Sabtu, 28 November 2015

Mencari Asal-usul Orang Rote


 Secara bertahap, tim peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, melakukan pemetaan genetika manusia Indonesia. Penelitian untuk mengetahui asal-usul dan migrasi manusia ini difokuskan di Pulau Rote dan Pulau Ndao di Nusa Tenggara Timur.
Petugas Puskesmas  Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah, mengambil sampel darah warga, Kamis (5/11), terkait  pemetaan genetika manusia Indonesia. Sampel darah ini akan dianalisis di laboratorium Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta untuk diketahui struktur genetikanya.
KOMPAS/AHMAD ARIFPetugas Puskesmas Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah, mengambil sampel darah warga, Kamis (5/11), terkait pemetaan genetika manusia Indonesia. Sampel darah ini akan dianalisis di laboratorium Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta untuk diketahui struktur genetikanya.
Pengambilan sampel genetik di Pulau Ndao dilakukan pada Selasa (3/11), sedangkan di Pulau Rote pada Rabu (4/11) dan Kamis (5/11). Pengambilan sampel darah ini dibantu petugas puskesmas setempat. Masyarakat di dua pulau ini cukup antusias menjadi sukarelawan yang diambil sampel daerahnya.
Bahkan, Bupati Rote Ndao Leonard Haning menyambut para peneliti. Dia berharap hasil pemetaan genetika ini bisa menjawab pertanyaan masyarakat tentang asal-usulnya, selain juga berguna untuk pelayanan kesehatan. "Kami memang memiliki banyak cerita sendiri tentang asal-usul kami melalui dongeng-dongeng dari orang tua. Akan tetapi, dengan penelitian genetika ini, diharapkan bisa lebih memperjelasnya. Kami harapkan hasilnya nanti bisa disampaikan kembali kepada masyarakat," kata Leonard.
Herawati Sudoyo, Ketua Tim Peneliti dari Eijkman, mengatakan akan menyampaikan hasil pemetaan genetika masyarakat Rote dan Ndao. Hasil analisis golongan darah bisa langsung disampaikan kepada warga, tetapi untuk menganalisis struktur genetika harus dilakukan di laboratorium Eijkman di Jakarta.
"Pemetaan genetika ini selain untuk mengetahui asal-usul juga sangat penting untuk pemetaan penyakit tertentu. Ada gen tertentu yang rentan terserang penyakit tertentu sehingga bisa dideteksi untuk penanganan sebelum kelahiran," katanya.
Gludhug Ariyo Purnomo, peneliti Eijkman, menyebutkan, di Kecamatan Ndao-Nuse diambil sampel darah dari 26 orang. Adapun di Desa Oetefu, Kecamatan Rote Barat Daya, diambil sampel darah 30 orang. Di Desa Oetutulu, Kecamatan Rote Barat Laut, diambil sampel darah 24 orang. Di Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah, diambil sampel darah 22 orang.

"Dengan selesainya pengambilan sampel di Rote dan Ndao ini, berarti di NTT hanya Pulau Sabu yang belum kami miliki sampel DNA-nya. Pulau-pulau lain, seperti Sumba, Flores, Wetar, Adonara, dan Pulau Timor, sudah kami petakan," kata Herawati.
sumber: KOMPAS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar