Setrika berasal dari bahasa belanda, strijkijzer (yang artinya
menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan). Konsep
setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa
itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang yang berisi
batubara. Nah, wajan ini kemudian ditekankan di baju yang akan di
setrika. Meski bentuknya masih agak jauh dari setrika yang kita kenal
sekarang, tapi kalau tidak muncul ide ini, pakaian kita pasti masih
lecek-lecek semua.
Abad 17 Sayangnya, perkembangan setrika
nggak secepat yang kita bayangkan. Baru pada abad ke-17, setrika
muncul di Barat. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal
dengan nama sadiron, yang berasal dari bahasa inggris kuno sald yang
berarti solid. Sadiron berbentuk sepotong besi yang ditempelkan dengan
pegangan besi. Sadiron ini dipanaskan di depan perapian terbuka atau
kompor. Tapi, begitu sadiron ini dipanaskan, pegangannya pun ikut
panas. Makannya, untuk memegang sadiron ini, kita harus menggunakan
sarung tangan yang sangat tebal. Berat sadiron biasanya 2,5-4,5 kg.
Abad 19 Pada sekitar th 1870 seorang ibu rumah tangga bernama Mary
Florence Potts di Lowa menemukan inovasi yang membuat setrika jadi lebih
mudah. Caranya membuat sadiron dengan dua ujung yang runcing, yang
membuat menyetrika lebih mudah dua arah. Tahun berikutnya, Mary
mematenkan satu temuannya lagi yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa
di lepas, yang memungkinkan sadiron di panaskan tanpa perlu memanaskan
pegangannya juga. Satu hal yang menjadi masalh adalah bahwa sadiron
cepat sekali mendingin sehingga kita mesti punya beberapa setrikaan
supaya bisa bergantian dipanaskan dan digunakan.
ini adalah konsep rancangan yang ia buat.
dan hasilnya seperti ini
dan ia juga menjual sadiron-sadiron yang ia buat melalui poster
Akhir abad 19 Keribetan proses sadiron yang harus dipanaskan terlebih
dahulu ini akhirnya terpecahkan pada akhir abad ke-19. Saat itu, muncul
banyak penemuan setrika
yang bisa memanaskan dirinya sendiri. Misalnya, setrika yang bisa
diisi batu bara. Sayangnya, penemuan ini juga belum sempurna karena
membuat setrika menjadi lebih berasap dan sulit untuk membuat batubara
di dalamnya terus menyala. Selain itu, ada pula penemuan setrika
yang menggunakan bensin dan alkohol sebagai bahan bakarnya. Masalah
lain yang muncul adalah baunya yang kurang sedap dan sering meledak
sehingaa membuat orang takut memakainya.
Abad 20 Setrika listrik yang pertama kali dipatenkan sebenarnya sudah
ada pada tahun 1882. Tapi, penemuan ini justru tidak sukses karena sulit
untuk digunakan. Pada waktu itu, belum banyak orang yang mendapat
listrik dirumah. Kalaupun ada, biasanya listrik itu hanya dipakai pada
malam hari untuk menyalakan lampu. Baru pada awal abad ke-20, setrika
listrik menjadi populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika
listrik dengan thermostat. Menyetrika jadi lebih mudah, karena kita
bisa mengatur suhunya.
Abad 21 Setrika yang sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh
lebih canggih dan mudah. Selain pengatur suhu, ada juga yang dilengkapi
dengan wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat kita
menyetrika. Ada pula setrika bentuk baru seperti vacuum cleaner yang
memudahkan kita menghaluskan pakaian. Kalau menggunakan setrika yang
mengeluarkan uap panas ini, kita tidak perlu meletakkan baju di atas
papan setrika, tapi cukup di gantung saja. Berat setrika juga makin
ringan, bahkan sekarang ada setrika yang hanya berbobot 1,5 ons.
dan akhirnya muncullah setrika paling modern sampai saat ini.
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4795024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar