Kamis, 02 April 2015

WADUK CACABAN



By: Puput Happy
Sabtu, 22 Desember 2012 pk. 09.00 Kepala Sekolah TK Islam Miftahul Ulum Gumayun beserta para dewan guru berangkat rihlah ke waduk Cacaban untuk menikmati panorama indahnya tempat rekreasi tersebut. Di pagi hari yang sejuk, terasa nikmat menempuh perjalanan hingga ke tempat tujuan. Meski sebelum tiba di tempat yang nyaman, mobil yang membawa rombongan sempat mogok karena ban mobil kempes/bocor. Namun beruntung, sebab sebagian guru ada yang menggunakan sepeda motor, sehingga para “penumpang” bisa diangkut dengan motor menuju waduk Cacaban. Alhamdulillah….akhirnya sampai juga.
Sebelum menikmati panorama indahnya waduk Cacaban, mereka menggelar tikar untuk makan bersama, menikmati hidangan yang dibawa para guru. Makan jadi makin terasa nikmat karena lauk yang dibawa Umi Mila diolah demikian sedapnya, meski hanya berupa tumis kangkung, semur jengkol, semur terong, tempe kecek, timun, dan ditambah perkedel jagung dan martabak telur bikinan Umi Duroh. Benar kata orang, makanan sederhana akan menjadi nikmat jika diolah oleh tangan-tangan yang mahir memasak dan dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah membalas kebaikan mereka. Amin …. ^_^
Selesai makan-makan, beberapa guru dan anak-anak berjalan menuju danau dan menaiki perahu kecil yang disediakan untuk pengunjung waduk Caban. Cukup dengan Rp 5.000,- per-orang dewasa atau per-tiga anak kecil, mereka bisa sepuasnya berkeliling menikmati indahnya pemandangan di sekitar waduk Cacaban. Airnya yang tenang dan berwarna hijau, serta angin yang semilir, membuat mereka terbuai dan enggan kembali. Meski naik perahu hanya dengan satu putaran, rasanya sangat lama dan puas sekali. Alhamdulillah ….. akhirnya mereka tiba di tempat semula. Setelah itu mereka bersiap-siap pulang menuju rumah masing-masing. Semoga kebersamaan ini akan tetap teringat sepanjang masa. Terimakasih Tuhan, Engkau telah menciptakan alam yang demikian indah untuk dinikmati bersama ….
*****
Sekilas tentang waduk Cacaban. Waduk Cacaban adalah sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan KedungbantengKabupaten TegalJawa TengahIndonesia. Luas areal waduk adalah 928,7 ha dan berisi air sebanyak 90 juta m³. Waduk ini didukung dengan latar belakang pemandangan hutan dengan panorama yang indah.
Waduk Cacaban diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952. Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya, namun juga difungsikan sebagai obyek wisata. Letaknya tidak jauh dari Slawi, lebih kurang 9 km ke arah timur tepatnya di desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, dan merupakan salah satu obyek wisata di daerah tersebut. Cacaban adalah objek wisata andalan di Kabupaten Tegal, selain Wisata Guci dan Pantai Purwahamba Indah. Wisatawan dapat menikmati suasana santai, dengan memancing ikan, jalan-jalan di atas bendungan ataupun dapat mengelilingi waduk dengan kapal motor. Adapun makanan khasnya adalah aneka ikan air tawar yang setiap saat tersedia.
Fasilitas wisata yang ada:
-          Arena pemancingan yang luas
-          Jalan-jalan di atas waduk/bendungan
-          mengelilingi waduk dengan kapal motor
-          sepeda air
Karena dari segi kualitas lingkungan kondisi Cacaban sedang menurun, oleh kantor pariwisata setempat telah diupayakan penggalakan agrowisata dengan menanami sebagian wilayah Cacaban dengan tanaman buah-buahan. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Cacaban)
Di atas adalah profil singkat mengenai waduk Cacaban , dan berikut ini adalah kisah dan legenda misteri di Sekitar waduk Cacaban .......
*****
Kisah Cungkir Emas Cacaban
Menurut warga sekitar Awal mula sebelum waduk cacaban didirikan , Presiden Soekarno mendapat wangsit untuk membangun waduk di Kabupaten Tegal, dan dipilihlah lokasi yang sekarang menjadi Waduk Cacaban. Berhubung tempat yang akan dibangun waduk masih berbentuk pedusunan yang menurut cerita ada 9 desa yang direlokasikan demi terwujudnya rencana pembangunan waduk di daerah itu, Salah satu desa tersebut bernama desa Rayan, yang sekarang berlokasi di dekat kecamatan Pagerbarang Kab. Tegal....
Dan pembangunan pertama kali diresmikan Oleh Bapak Presiden Soekarno, dan peletakan batu pertama menggunakan Cungkir Emas. Konon Cungkir Emas tersebut masih terdapat di dalam air di waduk tersebut namun informasi benar atau tidaknya masih simpang siur.
*****
Misteri Gugusan Delta (pulau kecil) Waduk Cacaban
Di balik keindahan pemandangan alam dan banyaknya ikan yang hidup di waduk Cacaban menyimpan beberapa misteri dan cerita dari para pemancing ataupun para pemilik kapal motor sewaan di sekitar waduk. Ada banyak gugusan pulau kecil, kebanyakan para pemancing ikan singgah dari gugusan satu ke gugusan yang lain, ada yang bernama gugusan Rayan, Randu Telu, Kandang, Winong, Sentong Kyai, dan sebagainya.
Menurut salah satu sumber yaitu seorang pemancing pernah melihat  seekor ular yang besarnya seperti pohon kelapa, si pemancing tersebut hanya diam dan berusaha untuk tidak mengganggunya, karena memang di gugusan pulau itu terdapat banyak jenis ular, namun hanya beberapa saja yang nampak dan biasanya memang tidak mengganggu . Ada juga penampakan sosok misterius yang sampai saat ini masih tanda Tanya. Hal itu sempat membuat heboh para pemancing hingga sampai di rumah. Bayangan hitam tertangkap kamera handphone tepat di belakang seorang pemancing seperti sedang berjalan. Percaya atau tidak foto itu memang nyata dan itu bukan rekayasa karena ada beberapa saksi yang memang melihat kejadian itu. Tapi tidak perlu takut akan hal itu, hanya saja jangan gegabah dan bertindak yang tidak baik di sekitar Obyek wisata itu, itu pesan dari petani jagung yang menanami tanaman di salah satu gugusan pulau di Waduk cacaban. (Sumber:  http://legenda-tegal.blogspot.com/2011/10/story-of-cacaban.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar