Minggu, 22 November 2015

Mitos dan Khasiat Kelor


Hasil gambar untuk pohon kelor

Kekayaan alam telah menyediakan banyak tanaman yang berhasiat buat pengobatan berbagai penyakit. Salah satu tanaman yang cukup popular adalah pohon kelor.
==========


Kita tentu sudah cukup akrab dengan pepatah “dunia tak selebar daun kelor”. Arti peribahasa ini bahwa dunia amat luas, tidak sesempit daun kelor. Ya, daun kelor memang kecil-kecil dan penemu peribahasa ini cukup cerdas mengibaratkan dunia dengan daun kelor. Tapi, tulisan ini tak hendak membahas makna peribahasa dunia tak selebar daun kelor. Tulisan ini ingin memperkenalkan sedikit agak mendalam tentang tanaman kelor yang memiliki banyak manfaat dan khasiat. Bahkan, bila ditarik ke penyakit-penyakit non-fisik, kelor pun muncul ke dalam mitos.

Kelor atau merunggai (Moringa oleivera) merupakan sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian pohon 7-11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunganya keluar sepanjang tahun dengan aroma semerbak yang khas. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, dapat pula disayur.

Kelor memiliki banyak manfaat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tercatat, ada lebih dari 300 penyakit yang dapat disembuhkan oleh kelor, baik dari daun maupun buahnya. Sebab itu, kelor menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari yang sering digunakan sebagai sayuran dan bahan baku obat-obatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan bayi dan balita mengonsumsi daun kelor untuk mengoptimalkan masa pertumbuhan mereka. Selain itu, WHO juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa kelor berjasa sebagai penambah kesehatan murah selama 40 tahun di negara-negara termiskin di dunia.

National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 pun meyitir bahwa pohon kelor telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 macam penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleivera.

Kelor berkhasiat antara lain menyembuhkan sariawan, kesehatan otak, kesehatan mata, mencegah osteporosis, menghilangkan pegal linu dan melembabkan kulit kering.

Selain dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, pohon kelor juga dianggap pohon “sakti”. Hal inilah yang kemudian memunculkan mitos bahwa daun ini bisa mengalahkan kekuatan makhluk halus.

Pengaruh mitos bahwa daun kelor bisa mengalahkan makhluk halus telah merasuk begitu dalam ke benak masyarakat nusantara --tidak terkecuali benakpara jawara sakti yang biasa mendapat kekuatan dengan bantuan makhluk halus. Mereka ikut termakan mitos tersebut dan sangat yakin bahwa kesaktiannya akan hilang bila berhadapan dengan sapuan daun kelor.

Dengan keyakinan seperti itu, sedikit saja mereka terkena sentuhan daun kelor maka secara psikologis kekuatannya akan sirna duluan dan akhirnya memang fisiknya pun benar-benar lemas dan ambruk.

Di zaman yang disebut maju sekarang ini ternyata masih banyak orang yang sulit melepaskan diri dari belenggu mitos kesaktian daun kelor. Di banyak perkampungan di Nusantara, ada anggapan bahwa jika ada orang yang sakit dan tergeletak lama namun tidak juga meninggal, maka orang tersebut diduga memiliki kesaktian tertentu yang harus segera dilepas dari tubuhnya. Untuk membantu melepas kesaktiannya, biasanya orang tersebut disapu dengan daun kelor hingga akhirnya dapat meninggal dengan tenang. Saat jasadnya dimandikan, orang tersebut disapu lagi dengan daun kelor agar bersih dari segala pengaruh makhluk dan benda mistis yang masih menempel di jasadnya.

Selain untuk mengusir, secara mistik, daun kelor dipercaya pula bisa menolak kedatangan makhluk halus. Terkadang kita masih menemuka rumah yang di atas pintu utamanya ditaruh seikat daun kelor buat penolak bala.

Terlepas dari mitos daun kelor, melihat manfaat dan khasiatnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit membuat daun kelor memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Setidaknya, investor Spanyol dan Tiongkok berminat untuk membeli daun kelor dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Beberapa waktu lalu, ada dua utusan dari Spanyol datang ke NTT. Mereka melihat langsung tanaman kelor di daratan Timor dan berminat untuk membeli dalam jumlah banyak," kata Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Achmad Yulianto di NTT, seperti dilansir dari Antara, beberapa waktu lalu.

Melihat peluang pasar bisnis daun kelor yang prospektif ini, Achmad Yulianto kemudian mengajak seluruh warga masyarakat daerah itu mengembangkan tanaman ini pada area pertanian, perkebunan dan lahan kosong.

Pihaknya akan membeli daun, bunga dan biji kelor dari para petani dengan harga yang pantas. Menurut dia, daun dan buah dari tanaman kelor ini bisa diekspor ke Jerman, Amerika dan Prancis.

Dia mengatakan, saat ini Korem 161/Wira Sakti bersama jajarannya gencar mengembangkan tanaman kelor di berbagai lokasi di provinsi kepulauan NTT.

Salah satu kabupaten yang paling menonjol saat ini adalah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sebuah wilayah yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste yang sudah menanam pohon kelor di atas lahan seluas 125 hektar.

Bupati Rote Ndao juga tidak kalah tertarik untuk mendorong rakyatnya membudidayakan pohon kelor. Selain dikonsumsi sendiri untuk menyehatkan badan, hasil budi-daya kelor ini akan dipasok ke daerah-daerah lain yang juga membutuhkan. (BN)


Boks:
Cara Meramu Daun Kelor untuk Obat

Kendati belum banyak orang mengenalnya secara utuh, namun khasiat yang terdapat di dalamnya sudah terbukti ampuh untuk mengobati berbagai penyakit. Apa saja kasiat daun kelor bagi manusia? Berikut khasiat dan cara meramunya sesuai dengan penyakit yang ada di tubuh manusia.

Untuk kesembuhan rematik, nyeri dan pegal linu. Tumbuk halus dua gagang daun kelor dan setengah sendok makan kapur sirih lalu gosok ke bagian tubuh yang sakit sebagai param.

Buat menyembuhkan penyakit mata. Tumbuk halus tiga gagang daun kelor dan diberi air satu gelas, aduk sampai merata, diamkan sampai ampasnya mengendap dan gunakan airnya sebagai tetes mata.

Obati anak yang cacingan. Rebus tiga gagang daun kelor, satu gagang daun cabai, 1-2 batang meniran dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas, saring rebusan air tersebut dan diminum rutin setiap hari.

Mengobati alergi. Rebus tiga gagang daun kelor, satu siung bawang merah, adas pulasari secukupnya, tambahkan tiga gelas air, sampai mendidih hingga tinggal dua gelas. Kemudian disaring dan minum rutin setiap hari.

Penyakit herpes, kurap dan luka bernanah. Tujuh gagang daun kelor ditumbuk sampai halus dan tempelkan ke bagian yang luka sebagai obat luar.

Menghilangkan Flek Wajah. Pilih beberapa lembar daun kelor yang masih muda, ditumbuk sehalus mungkin dan gunakan sebagai bedak atau dicampur dengan bedak.

Penghancur Batu Ginjal. Daun kelor dibuat sayur bening, dimakan rutin setiap hari selama sekitar satu bulan, batu ginjal akan luruh dan keluar bersama air kencing.

Daun Kelor memang terbukti dapat mengobati demam, membangun kembali tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah, membantu menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu memenuhi gizi yang kurang. Namun begitu perlu pula diwaspadai adanya penelitian yang menyebutkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal ketika dosis melebihi 1000 Mg/kg BB. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar