Kemenyan adalah getah kering, yang dihasilkan dengan menoreh batang pohon kemenyan kemenyan yang kering berupa keping-keping putih atau keputihan, yang terbenam dalam massa coklat bening keabuan atau kemerahan, keras namun rapuh, dan berbau harum . kemenyan yang paling terkenal dalam dunia perdagangan yaitu kemenyaan sumatra. Kemenyan identik dengan hal yang berbau mistis. Saat malam kalau bau kemenyan sudah buat kita jadi merinding Kemenyan yang digunakan oleh masyarakat kita berasal dari getah yang dihasilkan oleh pohon kemenyan.
Pohon kemenyan berukuran sedang sampai besar, diameter antara 30-45 cm, dan tinggi mencapai 20-30 m. Batangnya lurus, percabangannya sedikit, dan kulit batangnya berwarna coklat kemerah-merahan. Kemenyan telah diperdagangkan semenjak zaman dahulu sebagai bahan parfum, setanggi, dan juga bahan obat-obatan. Kemenyan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai benzoin Tanaman Kemenyan termasuk jenis tanaman setengah toleran. Anakan kemenyan memerlukan naungan sinar matahari, dan setelah dewasa, pohon kemenyan memerlukan sinar matahari penuh. Selain itu, untuk pertumbuhan optimal kemenyan memerlukan curah hujan yang cukup tinggi, dan intensitas merata sepanjang tahun. Jenis ini dapat tumbuh di hutan teduh dan hutan basah, pada ketinggian 200-1400 m Penyebarannya meliputi Sumatera dan Jawa
Getah nya dihasilkan dari pemotongan pada kulit pohon. Getah mengeras dikumpulkan dan digunakan sebagai kemenyan dan mur.
Kegunaan lainnya adalah kemenyan digunakan dalam industri farmasi sebagai bahan pengawet dan campuran obat batuk serta dalam industri parfum sebagai bahan baku wewangian. Secara tradisional, kemenyan digunakan sebagai campuran dupa dalam ritual Kejawen.
Ada Sebuah legenda kemenyaan yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa pada suatu hari seorang gadis miskin, yang akan dikawinkan dengan seorang laki-laki kaya melarikan diri ke dalam hutan untuk menghindar. Ketika menengadahkan tangannya kearah langit sambil berdoa, dia disambar petir dan menjadi sebuah pohon kemenyan. Getah ini yang dipercayai sebagai susu gadis tersebut, katanya diperuntukkan bagi orang kurang mampu . Sebelum ke kebun juga biasanya petani mempersiapkan nditak, yaitu beras yang ditumbuk bersama gula aren dan kelapa . Mereka berdoa sebelum memakannya supaya pohon kemenyan dapat menghasilkan banyak getah. Jenis upacaranya adalah merkotas (makan bersama) dan meminta izin penguasa kebun / hutan yaitu persintabien. Kemenyan juga dipercayai oleh masyarakat sebagai pohon suci karena pohon-pohon kemenyan tidak akan mengeluarkan getah jika lelaki bersikap buruk terhadap orangtua, istrinya atau jika, sewaktu dikebun mereka bicara kasar, berbohong, menipu atau mencuri. Ada juga para perkemenjen yang masih melakukan tradisi lain yaitu, menyanyikan odong odong merkemenjen yaitu nyanyian para pencari getah kemenyan
Daerah Penghasil
yaitu di 7 Kabupaten, terutama di Kabupaten Tapanuli Utara Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, dan Toba Samosir. Tanaman ini Menurut Thomson Silaban,. Kemenyan (Stryrax sp) yang termasuk famili Styracaceae dari ordo Ebeneles diusahakan oleh rakyat Sumatera Utara di tujuh kabupaten, terutama juga dikembangkan di Dairi, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah meski tidak terlalu banyak. Sedangkan penghasil kemenyan terbesar masih di Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan. Dan Pakpak Bharat.
Kualitas kemenyan diamati melalui penelitian kemenyan yang ada di pasaran.
Kualitas kemenyan diamati melalui penelitian kemenyan yang ada di pasaran.
Kemenyan tersebut dikumpulkan dari pedagang besar (antara lain, di kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara dan kabupaten Pakpak Bharat). Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara visual dan analisis sifat fisiko-kimia kemenyan serta identifikasi asam balsamat.Tetapi dilihat dari penjual kemenyan mereka membagi tiga kualitasnya yaitu: Pertama, kemenyan super yang dijual dengan harga Rp 160.000-Rp 170.000 per kilogram (kg). Kedua, kemenyan kualitas di bawah super dengan harga Rp 130.000 per kg. Terakhir adalah abu kemenyan dengan harga Rp 50.000 per kg. (http://www.gopakpak.com/2016/03/manfaat-kemenyan-dan-cerita-legendanya.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar