahatan Amerika mulai diwarnai darah yang dihasilkan oleh orang berdarah Italia. Apalagi Johnny merasa perlu membawa seorang tangan kanannya yang dikenal licin dan kejam terhadap musuh-musuhnya yang kelak akan merepotkan pemerintah Amerika, Al Capone. Mafia berasal dari bahasa Sisilia kuno, Mafiusu, yang diduga mengambil kata Arab mahyusu yang artinya tempat perlindungan atau pertapaan.

Setelah revolusi pada 1848, keadaan pulau Sisilia morat-marit sehingga mereka perlu membentuk ikatan suci yang melindungi mereka dari serangan bangsa lain dalam hal ini bangsa Spanyol. Nama mafia mulai terkenal setelah sandiwara dimainkan pada 1863 dengan judul I mafiusi di la Vicaria “Cantiknya rakyat Vicaria), yang menceritakan tentang kehidupan para gank penjahat di penjara Palermo.

Sekalipun tidak jelas siapa yang mendirikannya, namun pendirian organisasi ini mula-mula berdasarkan ikatan persaudaraan diantara sesama warga keturunan pulau Sisilia. Dalam perjalanan sejarah, kelompok yang semula kecil menjadi besar dan membutuhkan dukungan keuangan yang lebih banyak sehingga misi pendirian organisasi mulai bergeser menjadi mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan tidak mengindahkan tata aturan masyarakat yang lain. Yang mengherankan para anggotanya merasa tidak melakukan tindakan kriminal sebab di mata mereka, apa yang dilakukannya adalah sekedar memberikan proteksi atau perlindungan terhadap anggota lain yang mengalami tekanan atau pemerasan. Sehingga pelaku merasa bangga dan terhormat dapat “menolong” seseorang dari kesusahan. Sejak itulah kata Mafiusu berubah arti menjadi orang atau organisasi “terhormat.”

Untuk menjadi anggota Mafia secara turun temurun dibutuhkan seseorang yang memang berdarah Sicilia. Bila syarat ini dipenuhi, maka ujian lainnya adalah apakah masih merupakan pimpinan kelompok gang tangguh diwilayah anda. Proses selanjutnya adalah melampirkan daftar referensi dari gembong Mafia yang menyatakan mereka mengenal calon anggota tersebut dan lampu hijau baginya untuk diterima. Bila seseorang telah resmi diterima, maka para plonco ini akan berada dibawah pengawasan seorang mentor yang mereka sebut “capo”– pelajaran pertama tentunya selain taat pada perintah sang Capo, para plonco harus menjaga mulut rapat-rapat, namun membuka mata dan otak lebar-lebar. Kalau para Capo tertawa, maka anak didikannya harus tertawa. Kalau Capo membentak, maka diwajibkan bagi anak didiknya untuk terbungkuk-bungkuk seakan baru dilanda angin puting beliung. Sahabat anehdidunia.com tidak ada perintah yang bersifat kelewat bengis atau tidak manusiawi, semua harus diterima sebagai perintah yang masuk akal. Perintah Capo adalah perintah Dewa dalam arti tidak boleh ditolak, dan harus dikerjakan serta diselesaikan dengan sempurna, rapi dan jangan meninggalkan jejak.

Nama lain dari Mafia adalah Cosa Nostra, anggotanya selalu menulis kata ini dengan penuh hormat yaitu ditulis dengan awal huruf besar. Pengertian Cosa Nostra sendiri adalah “our thing” atau sama-sama satu bangsa, satu pemikiran atau “orang kita.” Namun dalam buku terjemahan Mafia Manager oleh Bern Hidayat disebut bahwa terjemahan Cosa Nostra adalah “urusan kita.”

Triad




Demikian pula TRIAD yang kini jaring-jaring operasi kejahatannya telah menjamah Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Kelompok yang kemudian jadi organisasi kriminal tersebut lahir di Fujian China, tahun 1674, ketika negeri tersebut dikuasai bangsa Manchu. Semula bernama Tian Di Hui (Langit, Bumi, dan Manusia). Didiri-kan pada 1760-an, dengan tujuan menumbang-kan kekaisaran Manchu-Dinasti Qing dan merestorasi peraturan Han di Cina. Dinasti Qing tumbang pada 1911. Komunitas yang awal-nya bersifat patriotis ini kemudian berubah tak terarah. Juga, tak terlibat dan tak ikut menikmati kemajuan Cina. Mereka marah dan depresi, namun tak mampu mengubah jalan hidup pemberontak yang mendarah daging selama dua abad lebih. Akhir-nya , mereka berkembang menjadi organisasi kriminal underground. Inil-ah awal mula-nya TRIAD yang kita kenal.

Awalnya hanya terdiri dari 128 pendeta Budha, yang menguasai Kung Fu, lalu mendidik masyarakat dalam ilmu bela diri untuk mengusir penjajah Manchu. Setelah penjajah terusir, organisasi tersebut tetap eksis, namun kesulitan finansial menyebabkan mereka terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal. Bernasib sama dengan kelompok Mafia yang hendak digulung oleh rezim Mussolini di Italia, kelompok Triad pun harus menyeberang ke Hongkong, karena kekerasan sudah menjadi pilihan hidup mereka. Markas besar-nya di Hongkong. Beroperasi di negara-negara yang memiliki populasi masyrakat Cina yang signifikan, seperti Macau, Taiwan, daratan Cina, Malaysia, Singapura, dan pecinan di Eropa, Amerika Utara, Afrika Selatan, Australia, dan New Zealand. Itulah TRIAD. Dalam bahasa tradisional Cina disebut Heisheshui atau ‘Black Society ‘.

Organisasi kejahatan raksasa yang bercokol di hampir seluruh penjuru dunia ini bergerak di bidang perdagangan obat bius, pencucian uang, judi ilegal, prostitusi, pencurian mobil, dan jenis kejahatan lain-nya. Sumber pendapatan utama mereka berasal dari pemalsuan property intelektual, seperti software komputer, CD musik, dan VCD/DVD film. Termasuk juga perdagangan tembakau.

Pada 1949, partai Komunis mengambil alih pemerintah Cina dan menerap-kan pengawasan ketat. Hal ini mengakibat-kan para anggota TRIAD menyingkir ke daerah selatan, Hongkong, guna melanjut-kan kegiatan. Sekitar 1960 s/d 70-an tersiar kabar bahwa mereka sering bekerja sama dengan kepolisian dalam mengontrol wilayah kekuasaan TRIAD. Hal ini menimbul-kan korupsi di tubuh kepolisian. Sebab, kepolisian harus mendanai aktivitas TRIAD sebagai imbalan. Pada 1974, Komisi Independen Pemberantas Korupsi (ICAC) mengatasi masalah ini yang mengakibat-kan TRIAD kehilangan sumber dana utama-nya, hingga akhir-nya mereka beralih ke perdagangan underground.

Terdapat sekitar 57 komunitas di Hongkong. Kekuatan-nya terus meningkat, namun tetap ‘merendah’. Mereka kejam dalam urusan kriminal. Skala keanggotaan-nya sangat rumit. Kekuatan-nya lebih kuat dari yang diperkira-kan. Mereka beroperasi dalam skala yang sangat kecil dan membatasi kekerasan antar anggota geng untuk menghindari sorotan publik. Tak ada figur pemimpin, namun secara umum mereka tergabung dari beberapa kelompok independen yang sederajat, sehingga tidak dapat sling perintah dan perbedaan level. Kekuatan sesungguh-nya berada di level bawah dari hirarki-nya. Biasa-nya seorang petarung membawahi sekitar 15 anggota aktif yang menguasai jalanan, gedung, pasar, lapangan, atau taman. Mereka juga memiliki kode numerik sendiri untuk membeda-kan posisi dalam geng, seperti 426 yang berarti ‘petarung’, 489 ‘ketua’, 438 ‘deputi ketua’, 25 ‘mata-mata’ atau ‘pengkhianat’, dan lain-lain

Yakuza



Sejarah munculnya kelompok YAKUZA di Jepang pun tidak terlepas dari para samurai atau ksatria berpedang peninggalan Rezim Tokugawa (1602-1868) yang mengisolasi daratan Negeri Sakura tersebut dari pengaruh asing selama dua setengah abad. Justru akibat diserbunya Jepang oleh Komodor Pery dengan Armada Hitam dari Amerika, tahun 1853 dan 1854, para samurai tak bertuan yang disebut ronin melakukan perlawanan gigih terhadap para penyerbunya. Pergantian rezim dari Tokugawa ke rezim Meiji yang terkenal dengan restorasinya yang cenderung kebarat-baratan, menyebabkan para ronin kehilangan martabat dan mata pencarian, sehingga sebagian dari mereka mengelompokkan diri dalam grup pengacau, mereka disebut sebagai kabuki-mono. Untuk melindungi kota dari para kabuki-mono, banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi-yokko (satgas kampung). Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai, dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya untuk menghadapi kaum kabuki-mono.

Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi-yokko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki mono. Di kalangan rakyat Jepang abad ke 17 – kaum machi-yokko ini dianggap seperti pahlawan. Masalah jadi rumit, karena setelah berhasil menggulung para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka – dan memilih jadi preman. Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini, yang menjadi cikal bakal kelompok yakuza. Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Namanya saja kaum pedagang – tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Boss-bapak) dan Kobun (bawahan-anak), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.

Kerakusan melahap sains dan teknologi dari Barat memang menyebabkan Jepang menjadi negara industri raksasa pertama di Asia, sedangkan pengaruh politik yang diserapnya dari Prusia Jerman, menyebabkannya menjadi imperialisme fasis yang menyengsarakan rakyat di kawasan Pasifik selama Perang Dunia II. Samurai berpedang pun berubah jadi Yakuza bersenjata api canggih. Industri kejahatan Yakuza pun mendunia dan anggotanya yang ratusan ribu tersebar di seluruh Jepang. Kelompok yang paling ditakuti adalah Yamaguchi Gumi, selain itu ada enam kelompok lain yakni, Inagawa Kai, Sumiyopshi Kai, Aizu Kotetsu, Goda Ikka, Kudo Rengo Kusano Kai dan Kyosei Kai.

Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang ex-militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun). Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii. Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963 – saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang – atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai godfather-nya Yakuza.(http://www.anehdidunia.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar