Selasa, 10 Maret 2015

Pabrik Gula Cepiring


Ternyata pabrik ini memiliki sejarah panjang dan bahkan boleh dibilang patut dilestarikan, seperti kawasan Kota Lama Semarang. Karena apa? Karena bangunan ini dibangun dijaman Belanda, menurut informasi yang saya dapatkan di Internet. Beruntung, saya berkunjung kesini, jumat pagi (25/7/2014).

Hai Ismi,
Mungkin saya sedang beruntung mendapatkan pengalaman baru datang kesini. Pabrik ini ada di Cepiring, Kendal, lho. Dekat dengan rumahmu, (mungkin hehe…). Ternyata, pabrik ini keren dan semoga kapan-kapan kamu bisa berkunjung kesini. Mungkin harus izin dulu sepertinya.
Pagi itu, sekitar jam 6 pagi, pagi banget, saya bersama teman-teman instagram Semarang sudah janji bertemu dengan pak Poer, begitu saya memanggilnya, untuk berkunjung ke pabrik gula.
Karna pabrik itu ada di luar kota Semarang, kami janjian bertemu di taman KB. Dan numpang naik mobil pak Poer menuju lokasi. Terimakasih sekali buat Ony yang jadi tebengan saya menuju taman KB dari rumah, pagi itu.Masih tidak ngeh, tujuannya hanya satu, ngambil FOTO
Kurang lebih 1 jam perjalanan, saya dan beberapa teman Instagram Semarang, selain Ony, ada 3 wanita, tiba di pabrik yang sangat besar yang terlihat dari ruas jalan raya.
Kami tiba langsung disambut gerimis, padahal cuaca dari Semarang sebelumnya begitu cerah. Pemandangan bangunan besar dan klasik udah terpapar sedemikian rupa dari apa yang saya lihat.
Meski klasik, tidak menunjukkan bangunan tidak terawat, bahkan masuk pabrikpun suasana terasa nyaman. Hanya bau khas pabrik gula yang membuat hidung agak repot menciumnya, tapi it’s OKE.
Tujuan ikut sebenarnya
Pengguna Instagram Semarang, saya tak berani menyebut mereka sebuah komunitas, memiliki anggota yang cukup banyak. Tercatat 51 orang. Mereka tergabung dalam grup line. Mereka dapat ditemui dengan hashtag #EksploreSemarang jika kalian pengguna Instagram juga.
Nah, sebelum tertarik ikutan ke pabrik, saya tertarik saat pak Poer share foto-foto bangunan pabrik. Pak Poer sendiri ternyata adalah GM PT.Industri Pabrik Nusantara. Saya baru tahunya lewat Internet saat menulis blog ini.
Bangunan itu berbentuk menara, seperti mercusuar. Dan karena itulah saya tanpa basa basi mengajukan diri untuk ikut. Sapa tahu ada pengalaman seru disitu.
Ada apa saja dikawasan pabrik gula ini?
Layaknya rombongan studi tour, berkunjung ke sebuah pabrik tentu menyenangkan. Apalagi melihat proses pekerjaan disana. Itulah yang saya dapatkan.
Selain itu, karena datang dengan tujuan hunting foto menggunakan ponsel, Lumia 520, yang nantinya di share lewat Instagram, fokus saya adalah menemukan objek menarik yang ada disini.
Lihat saja foto-foto dibawah ini : 
 
 

dan masih banyak lagi, mungkin dapat dilihat lewat akun instagram saya (asmaridexter) atau cek hashtag #PabrikGulaNusantara.
Sejarah Indonesia ada dari sini juga
Mengutip dari laman id.berita.yahoo.com (2 April 2013), Sejarah panjang Indonesia, sejak zaman penjajahan hingga merdeka, tak bisa lepas dari industri gula. Betapa tidak, industri ini pernah terasa begitu manis dan pahit baik bagi penjajah, pendatang, maupun pribumi. Gula juga telah mengirim suatu suku mengarungi lautan dan menetap di sana. Lengkapnya baca disini.
Yah, saya sangat bangga sekali dapat berkunjung kesini. Melihat sejarah masa lalu yang masih tersisa dan tentu itu pengalaman luar biasa.
Memang di jaman sekarang tidak mudah menemukan bangunan sejarah yang masih berdiri kokoh dan terawat, apalagi dengan terus bergeraknya perekonomian bangsa. Mau tidak mau, pusat perbelanjaan ada dimana-mana. Generasi Indonesia yang juga bertumbuh, apakah masih bisa melihat sejarah itu.
Ini tidak terpikirkan sama sekali, bagi saya sebelum berkunjung. Menarik, melihat pabrik tersebut bertahan hingga sekarang. Apalagi ada lapangan futsal disekitar gedung utama disini. Jadi, pengen main futsal.
Menutup tulisan ini, saya mendapatkan informasi dari pak Poer terkait kunjungan. Jika tertarik, silahkan buat surat izin terlebih dahulu. Pabrik ini welcome selama itu baik tujuannya.
Salam blogger
(http://asmarie.blogdetik.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar