Museum
Kretek Kudus terletak di Jalan Getas Pejaten No. 155 Desa Getas Pejaten,
Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, atau sekitar 3 kilometer
ke arah selatan dari pusat Kota Kudus.
Museum
ini merupakan salah satu museum kretek yang ada di Indonesia, selain House of
Sampoerna di Surabaya. Museum ini didirikan bertujuan untuk menunjukan bahwa Kudus
merupakan saah satu pusat perkembangan industri rokok kretek di Indonesia.Dulunya Kudus harus
bersaing dengan kota-kota di Jawa Timur untuk bisa mendapatkan legitimasi
sebagai Kota Kretek.
Museum seluas 2 hektar ini, diresmikan pembukaannya oleh Gubernur Jawa Tengah H. Soepardjo Roestam pada tgl 3 Oktober 1986. Di museum ini diperkenalkan mulai dari sejarah tentang kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern. Di sana juga bisa ditemukan siapa saja tokoh-tokoh yang berperan besar dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.
Sejarah
mencatat, rokok kretek ditemukan oleh H. Djamhari yang kemudian dikembangkan
oleh konglomerat Kudus bernama Ki Nitisemito. Ki Nitisemito merupakan salah
satu legenda dan pengusaha rokok kretek di Indonesia dengan produknya Bal Tiga
yang terkenal pada masanya. Dan lukisan sang legenda itu adalah satu di antara
11 lukisan tokoh pengusaha rokok kretek di kota Kudus. Tokoh lain dalam
lukisan-lukisan tersebut adalah M Atmowidjojo (pengusaha rokok Goenoeng Kedoe),
HM Ma’ruf (Djambu Bol), serta HM Muslich dan H Ali Asikin.
Bangunan museum ini terbilang sangat indah dan megah. Di depannya ada dua bangunan terpisah berasitektur rumah adat Kudus dan surau gaya Kudus. Interior museum dipenuhi dengan patung-patung dan berbagai macam perlengkapan pembuatan rokok. Patung-patung yang indah itu adalah hasil karya seniman-seniman Kudus, khususnya dari kalangan pendidik.
Selain
taman yang indah, Museum Kretek Kudus kini dilengkapi dengan fasilitas wisata
keluarga seperti kolam renang, waterboom,
areal parkir yang luas, taman bermain anak, mushola dan fasilitas penunjang
lainnya. Konon, pembangunannya sendiri menghabisan dana tidak kurang dari 4
milyar. Dengan adanya berbagai fasilitas ini kunjungan wisatawan ke museum ini
juga semakin meningkat. Tidak hanya wisatawan lokal namun juga wisatawan mancangera.
Berdasarkan data Museum Kretek Kudus, wisatawan mancanegara yang berkunjung
pada Januari-Juni 2012 sebanyak 90 orang. Mereka berasal dari Perancis,
Belanda, Malaysia, Jerman, dan Korea. Sedangkan jumlah wisatawan lokal pada
Januari-Juni 2012 sebanyak 22.962 orang. *** [http://kekunaan.blogspot.co.id/2012/12/museum-kretek-kudus.html]
Kepustakaan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar