Perasaan takjub akan menghinggapi anda ketika mengunjungi pabrik yang berdiri tahun 1955 ini. Madukismo tak hanya legendaris karena usia tuanya, tapi juga karena besi bekasnya digunakan untuk membangun Jembatan Kwai yang legendaris.
Mengunjungi Pabrik Gula Madukismo, anda akan merasakan nuansa awal era industri. Sebuah bangunan besar berusia tua dengan halaman luas, mesin-mesin kuno serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan itu. Pabrik ini menawarkan kenikmatan berwisata yang berbeda dengan tempat lainnya. Seluruhnya dikemas dalam Paket Agrowisata Madukismo, anda bisa menikmatinya dengan mendaftar dulu sebagai peserta wisata jauh hari sebelumnya karena paket wisata ini tak bisa dinikmati setiap saat.
Begitu sampai, anda akan disambut di Gedung Madu Chandya yang terletak tak jauh dari areal pabrik. Anda akan mendapat penjelasan tentang proses pembuatan gula dari tebu dan pembuatan spiritus dari hasil samping produksi gula. Sedikitnya, penjelasan yang diberikan akan membantu anda menikmati proses produksi di dalam pabrik. Tak perlu merasa bosan karena penjelasan dikemas secara audio visual sehingga menarik untuk disaksikan.
Perjalanan menggunakan kereta api tua bisa dinikmati usai mendapat penjelasan tentang proses produksi. Anda bisa merasakan nuansa perjalanan dengan kereta pada masa lampau ketika berada di dalam gerbong yang ditarik oleh lokomotif tua bermesin diesel buatan Jerman. Dengan kereta itu, anda akan diantar dari Madu Chandya menuju areal pabrik melewati rel-rel tua dan perkebunan yang ada di dekat pabrik.
Begitu turun dari kereta, anda akan menuju lokasi Pabrik Gula Madukismo. Jika datang pada bulan Mei - September, anda bisa menyaksikan proses produksi gula secara langsung. Produksi gula melewati tahap pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula, pemurnian nira dengan sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula, dan pengemasan. Sambil mencermati proses produksinya, anda juga bisa melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi di pabrik ini.
Keluar dari lokasi produksi gula, anda akan menuju Pabrik Spiritus Madukismo yang terletak di sebelah barat pabrik gula. Di pabrik yang berdiri di pada tahun yang sama dengan pabrik gula ini, anda juga bisa melihat seluruh proses produksi spiritus yang meliputi tahap pengenceran bahan baku, peragian atau fermentasi dan penyulingan. Spiritus dan produk alkohol lainnya yang dihasilkan oleh pabrik ini diolah dari tetes tebu, hasil samping produksi gula.
Meski paket wisata telah usai sehabis mengunjungi pabrik spiritus, anda tak perlu terburu-buru pulang. Masih banyak objek menarik lainnya yang perlu dinikmati, misalnya dengan berkeliling ke wilayah di sekitar pabrik. Anda bisa melakukan napak tilas melewati rel-rel kereta yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu dari desa-desa di wilayah Bantul ke lokasi pabrik sambil melihat pemandangan sawah yang hijau. Di wilayah sebelah timur pabrik, anda juga bisa menemui gerbong-gerbong pengangkut tebu yang kini juga sudah tidak terpakai.
Besi-besi bekas dari lokasi pabrik ini pernah diangkut ke Thailand untuk membangun Jembatan Sungai Kwai, jembatan penghubung Thailand dan Burma yang merupakan lokasi pertempuran seru pada masa Perang Dunia ke 2 dan pernah diangkat dalam film The Bridge of the River Kwai yang memenangkan 7 Oscar pada tahun 1957, termasuk Best Movie. Kini, jembatan yang dibangun dari besi-besi bekas di Madukismo menjadi salah satu objek wisata ziarah andalan Thailand karena mengingatkan tragedi penyerbuan oleh Sekutu dan para pekerja romusa.
Jika datang pada awal masa penggilingan tebu (Mei - September), anda dapat menyaksikan ritualcembengan yang diadakan oleh warga sekitar dan karyawan pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon berkat agar proses penggilingan dapat berlangsung dengan lancar. Selama ritual itu berlangsung, anda bisa menyaksikan kirab tebu temanten dan penggilingan pertama, kesenian jathilan, pasar rakyat, penanaman kepala kerbau dan sapi, sesajian, pembacaan ayat-ayat suci Alquran.dan pagelaran wayang kulit selama semalam suntuk. Selesai mengunjungi pabrik ini, anda bisa langsung menuju Desa Wisata Kasongan yang terletak beberapa kilometer ke arah selatan pabrik.
Naskah: Yunanto Wiji Utomo
Photo: Sigit Nugroho
Artistik: Singgih Dwi Cahyanto
Copyright © 2006 YogYES.COM
Photo: Sigit Nugroho
Artistik: Singgih Dwi Cahyanto
Copyright © 2006 YogYES.COM
www.yogyes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar