Berita Terkait
Namun berbeda dengan makam lain, yang memiliki batu nisan, yang memberikan informasi tentang tubuh siapa yang dikebumikan, di makam yang hanya dipisahkan saluran air dengan lebar satu meter dari jalan raya itu, dengan pagar berukuran sekitar 5X5 meter yang mengelilinginya, tidak terdapat tanda bahwa di sana disemayamkan seorang legenda Betawi, Pitung.
"Ya di situ makam Pitung, pahlawan asli Rawabelong. Di depan kantor Telkom itu," jelas sesepuh Rawabelong, Nur Ali Akbar (65) saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Jalan Yahya, RT 2, RW, 7, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (8/9).
Lebih lanjut, meski tidak ada bukti otentik, semisal batu nisan yang memberikan informasi tentang siapa yang dimakamkan, pria yang juga ahli beladiri Betawi, Cingkrik ini yakin jika yang dikebumikan itu adalah si Pitung, Robin Hood Betawi.
"Dari cerita bapaknya kakek pak haji nih, di makam itu, Pitung dimakamkan."
Meski tidak mengetahui tanggal dan tahun kapan pastinya Pitung meninggal dunia, Haji Nunung membantah jika Pitung memiliki ilmu Rawa Rontek, seperti yang selama ini beredar. Karena menurutnya ilmu Rawa Rontek adalah ajaran agama Hindu.
Melihat kondisi makam yang mengenaskan. Dari pantauan merdeka.com, seperti kondisi makam yang dijelaskan di atas, peristirahatan Pitung itu juga tidak memiliki pengurus makam. Bahkan untuk membersihkan daun-daun bambu yang berguguran, terkadang petugas Telkom berinisiatif sendiri untuk membersihkannya.
Untuk itu, Haji Nunung berharap kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya, pemerintah kota Jakarta Barat untuk memberikan perhatian terhadap makam Pitung. Perhatian yang diharapkannya, pemerintah mau mendirikan semacam monumen.
"Apalagi wali kota (Jakarta Barat) sekarang, si Fatahillah kan orang Betawi asli. Aturannya dia bisa bagusin makam Pitung," ujar Haji Nunung.
Dia juga meminta, jika nantinya pemerintah kota Jakarta Barat berniat untuk memugar makam pitung dan mendirikan prasasti, kakek yang humoris ini juga menyarankan agar ditempatkan seorang penjaga makam. Penjaga makam itu juga wajib mengetahui sejarah warga Rawabelong itu.
"Jadi nantinya, yang jaga makam itu bisa ngasih tahu sejarah pasti Pitung," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang petugas keamanan Telkom, Rulli (45) mengatakan, di makam yang dipercaya sebagai makam Pitung itu, di waktu tertentu sering didatangi orang yang berkeinginan untuk berziarah. Bahkan tidak hanya satu, dua orang yang berziarah, bisa satu bus orang berziarah ke makam dikelilingi pagar setinggi satu meter itu.
[Merdeka.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar