Rabu, 09 Juli 2014

Penjara Banceuy


" Soekarno pernah mendekam selama 8 bulan atas tuduhan pemberontakan dan dijerat pasal-pasal karet haatzai artikelen. 

"

Penjara Banceuy dijadikan situs sejarah bisu dimana mantan presiden RI Soekarno pernah dipenjarakan. Penjara atau Lembaga Pemasyarakatan ini dulunya didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda tepatnya pada tahun 1871.

Dahulu, bangunan ini merupakan penjara tahanan bagi kaum pribumi yang terkena sanksi hukum kriminal, ataupun mereka yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik yang bersifat menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda saat itu.

Soekarno pernah mendekam selama 8 bulan atas tuduhan pemberontakan dan dijerat pasal-pasal karethaatzai artikelen. Pada akhir Desember 1929, Soekarno yang menjabat Ketua PNI dijebloskan ke Penjara Banceuy bersama rekan satu pergerakannya, yaitu R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI Pusat PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II Cabang Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Cabang Bandung).

Di penjara itu, Soekarno menghuni kamar berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berisi kasur lipat juga toilet nonpermanen. Di ruangan gelap dan sempit ini pula, Soekarno menyusun pidato pembelaan (pledoi) yang dibacakan pada sidang Pengadilan Hindia Belanda di Gedung Landraad (kini Gedung Indonesia Menggugat).

Penjara Banceuy yang dahulu berdiri kokoh itu seakan-akan turut lapuk dimakan zaman. Kondisinya kini sangat memprihatinkan. Pada tahun 1983, bangunan Penjara Banceuy dirobohkan untuk dijadikan pertokoan yang bernama Banceuy Permai. Sementara Penjara Banceuy sendiri dipindahkan ke Jalan Soekarno-Hatta.

Jika kita menyempatkan diri untuk singgah di Jalan Banceuy, dimana dahulu penjara tersebut berada, kita hanya bisa menemukan satu bangunan. Bangunan itu adalah sel nomor 5, yaitu sel dimana dahulu Soekarno tinggal. Hanya itu dan salah satu bagian menara pengawas dari bangunan penjara yang dibiarkan tersisa hingga sekarang.

Saat ini, Penjara Banceuy merupakan wisata sejarah yang sudah jarang dikunjungi, karena letaknya yang tersembunyi, terapit dengan pertokoan. Sementara akses menuju ke tempat tersebut pun sulit, karena sering tertutup oleh gerobak pedagang yang sering parkir menghalanginya. (http://tourismnews.co.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar